Kendari (ANTARA) - Kantor Wilayah (Kanwil) Direktoral Jendral Perbendaharaan (DJPb) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyebutkan serapan dana penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) di provinsi tersebut mencapai Rp853 miliar.
"Periode Januari hingga akhir Mei 2023 ini capaian menyalurkan KUR sebanyak Rp853 miliar," kata Kepala Kanwil DJPb Sultra Syarwan melalui telepon di Kendari, Jumat.
Dia menyampaikan jika dilihat presentasi serapan penyaluran dana KUR masih sangat jauh dari target yang ditentukan sehingga pihaknya mendorong perbankan agar bisa meningkatkan promosi ke masyarakat sehingga bisa meningkatkan penyaluran.
Ia menyebut perbankan dapat melakukan promosi berbentuk ajakan ke masyarakat dengan memanfaatkan fasilitas dana KUR dalam mengembangkan usahanya.
"Pergerakan KUR ini agak lambat sehingga diharapkan perbankan untuk membuat iklan KUR dengan bunga 6 persen supaya masyarakat tahu," ujar dia.
Selain itu Syarwan menuturkan bagi organisasi perangkat daerah (OPD) yang menangani masalah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) agar meningkatkan edukasi ke pelaku usaha agar menggunakan fasilitas KUR tersebut.
"OPD diminta untuk memperkenalkan program KUR ke pelaku usaha sehingga penyaluran lebih optimal," imbuhnya.
Dia menambahkan agar perbankan juga memasifkan sosialisasi ke masyarakat terkait program KUR yang didorong oleh pemerintah sehingga usaha masyarakat bisa berkembang dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Kemudian ada juga KUR khusus petani, peternak dan para nelayan yang mekanisme bisa dibayarkan pasca panen sehingga tidak memberatkan pengusaha padi tersebut," pungkas Syarwan
"Periode Januari hingga akhir Mei 2023 ini capaian menyalurkan KUR sebanyak Rp853 miliar," kata Kepala Kanwil DJPb Sultra Syarwan melalui telepon di Kendari, Jumat.
Dia menyampaikan jika dilihat presentasi serapan penyaluran dana KUR masih sangat jauh dari target yang ditentukan sehingga pihaknya mendorong perbankan agar bisa meningkatkan promosi ke masyarakat sehingga bisa meningkatkan penyaluran.
Ia menyebut perbankan dapat melakukan promosi berbentuk ajakan ke masyarakat dengan memanfaatkan fasilitas dana KUR dalam mengembangkan usahanya.
"Pergerakan KUR ini agak lambat sehingga diharapkan perbankan untuk membuat iklan KUR dengan bunga 6 persen supaya masyarakat tahu," ujar dia.
Selain itu Syarwan menuturkan bagi organisasi perangkat daerah (OPD) yang menangani masalah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) agar meningkatkan edukasi ke pelaku usaha agar menggunakan fasilitas KUR tersebut.
"OPD diminta untuk memperkenalkan program KUR ke pelaku usaha sehingga penyaluran lebih optimal," imbuhnya.
Dia menambahkan agar perbankan juga memasifkan sosialisasi ke masyarakat terkait program KUR yang didorong oleh pemerintah sehingga usaha masyarakat bisa berkembang dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Kemudian ada juga KUR khusus petani, peternak dan para nelayan yang mekanisme bisa dibayarkan pasca panen sehingga tidak memberatkan pengusaha padi tersebut," pungkas Syarwan