Kendari (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Sulawesi Tenggara menggelar Festival Seni Budaya Lokal Tingkat Pelajar Sultra 2023 sebagai wadah pelajar mengekspresikan bakat dan kreativitas dalam pengembangan budaya setempat.
Kepala Dinas Dikbud Sultra H. Yusmin, S.Pd, MH saat membuka Festival Seni Budaya Lokal Tingkat Pelajar se-Sultra 2023 yang dipusatkan di Gedung Kesenian Taman Budaya dan Museum Sultra di Kendari, Senin, mengatakan kegiatan itu program pengembangan kebudayaan di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Museum dan Taman Budaya Sultra.
"Memberikan wadah bagi komunitas dan pelaku seni di tingkat pelajar, khususnya SMA-SMK dalam mengekspresikan bakat dan kreativitas para siswa dalam pengembangan budaya lokal di Sulawesi Tenggara," katanya.
Menurut dia, festival seni budaya lokal harus menjadi kegiatan rutin untuk mendukung pelestarian kebudayaan setempat.
"Terus dilestarikan karena dari sini akan muncul karya-karya seni baru yang dapat mendapatkan nilai tambah daerah ke depan," ujar dia.
K
Kesenian lokal dibawakan salah satu siswa SMA di Kota Kendari pada Festival Seni Budaya lokal Tingkat Pelajar se-Sultra 2023 dipusatkan di Gedung Kesenian Taman Budaya dan Museum Sultra di Kendari, Senin (31/7/2023). (ANTARA/Azis Senong)
Ia mengemukakan pentingnya dukungan pemerintah provinsi dan kabupaten serta kota, terkait dengan pendanaan, bagi upaya pelestarian seni budaya daerah setempat.
Kepala UPTD Museum dan Taman Budaya Provinsi Sultra Laudin, S.Sos., M.Hum mengatakan festival tersebut diikuti 20 sanggar seni dari berbagai SMA-SMK di Kota Kendari dan beberapa lainnya dari kabupaten di Sultra.
Tema festival ini, yakni "Peningkatan Eksistensi Budaya Lokal Sulawesi Tenggara di Era Generasi Milenial", sedangkan kegiatan berlangsung selama 31 Juli hingga 2 Agustus 2023.
Kepala Seksi Tata Usaha UPTD Museum dan Taman Budaya Sultra Dr. W. Syuhida, M.Pd menyebut pada hari ini tampil 11 sanggar seni pelajar dalam festival tersebut, sedangkan pada hari berikutnya total sembilan sanggar.
Saat pembukaan festival, katanya, tampil kesenian Barong Bangkung (Bali) dibawakan pelajar dari Kabupaten Konawe Selatan, Sultra.
Kepala Dinas Dikbud Sultra H. Yusmin, S.Pd, MH saat membuka Festival Seni Budaya Lokal Tingkat Pelajar se-Sultra 2023 yang dipusatkan di Gedung Kesenian Taman Budaya dan Museum Sultra di Kendari, Senin, mengatakan kegiatan itu program pengembangan kebudayaan di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Museum dan Taman Budaya Sultra.
"Memberikan wadah bagi komunitas dan pelaku seni di tingkat pelajar, khususnya SMA-SMK dalam mengekspresikan bakat dan kreativitas para siswa dalam pengembangan budaya lokal di Sulawesi Tenggara," katanya.
Menurut dia, festival seni budaya lokal harus menjadi kegiatan rutin untuk mendukung pelestarian kebudayaan setempat.
"Terus dilestarikan karena dari sini akan muncul karya-karya seni baru yang dapat mendapatkan nilai tambah daerah ke depan," ujar dia.
Kesenian lokal dibawakan salah satu siswa SMA di Kota Kendari pada Festival Seni Budaya lokal Tingkat Pelajar se-Sultra 2023 dipusatkan di Gedung Kesenian Taman Budaya dan Museum Sultra di Kendari, Senin (31/7/2023). (ANTARA/Azis Senong)
Ia mengemukakan pentingnya dukungan pemerintah provinsi dan kabupaten serta kota, terkait dengan pendanaan, bagi upaya pelestarian seni budaya daerah setempat.
Kepala UPTD Museum dan Taman Budaya Provinsi Sultra Laudin, S.Sos., M.Hum mengatakan festival tersebut diikuti 20 sanggar seni dari berbagai SMA-SMK di Kota Kendari dan beberapa lainnya dari kabupaten di Sultra.
Tema festival ini, yakni "Peningkatan Eksistensi Budaya Lokal Sulawesi Tenggara di Era Generasi Milenial", sedangkan kegiatan berlangsung selama 31 Juli hingga 2 Agustus 2023.
Kepala Seksi Tata Usaha UPTD Museum dan Taman Budaya Sultra Dr. W. Syuhida, M.Pd menyebut pada hari ini tampil 11 sanggar seni pelajar dalam festival tersebut, sedangkan pada hari berikutnya total sembilan sanggar.
Saat pembukaan festival, katanya, tampil kesenian Barong Bangkung (Bali) dibawakan pelajar dari Kabupaten Konawe Selatan, Sultra.