Kendari (ANTARA) - Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 5 Baubau, Sulawesi Tenggara terus menggenjot penanaman sejumlah komoditas dengan memanfaatkan lahan seluas dua hektare.
Sekolah yang berlokasi di Kelurahan Gonda Baru, Kecamatan Sorowalio ini berhasil memanen cabai, tomat dan bawang merah mencapai ratusan kilogram dalam program ketahanan pangan yang diluncurkan serentak pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara awal Juni 2023 lalu.
Kepala SMKN 5 Baubau, LM. Fahirin Sjafei, dalam pernyataan yang diterima, Rabu, mengatakan beberapa jenis tanaman yang ditanam dua tiga bulan lalu, kini sudah dinikmati masyarakat.
"Alhamdulillah, pekan lalu sudah panen buah tomat sebanyak 900 kilogram, cabai keriting dan cabai merah 200 kilogram dan bawang merah 40 kilogram," ujarnya.
Ia mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan kembali memanen cabai yang diprediksi bisa mencapai 500 kilogram. Selain itu, pihaknya juga kini kembali menanam bibit bawang merah.
"Dari hasil penjualan lalu sekarang kita tanamkan lagi bawang, jadi hasilnya ini kita belikan bibit sehingga dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tidak semata-mata membeli bibit, tetapi kita sudah kurangi untuk membiayai yang lain," tutur Fahirin Sjafei.
Dikatakan Fahirin, pendapatan dari hasil panen yang lalu, selain membiayai pembelian bibit, juga diberikan kepada siswa yang menanam dan untuk membantu operasional sekolah.
"Jadi ada program-program yang tidak bisa didanai oleh dana BOS, bisa dibantu dengan hasil panen ini," tuturnya.
Ia mengatakan, sejumlah komoditas yang berhasil dipanen tersebut langsung dibeli oleh masyarakat sekitar bahkan dari luar daerah seperti kabupaten Buton karena pihaknya menjual lebih rendah dari harga pasar.
"Harga kita jual tomat Rp10 ribu per kilogram, cabe Rp20 ribu per kilogram dan bawang merah Rp25 ribu per kilogram. Lebih rendah (dari harga pasar-red) karena disini kebun," tuturnya.
Fahirin mengaku, masyarakat yang berbelanja di kebun SMKN 5 Baubau kerap kali berswafoto. Sehingga, pihaknya berencana menata lebih indah kebun-kebun tersebut agar bisa menjadi sebuah agrowisata.
Apalagi dikatakannya, penanaman sejumlah komoditas pangan ini dilakukan sepanjang tahun oleh siswanya sebagai praktek rutin. Siswa SMKN 5 Baubau siap mendukung ketahanan pangan dengan motto Berkarya bukan Bergaya.
Sekolah yang berlokasi di Kelurahan Gonda Baru, Kecamatan Sorowalio ini berhasil memanen cabai, tomat dan bawang merah mencapai ratusan kilogram dalam program ketahanan pangan yang diluncurkan serentak pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara awal Juni 2023 lalu.
Kepala SMKN 5 Baubau, LM. Fahirin Sjafei, dalam pernyataan yang diterima, Rabu, mengatakan beberapa jenis tanaman yang ditanam dua tiga bulan lalu, kini sudah dinikmati masyarakat.
"Alhamdulillah, pekan lalu sudah panen buah tomat sebanyak 900 kilogram, cabai keriting dan cabai merah 200 kilogram dan bawang merah 40 kilogram," ujarnya.
Ia mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan kembali memanen cabai yang diprediksi bisa mencapai 500 kilogram. Selain itu, pihaknya juga kini kembali menanam bibit bawang merah.
"Dari hasil penjualan lalu sekarang kita tanamkan lagi bawang, jadi hasilnya ini kita belikan bibit sehingga dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tidak semata-mata membeli bibit, tetapi kita sudah kurangi untuk membiayai yang lain," tutur Fahirin Sjafei.
Dikatakan Fahirin, pendapatan dari hasil panen yang lalu, selain membiayai pembelian bibit, juga diberikan kepada siswa yang menanam dan untuk membantu operasional sekolah.
"Jadi ada program-program yang tidak bisa didanai oleh dana BOS, bisa dibantu dengan hasil panen ini," tuturnya.
Ia mengatakan, sejumlah komoditas yang berhasil dipanen tersebut langsung dibeli oleh masyarakat sekitar bahkan dari luar daerah seperti kabupaten Buton karena pihaknya menjual lebih rendah dari harga pasar.
"Harga kita jual tomat Rp10 ribu per kilogram, cabe Rp20 ribu per kilogram dan bawang merah Rp25 ribu per kilogram. Lebih rendah (dari harga pasar-red) karena disini kebun," tuturnya.
Fahirin mengaku, masyarakat yang berbelanja di kebun SMKN 5 Baubau kerap kali berswafoto. Sehingga, pihaknya berencana menata lebih indah kebun-kebun tersebut agar bisa menjadi sebuah agrowisata.
Apalagi dikatakannya, penanaman sejumlah komoditas pangan ini dilakukan sepanjang tahun oleh siswanya sebagai praktek rutin. Siswa SMKN 5 Baubau siap mendukung ketahanan pangan dengan motto Berkarya bukan Bergaya.