Kendari (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Sulawesi Tenggara menargetkan penggunaan metode pembayaran digital melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dapat dilakukan oleh mahasiswa untuk membayar Sumbangan Pengembangan Pendidikan (SPP) di universitas yang ada di daerah tersebut.

Deputi Kepala Perwakilan BI Sultra Adik Afrinaldi di Kendari, Sabtu mengatakan bahwa pihaknya terus mendorong akselerasi transformasi ekosistem ekonomi dan keuangan digital antara lain melalui transaksi keuangan digital atau non tunai.

"Kami akan melakukan kerja sama dengan berbagai universitas yang ada di Sulawesi Tenggara untuk menerapkan penggunaan QRIS baik di kantin maupun pembayaran SPP mahasiswa nantinya," katanya.

Meski begitu, dia mengaku bahwa pihaknya terlebih dahulu akan masuk ke sejumlah perguruan tinggi yang ada di daerah tersebut untuk melakukan sosialisasi terkait manfaat dari penggunaan QRIS.

"Target kami seperti itu, tentu kami akan melakukan sosialisasi penggunaan QRIS di kampus-kampus nanti, setelah itu akan kami bangun kerja sama," ujar dia.

Menurut Adik upaya mendorong perluasan penggunaan QRIS hingga di lingkup perguruan tinggi atau universitas dilakukan pihaknya agar mencapai target tahun 2023 yakni sebanyak 120 ribu pengguna. Dia menyebut pengguna QRIS di provinsi tersebut saat ini mencapai 93 ribu hingga Maret 2023.

"Saat ini BI Sultra sudah menerapkan penggunaan QRIS di lingkungan pelaku usaha, lingkup pemerintah daerah, pedagang di pasar, termasuk di masjid. Bahkan di koperasi TNI AL Kendari sudah menggunakan QRIS," tutur Adik.

Dia menerangkan QRIS merupakan standardisasi pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code menjadi lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.

Saat ini, lanjut dia, dengan adanya standar QRIS, seluruh aplikasi pembayaran dari PJSP apapun dapat melakukan pembayaran menggunakan QR code di seluruh merchant meskipun PJSP yang digunakan berbeda.

Ia menjelaskan sistem pembayaran non tunai melalui QRIS memberikan manfaat bagi pengguna di antaranya penjual tidak lagi harus menyiapkan uang kembali, transaksi lebih mudah, aman, cepat bahkan dapat menekan peredaran uang tak layak edar hingga uang palsu.

Adik menambahkan, Bank Indonesia Sulawesi Tenggara terus mendorong pengembangan sistem pembayaran dengan program percepatan dan perluasan digitalisasi melalui QRIS sehingga terbentuk ekosistem keuangan digital di provinsi ini.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024