Jakarta (ANTARA) - Pebulu tangkis tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung mengaku tampil buruk pada babak final Malaysia Masters 2023 sehingga membuatnya gagal mencetak rekor gelar perdana dari ajang BWF Super 500, Minggu.

"Saya akui saya tidak bermain maksimal hari ini. Bahkan boleh dikatakan permainannya buruk," kata Gregoria lewat pesan resmi PP PBSI di Jakarta.

Pada partai puncak yang berlangsung di Kuala Lumpur, Gregoria harus pulang dengan titel runner-up setelah dikalahkan dua gim langsung oleh pebulu tangkis Jepang Akane Yamaguchi.

Lewat persaingan berdurasi 34 menit itu, Gregoria mencatatkan skor 17-21, 7-21 dari tunggal putri peringkat satu dunia itu.

Gregoria mengatakan bahwa dia kesulitan untuk tidur pada malam sebelum pertandingan. Rasa grogi membuatnya tak bisa berpikir jernih untuk menghadapi laga penting pada Minggu.



Padahal babak final Malaysia Masters menjadi agenda penting yang sudah dia nantikan sejak lama. Gregoria pun sangat menyesal dengan hasil mengecewakan tersebut.

"Saya tidak bisa keluar dari tekanan. Jujur, saya tidak bisa tidur semalam. Mungkin karena saya berpikir ini penting buat saya, kan saya punya target di sini jadi itu buat saya tidak nyaman," jelas Gregoria.

Beban pikiran tersebut secara langsung mempengaruhi permainannya sehingga tidak bisa keluar secara maksimal. Tekanan tersebut membuat Gregoria tak bisa leluasa.

Gregoria meminta maaf pada pelatih dan penggemar atas hasil buruk pada babak final. Kekalahan tersebut juga menjadi pembelajaran besar baginya untuk lebih siap jika kembali mencapai babak final pada turnamen lain.

"Harusnya saya bisa menampilkan yang lebih baik dari ini. Saya minta maaf kepada pelatih dan semua orang yang sudah menunggu partai final tadi. Ini jadi pembelajaran besar untuk ke depan, kalau ada final-final besar lagi saya sudah tahu harus melakukan apa," pungkasnya.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gregoria tampil buruk dan pupuskan harapan gelar BWF Super 500 perdana

Pewarta : Roy Rosa Bachtiar
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024