Jakarta (ANTARA) - Ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti ditaklukkan pasangan Jeong Na Eun/Kim Hye Jeong pada babak perempat final Malaysia Masters setelah berjuang dalam rubber game yang berlangsung selama 88 menit, Jumat.

Unggulan kedua itu harus menelan kekalahan dengan skor 15-21, 21-18, 16-21 dan terpaksa menyerahkan tiket semifinal ke pasangan asal Korea Selatan dengan perasaan kecewa.

"Ini hasil yang harus kami terima. Pasti kecewa dan sedih karena setiap pemain mau hasil yang terbaik, tapi kami merasa pertandingan tadi cukup seru dan cukup melelahkan juga," kata Apri lewat pesan resmi PP PBSI di Jakarta.

Apri menilai pasangan Jeong/Kim sudah sangat siap menghadapi pertandingan, terlihat dari permainan mereka yang solid. Sementara Apri/Fadia dinilai masih kurang konsisten.

Pada gim pertama, Apri merasa permainannya dengan Fadia masih belum solid karena kadang terasa begitu baik namun tak lama harus kembali kehilangan kontrol permainan.

"Strategi lawan sudah sangat siap hari ini, sementara permainan kami kurang konsisten. Kadang berjalan baik tapi kadang hilang lagi," Apri menjelaskan.

Gim ketiga menjadi titik sulit yang harus dilalui Apri/Fadia. Sejak awal mereka berusaha bermain lebih sabar, namun justru terjebak dalam pola permainan lawan.

"Di gim ketiga kami tidak langsung sadar bahwa kami terbawa permainan mereka. Saya sempat kebingungan sebenarnya tapi Fadia bisa cover saya, terima kasih untuk dia," ucap Apri.

Kekalahan tersebut menjadi pembelajaran bagi pasangan peringkat keempat dunia itu. Mereka masih merasa ada kekurangan sehingga butuh evaluasi tambahan untuk turnamen-turnamen selanjutnya.

"Melawan mereka dengan kondisi shuttlecock yang berat memang harus punya power yang kuat, konsistensi, dan juga tahan fokusnya. Itu yang harus kami tingkatkan," pungkas Apri.

Selain itu, penghitungan kualifikasi Olimpiade yang sudah berjalan juga menjadi perhatian Apri/Fadia. Evaluasi tak hanya menyasar perbaikan kemampuan sebagai pasangan, tapi juga agar bisa mendulang poin sebanyak mungkin untuk ke Paris 2024.

"Target kami pasti main ke Olimpiade Paris tahun depan, jadi kami tidak boleh lengah, terus memberikan yang terbaik di setiap turnamen karena ini sudah mulai penghitungan poin. Kami harus segera bersiap lagi untuk turnamen berikutnya," kata Fadia. Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan (kiri) dan Hendra Setiawan (kanan) berusaha mengembalikan kok ke arah lawan pebulu tangkis China Liang Wei Keng dan Wang Chang dalam pertandingan semifinal All England 2023 di Arena Birmingham, Inggris, Sabtu (18/3/2023). ANTARA FOTO/HO/Humas PBSI/mrh/rwa (PBSI/PBSI)
Hendra/Ahsan juga gagal

Ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan gagal mencapai target semifinal Malaysia Masters 2023 setelah dihadang wakil tuan rumah Man Wei Chong/Kai Wun Tee dengan dua gim langsung, Jumat.

Pasangan berjuluk The Daddies itu ditundukkan 21-23, 17-21 setelah berjuang 39 menit di Kuala Lumpur .

"Belum puas dengan hasil ini, tadinya kami menargetkan babak semifinal dulu. Tapi semua sudah terjadi, tinggal bagaimana kami menyiapkan lagi untuk turnamen selanjutnya," kata Hendra dalam pesan resmi PP PBSI di Jakarta.

Gim pertama menjadi situasi tersulit yang dialami Hendra/Ahsan karena Chong/Tee terus memberikan perlawanan hingga terjadi kejar mengejar poin sejak awal hingga gim usai.

Ahsan mengakui bahwa lawan memang bermain dengan baik dan lebih berani berkat dukungan dari penggemar yang menonton secara langsung. Sedangkan The Daddies juga kerap menciptakan kesalahan yang seharusnya tidak perlu.

Selain itu jika dibandingkan dengan pertemuan terakhir antara Hendra/Ahsan dan Chong/Tee di Singapore Open 2022, kali ini duo Malaysia bermain lebih rapi.



"Tetap bersyukur walaupun hasilnya kalah. Di pertandingan kali ini lawan memang bermain bagus, jarang melakukan kesalahan-kesalahan sendiri. Sementara kami sedikit banyak melakukan kesalahan-kesalahan sendiri," Ahsan menjelaskan.

Untuk selanjutnya, The Daddies akan kembali fokus untuk mempersiapkan turnamen lain sebagai bagian Race to Olympics. Faktor fisik menjadi pertimbangan utama mereka, oleh sebab itu mereka punya penghitungan sendiri agar bisa lolos kualifikasi.

"Kami tidak mungkin mengikuti semua pertandingan terutama bila secara beruntun. Kami main di Canada Open adalah bagian strategi untuk mengatur perolehan poin dan waktu istirahat," Hendra menjelaskan.

"Fokus mengejar tiket Olimpiade Paris 2024? Ya akan kami coba!," kata Ahsan menambahkan.

Indonesia masih berpeluang mengirim wakil ganda putra ke babak semifinal turnamen BWF Super 500 tersebut melalui pasangan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin yang akan tampil pada partai terakhir.

Pasangan berjuluk The Babies itu juga akan menghadapi wakil tuan rumah sekaligus juara dunia Aaron Chia/Soh Wooi Yik.





Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Apri/Fadia takluk setelah berjuang rubber game 88 menit

Pewarta : Roy Rosa Bachtiar
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024