Kendari (ANTARA) - Sebanyak 79 peserta pelajar dan mahasiswa mengikuti lomba lagu daerah tingkat umum yang diselenggarakan UPTD Taman Budaya dan Museum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tenggara di Kendari, Kamis.
Kegiatan lomba lagu daerah tingkat umum di pusatkan di Aula Dinas Pendidikan dan kebudayaan Sultra itu, di buka Sekretaris Dikbud Sultra mewakili Kadis, Hj.Angreni Balaka, SE, MSi.
Panitia lomba lagu daerah yang juga Kasubag TU Museum dan Taman Budaya Sultra Dr.Nony Syuhidah, MPd mengatakan kegiatan lomba lagu daerah berlangsung selama tiga hari (19-21 September) 2023, dimana pada hari pertama proses pendaftaran, hari kedua pengambilan nada dan hari ini peserta tampil membawakan lagu sesuai yang telah di tentukan tim yuri.
"Jadi tiga tim yuri yang menilai lomba lagu daerah yakni, Bius La Ode Anasara, Siti Hajar dan Juan Marthin Bernard," ujarnya.
Sekdis Angraeni Balaka dalam sambutannya mengharapkan agar peserta lomba lagu daerah tingkat umum bisa memahami, mengerti dan memaknai setiap lagu daerah yang dibawakan.
"Peserta lomba lagu daerah jangan hanya sekedar ikut tampil dan bernyanyi, tetapi bagaimana lagu daerah itu dipahami betul makna dan pesan-pesan mendalam yang terkandung dalam lagu itu," ujarnya.
Ia mengatakan, lomba lagu daerah umum, yang diselenggarakan UPTD Taman Budaya dan Museum Sultra itu merupakan kegiatan rutin tahunan yang merupakan program pengembangan kebudayaan Dikbud Sultra.
Pada tahun 2022 lalu, kegiatan lomba lagu daerah juga dilakukan mulai dari tingkat Dharma Wanita dan OPD Provinsi, serta dari para guru SMA/SMK sederajat, SMP/MTs, dan guru TK.
"Tentu dengan lomba lagu daerah tahun ini yang pesertanya dari umum pelajar dan mahasiswa kita harapkan bisa melahirkan penyanyi daerah yang berbakat dan sekaligus bisa mewakili Sultra pada ajang lomba lagu daerah tingkat nasional," ujar Angreni Balaka.
Tim Yuri Lomba Lagu Daerah Tingkat Umum 2023 diantara Bius Anasara (kanan) Siti Hajar (tengah) dan Juan Marthin Bernartd (kiri) yang diselenggarakan di aula Dikbud Sultra, Kamis. (Foto Antara/Azis Senong)
Ia juga menambahkan bahwa tujuan diselenggarakan lomba lagu daerah adalah untuk melestarikan kekayaan budaya lagu daerah daerah khususnya di Sultra kepada masyarakat agar mereka lebih memahami dan mencintai budayanya sendiri.
Adapun judul lagu daerah yang dibawakan para peserta di antaranya Ulele Sanggula dan Kolaka Mondae (lagu daerah Tolaki), Lalo Lumara, Otampo dan Kapusuli Kadea (lagu daerah Muna), Kabaena Kampung Tangkeno dan Wonua Bombana (lagu daerah Moronene-Bombana) serta Tanah Wolio dan Maimo Mbuli (lagu daerah Buton).
//////////////////
Kegiatan lomba lagu daerah tingkat umum di pusatkan di Aula Dinas Pendidikan dan kebudayaan Sultra itu, di buka Sekretaris Dikbud Sultra mewakili Kadis, Hj.Angreni Balaka, SE, MSi.
Panitia lomba lagu daerah yang juga Kasubag TU Museum dan Taman Budaya Sultra Dr.Nony Syuhidah, MPd mengatakan kegiatan lomba lagu daerah berlangsung selama tiga hari (19-21 September) 2023, dimana pada hari pertama proses pendaftaran, hari kedua pengambilan nada dan hari ini peserta tampil membawakan lagu sesuai yang telah di tentukan tim yuri.
"Jadi tiga tim yuri yang menilai lomba lagu daerah yakni, Bius La Ode Anasara, Siti Hajar dan Juan Marthin Bernard," ujarnya.
Sekdis Angraeni Balaka dalam sambutannya mengharapkan agar peserta lomba lagu daerah tingkat umum bisa memahami, mengerti dan memaknai setiap lagu daerah yang dibawakan.
"Peserta lomba lagu daerah jangan hanya sekedar ikut tampil dan bernyanyi, tetapi bagaimana lagu daerah itu dipahami betul makna dan pesan-pesan mendalam yang terkandung dalam lagu itu," ujarnya.
Ia mengatakan, lomba lagu daerah umum, yang diselenggarakan UPTD Taman Budaya dan Museum Sultra itu merupakan kegiatan rutin tahunan yang merupakan program pengembangan kebudayaan Dikbud Sultra.
Pada tahun 2022 lalu, kegiatan lomba lagu daerah juga dilakukan mulai dari tingkat Dharma Wanita dan OPD Provinsi, serta dari para guru SMA/SMK sederajat, SMP/MTs, dan guru TK.
"Tentu dengan lomba lagu daerah tahun ini yang pesertanya dari umum pelajar dan mahasiswa kita harapkan bisa melahirkan penyanyi daerah yang berbakat dan sekaligus bisa mewakili Sultra pada ajang lomba lagu daerah tingkat nasional," ujar Angreni Balaka.
Ia juga menambahkan bahwa tujuan diselenggarakan lomba lagu daerah adalah untuk melestarikan kekayaan budaya lagu daerah daerah khususnya di Sultra kepada masyarakat agar mereka lebih memahami dan mencintai budayanya sendiri.
Adapun judul lagu daerah yang dibawakan para peserta di antaranya Ulele Sanggula dan Kolaka Mondae (lagu daerah Tolaki), Lalo Lumara, Otampo dan Kapusuli Kadea (lagu daerah Muna), Kabaena Kampung Tangkeno dan Wonua Bombana (lagu daerah Moronene-Bombana) serta Tanah Wolio dan Maimo Mbuli (lagu daerah Buton).
//////////////////