Jakarta (ANTARA) - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Aneka Tambang Tbk (Antam) menyetujui penetapan penggunaan laba bersih tahun buku 2022 yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk perseroan sebagai dividen sebesar 50 persen, yakni Rp1,91 triliun.
"Dengan begitu, pembagian dividen per lembar saham besarannya Rp79,50," ungkap Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Antam, Elisabeth Siahaan dalam konferensi pers RUPST Antam Tahun Buku 2022 di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan pembayaran dividen akan dilakukan maksimal 30 hari setelah Antam menyerahkan risalah RUPST kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dengan rencana pembagian dividen tersebut, sisa laba tahun 2022 yang sebesar Rp1,91 triliun akan dicatat sebagai saldo laba perseroan. Dana tersebut ditujukan untuk memperkuat permodalan perusahaan ke depan, menopang pendanaan proyek yang telah berjalan, serta menjaga ekuitas utang.
Elisabeth menuturkan proyek yang dilaksanakan Antam masih tetap sama seperti yang sudah disampaikan, yakni Mempawah Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) kerja sama EV Battery, serta penyelesaian proyek pembangunan pabrik Feronikel Haltim (P3FH).
"Jadi secara umum laba ditahan untuk proyek yang sudah berjalan dan kekuatan permodalan Antam ke depan," tuturnya.
Antam kembali mencatatkan pertumbuhan capaian kinerja operasional dan keuangan perusahaan yang positif sepanjang tahun 2022. Capaian pertumbuhan tersebut didukung upaya Antam untuk mengoptimalkan kinerja produksi dan penjualan komoditas utama berbasis nikel, emas, dan bauksit di tengah kondisi pemulihan ekonomi global serta outlook positif komoditas logam dasar dan logam mulia sepanjang tahun 2022.
Tak hanya tercermin dari catatan kinerja produksi, penjualan, dan keuangan perusahaan yang solid, selama 2022 Antam juga mencatatkan kinerja keberlanjutan yang optimal, sejalan dengan komitmen perusahaan dalam melaksanakan praktik pertambangan yang baik alias good mining practices dan bertumbuh bersama masyarakat terutama yang berada di sekitar wilayah operasional Antam.
Adapun capaian laba tahun berjalan Antam mencapai Rp3,82 triliun, tumbuh signifikan 105 persen dibandingkan laba tahun berjalan tahun buku 2021 sebesar Rp1,86 triliun. Optimalisasi tingkat produksi dan penjualan komoditas utama Antam mendukung capaian pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization/EBITDA) yang mencapai Rp7,35 triliun, naik 29 persen dari EBITDA 2021 sebesar Rp5,71 triliun.
Selain itu, Antam mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp45,93 triliun, tumbuh 19 persen dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp38,45 triliun. Di tengah tantangan kenaikan biaya energi dan bahan baku, Antam dapat menjaga profitabilitas capaian laba kotor 2022 sebesar Rp8,21 triliun, tumbuh 29 persen dibandingkan 2021 sebesar Rp6,36 triliun.
Antam membukukan laba usaha sebesar Rp3,94 triliun, tumbuh 44 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp2,74 triliun. Tercatat total penghasilan lain-lain bersih Antam sepanjang 2022 mencapai Rp1,27 triliun, tumbuh signifikan dari 2021 sebesar Rp305 miliar.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Antam bakal tebar dividen Rp1,91 trilun, 50 persen dari laba 2022
"Dengan begitu, pembagian dividen per lembar saham besarannya Rp79,50," ungkap Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Antam, Elisabeth Siahaan dalam konferensi pers RUPST Antam Tahun Buku 2022 di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan pembayaran dividen akan dilakukan maksimal 30 hari setelah Antam menyerahkan risalah RUPST kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dengan rencana pembagian dividen tersebut, sisa laba tahun 2022 yang sebesar Rp1,91 triliun akan dicatat sebagai saldo laba perseroan. Dana tersebut ditujukan untuk memperkuat permodalan perusahaan ke depan, menopang pendanaan proyek yang telah berjalan, serta menjaga ekuitas utang.
Elisabeth menuturkan proyek yang dilaksanakan Antam masih tetap sama seperti yang sudah disampaikan, yakni Mempawah Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) kerja sama EV Battery, serta penyelesaian proyek pembangunan pabrik Feronikel Haltim (P3FH).
"Jadi secara umum laba ditahan untuk proyek yang sudah berjalan dan kekuatan permodalan Antam ke depan," tuturnya.
Antam kembali mencatatkan pertumbuhan capaian kinerja operasional dan keuangan perusahaan yang positif sepanjang tahun 2022. Capaian pertumbuhan tersebut didukung upaya Antam untuk mengoptimalkan kinerja produksi dan penjualan komoditas utama berbasis nikel, emas, dan bauksit di tengah kondisi pemulihan ekonomi global serta outlook positif komoditas logam dasar dan logam mulia sepanjang tahun 2022.
Tak hanya tercermin dari catatan kinerja produksi, penjualan, dan keuangan perusahaan yang solid, selama 2022 Antam juga mencatatkan kinerja keberlanjutan yang optimal, sejalan dengan komitmen perusahaan dalam melaksanakan praktik pertambangan yang baik alias good mining practices dan bertumbuh bersama masyarakat terutama yang berada di sekitar wilayah operasional Antam.
Adapun capaian laba tahun berjalan Antam mencapai Rp3,82 triliun, tumbuh signifikan 105 persen dibandingkan laba tahun berjalan tahun buku 2021 sebesar Rp1,86 triliun. Optimalisasi tingkat produksi dan penjualan komoditas utama Antam mendukung capaian pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization/EBITDA) yang mencapai Rp7,35 triliun, naik 29 persen dari EBITDA 2021 sebesar Rp5,71 triliun.
Selain itu, Antam mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp45,93 triliun, tumbuh 19 persen dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp38,45 triliun. Di tengah tantangan kenaikan biaya energi dan bahan baku, Antam dapat menjaga profitabilitas capaian laba kotor 2022 sebesar Rp8,21 triliun, tumbuh 29 persen dibandingkan 2021 sebesar Rp6,36 triliun.
Antam membukukan laba usaha sebesar Rp3,94 triliun, tumbuh 44 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp2,74 triliun. Tercatat total penghasilan lain-lain bersih Antam sepanjang 2022 mencapai Rp1,27 triliun, tumbuh signifikan dari 2021 sebesar Rp305 miliar.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Antam bakal tebar dividen Rp1,91 trilun, 50 persen dari laba 2022