Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten(Pemkab) Buton, Sulawesi Tenggara melakukan mediasi terhadap dua kelompok pemuda dari dua kelurahan berbeda di daerah tersebut dengan melakukan deklarasi damai.

Ikrar damai dibacakan oleh kelompok pemuda dari dua kelurahan tersebut di hadapan Pj Bupati Buton Basiran, Kapolres Buton AKBP Rudy Silaen, Dandim 1413/Buton.Letkol Inf Ketut Janji, Wakil Ketua DPRD Buton La Ode Rafiun, Sekda Buton Asnawi Jamaluddin, Camat Pasarwajo Amruddin.

Penjabat Bupati Buton Basiran dalam keterangan diterima di Kendari, Selasa mengatakan bahwa pihaknya sebagai kepala daerah bersama TNI-Polri dan DPRD serta semua elemen yang ada di daerah tersebut berkewajiban untuk selalu menjaga dan menciptakan ketenteraman dan ketertiban masyarakat.

"Semoga deklarasi damai ini bukan hanya di atas kertas dan bukan hanya di bibir saja tetapi masuk di dalam hati serta ditanamkan rasa cinta bahwasanya kita Kombeli dan Takimpo itu adalah saudara," katanya.

Sebelumnya warga Kelurahan Kombeli dan Kelurahan Takimpo terlibat perselisihan pada Kamis (29/6). Sehari kejadian,  kedua kelurahan itu dimediasi langsung di aula Rumah Jabatan Bupati Buton.

"Dan hari ini generasi muda dua kelurahan tersebut membacakan ikrar damai. Buton sebagai daerah berbudaya yang cinta damai dan miliki penduduk dari berbagai suku bangsa," ujar Pj Bupati.

Deklarasi itu juga disaksikan Asisten dan Kepala OPD serta Kepala Bagian Tapem Pemkab Buton, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh wanita dan masyarakat Kelurahan Kombeli dan Kelurahan Takimpo bertempat di depan Kantor Lurah Takimpo.

Basiran berharap seluruh pemuda dan masyarakat Buton secara umum agar saling mengasihi, menyayangi serta menjalankan nasehat orang tua.

"Saya sangat sedih jika ada masyarakat Buton saling bermusuhan. Oleh sebab itu di saat saya dipercaya menjadi pejabat Bupati Buton saya bertekad dan mengajak masyarakat dengan semboyan Buton selalu di hati agar kita kembali ke hati nurani kita," demikian Basiran.

Tokoh masyarakat Kelurahan Takimpo, La Maulana mengajak pemuda di daerahnya agar menanamkan dalam diri istilah "koemani" yang berarti membatasi dan mengenal diri.

Menurut La Maulana perselisihan yang terjadi sepenuhnya bukan kesalahan anak muda tapi kesalahan orang tua yang lupa dan tidak mengingatkan kepada anak-anaknya.

"Pj Bupati Buton telah memberikan semangat kedaerahan kepada kita semua yaitu Buton selalu di hati namun saya ingin menambahkan bahwa Buton selalu di hati yang koemani,” kata Maulana.

Ia juga mengapresiasi Pj Bupati Buton bersama TNI-Polri setempat yang telah memfasilitasi sehingga aksi damai tersebut bisa terwujud dengan begitu mampu meredam pertikaian.

Sementara itu, perwakilan generasi muda Kombeli, Dudi Iskandar juga mengapresiasi gerak cepat Pj Bupati Buton bersama TNI-Polri yang bersinergi memfasilitasi sehingga adanya perdamaian kedua kelurahan tersebut.

Ia yang juga mewakili generasi muda Kombeli menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak termasuk kepolisian maupun TNI karena di momen Idul Adha saat itu yang seharusnya kumpul bersama keluarga di rumah namun tertunda karena melakukan pengamanan.

Deklarasi damai ditandai dengan pembacaan ikrar perdamaian oleh yang mewakili generasi muda Kombeli dan Takimpo dan dilanjutkan dengan penandatangan kesepakatan perdamaian bersama kedua kelurahan.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024