Kendari (ANTARA) - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Syariah menyalurkan modal usaha kepada perempuan keluarga prasejahtera produktif di Provinsi Sulawesi Tenggara(Sultra).

"Hingga kuartal pertama  2023 dana pembiayaan yang tersalurkan sebesar Rp78,7 miliar kepada kurang lebih 27.000 perempuan keluarga prasejahtera produktif, pelaku usaha ultra mikro di Sultra," kata Business Coach Area Sultra, Sanowati Samosir di Kendari, Jumat

Dia menerangkan pihaknya menyalurkan dana kepada perempuan prasejahtera produktif dengan membentuk kelompok yang diberi nama sentra. Satu sentra diisi paling sedikit 10 orang nasabah.

Sanowati menuturkan nasabah BTPN Syariah tersebar di sejumlah wilayah Sultra di antaranya di Kota Kendari, Kota Baubau, dan Kabupaten Kolaka.

"Kami melakukan transaksi keuangan itu biasanya nasabah tidak datang ke bank tetapi melayani ibu-ibu melalui lokasi sentra," jelasnya.

Corporate and Marketing Communication BTPN Syariah Ainul Yaqin menerangkan pembiayaan prasejahtera produktif disebut sebagai Tepat Pembiayaan Syariah diberikan kepada nasabah berkelompok tanpa jaminan untuk modal usaha bagi masyarakat prasejahtera produktif khususnya perempuan.

Kata dia, pembiayaan berkelompok memiliki tujuan untuk membangun empat karakter pada diri nasabah di antaranya berani berusaha, disiplin, kerja sama dan saling bantu yang diharapkan prilaku tersebut dapat menyebar sehingga tercapai tatanan masyarakat yang memiliki kekuatan secara ekonomi di suatu daerah.

"Tidak hanya memberikan akses keuangan dan modal usaha, Tepat Pembiayaan Syariah juga mengupayakan pemberdayaan melalui pelatihan dan pendampingan yang berkala di bidang pengetahuan keuangan, kewirausahaan dan kesehatan," katanya.

Lebih lanjut dia menuturkan Tepat Pembiayaan Syariah memiliki paket komplit untuk memberikan perubahan kehidupan nasabah prasejahtera meliputi paket keuangan yakni bantuan modal usaha yang diberikan kepada nasabah untuk menjawab kebutuhan membangun dan mengembangkan usaha produktif.

"Bantuan ini kemudian dikembalikan dalam bentuk angsuran dua mingguan. Nasabah juga memperoleh manfaat tambahan lainnya yaitu asuransi jiwa untuk nasabah dan suami, tabungan, serta pembebasan angsuran setiap Hari Raya Idul Fitri," jelasnya.

Kata Ainul, setelah tiga siklus dapat dilalui dengan baik, nasabah akan mendapatkan kesempatan untuk memperoleh pembiayaan perbaikan rumah dan pendidikan anak.

Selanjutnya Program Pemberdayaan yakni nasabah dapat terus meningkatkan kemampuan dan pengetahuan melalui program pendampingan berkelanjutan yang meliputi topik kesehatan, kewirausahaan dan pengembangan komunitas.

"Dalam sistem keanggotaan, nasabah dikelompokkan dalam satu sentra yang anggotanya dipilih sendiri oleh nasabah, dipimpin oleh ketua sentra yang dipilih oleh anggota sentra," tutur dia.

Dia menambahkan, pihaknya juga memberikan pendampingan dimana setiap sentra akan didampingi oleh petugas lapangan terlatih yang disebut Community Officer.

"Secara rutin Community Officer kami melayani dan memberikan pendampingan kepada nasabah dengan cara bertemu di tempat-tempat nasabah," ucap Ainul.

Ainul mengaku dalam menunjang akses yang lebih luas untuk melayani masyarakat inklusi, pihaknya tidak hanya memberikan akses keuangan melalui pembiayaan, tetapi juga akses pengetahuan lewat program pendampingan serta akses suplai dan pasar

"Agar semakin mempermudah kehidupan masyarakat inklusi mewujudkan hidup yang lebih berarti," pungkas Ainul.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BTPN Syariah salurkan modal usaha perempuan prasejahtera di Sultra

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024