Kendari (ANTARA) - Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Kendari bersama Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sulawesi Tenggara mengedukasi masyarakat pesisir yang ada di Kelurahan Kendari Caddi cara bela negara sesuai dengan peran masing-masing.
Kasubid Bela Negara dan Wawasan Kebangsaan Kesbangpol Sultra Arjuna Arsad Siddiq dalam keterangan di Kendari, Kamis mengatakan saat ini bela negara tidak hanya harus dilakukan dengan mengangkat senjata atau berperang, namun menjaga kebersihan laut juga merupakan bentuk bela negara.
"Salah satu bentuk cinta tanah air cukup dengan memungut sampah di laut saja itu sudah bentuk cinta tanah air, tidak harus angkat senjata," kata dia saat menjadi narasumber pada pelatihan Program Pembinaan Ketahanan Wilayah (Bintahwil) yang dilaksanakan Lanal Kendari dengan melibatkan masyarakat pesisir di daerah itu.
Selain itu dia juga mengajak masyarakat pesisir tidak menggunakan bahan peledak saat menangkap ikan karena akan merusak terumbu karang sebagai habitat ikan.
Arsad meminta pula masyarakat kasusnya di wilayah pesisir agar tidak menebang pohon bakau sembarangan. Bahkan ia menyarankan untuk melakukan penanam bibit mangrove.
"Kita mengedukasi juga bagaimana menanam bibit mangrove atau bakau kembali. Sudah banyak kita punya pesisir yang gundul, jadi bukan hanya mencegah tetapi bagaimana mengurangi dampak salah satunya melakukan penghijauan melalui penanaman bibit mangrove," ujar dia.
Kasubid Bela Negara dan Wawasan Kebangsaan Kesbangpol Sultra Arjuna Arsad Siddiq di Kendari, Kamis (25/5/2023) (ANTARA/HO-Lanal Kendari)
Dia berharap adanya kesadaran semua pihak dalam menjaga kebersihan dan ekosistem bahwa laut demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi ke depannya.
"Artinya kesadaran dari masyarakat itu sangat dibutuhkan dalam menjaga wilayah laut kita. Bukan hanya TNI AL, tetapi peran masyarakat juga penting sebagai bentuk dan wujud bela negara," tutur dia.
Komandan Lanal (Danlanal) Kendari Kolonel Laut (P) Abdul Kadir Mulku Zahari mengatakan merawat laut sangat penting dilakukan untuk keberlangsungan hidup.
Dia menerangkan penanaman bibit mangrove sangat penting untuk dilakukan karena memiliki manfaat yang banyak di antaranya mencegah abrasi pantai, terjadinya pendangkalan serta akan menimbulkan biota biota kehidupan bawah laut.
"Contohnya kepiting mangrove bisa dari situ kemudian menyerap karbondioksida. Jadi polusi-polusi yang ada itu akan terserap dengan adanya mangrove tadi," katanya.
Lebih lanjut dia menerangkan di pesisir pantai memiliki tiga ekosistem yang mempunyai manfaat sangat besar bagi kehidupan manusia termasuk kehidupan biota laut di antaranya terumbu karang, padang lamun dan mangrove.
"Terumbu karang dan padang lamun ini akan mereduksi ombak yang ada di pesisir pantai kemudian terumbu karang fungsinya sebagai tempat bertelurnya ikan-ikan. Sementara mangrove itu mencegah dari gelombang pasang yang tinggi," kata Danlanal Kendari.
Kasubid Bela Negara dan Wawasan Kebangsaan Kesbangpol Sultra Arjuna Arsad Siddiq dalam keterangan di Kendari, Kamis mengatakan saat ini bela negara tidak hanya harus dilakukan dengan mengangkat senjata atau berperang, namun menjaga kebersihan laut juga merupakan bentuk bela negara.
"Salah satu bentuk cinta tanah air cukup dengan memungut sampah di laut saja itu sudah bentuk cinta tanah air, tidak harus angkat senjata," kata dia saat menjadi narasumber pada pelatihan Program Pembinaan Ketahanan Wilayah (Bintahwil) yang dilaksanakan Lanal Kendari dengan melibatkan masyarakat pesisir di daerah itu.
Selain itu dia juga mengajak masyarakat pesisir tidak menggunakan bahan peledak saat menangkap ikan karena akan merusak terumbu karang sebagai habitat ikan.
Arsad meminta pula masyarakat kasusnya di wilayah pesisir agar tidak menebang pohon bakau sembarangan. Bahkan ia menyarankan untuk melakukan penanam bibit mangrove.
"Kita mengedukasi juga bagaimana menanam bibit mangrove atau bakau kembali. Sudah banyak kita punya pesisir yang gundul, jadi bukan hanya mencegah tetapi bagaimana mengurangi dampak salah satunya melakukan penghijauan melalui penanaman bibit mangrove," ujar dia.
Dia berharap adanya kesadaran semua pihak dalam menjaga kebersihan dan ekosistem bahwa laut demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi ke depannya.
"Artinya kesadaran dari masyarakat itu sangat dibutuhkan dalam menjaga wilayah laut kita. Bukan hanya TNI AL, tetapi peran masyarakat juga penting sebagai bentuk dan wujud bela negara," tutur dia.
Komandan Lanal (Danlanal) Kendari Kolonel Laut (P) Abdul Kadir Mulku Zahari mengatakan merawat laut sangat penting dilakukan untuk keberlangsungan hidup.
Dia menerangkan penanaman bibit mangrove sangat penting untuk dilakukan karena memiliki manfaat yang banyak di antaranya mencegah abrasi pantai, terjadinya pendangkalan serta akan menimbulkan biota biota kehidupan bawah laut.
"Contohnya kepiting mangrove bisa dari situ kemudian menyerap karbondioksida. Jadi polusi-polusi yang ada itu akan terserap dengan adanya mangrove tadi," katanya.
Lebih lanjut dia menerangkan di pesisir pantai memiliki tiga ekosistem yang mempunyai manfaat sangat besar bagi kehidupan manusia termasuk kehidupan biota laut di antaranya terumbu karang, padang lamun dan mangrove.
"Terumbu karang dan padang lamun ini akan mereduksi ombak yang ada di pesisir pantai kemudian terumbu karang fungsinya sebagai tempat bertelurnya ikan-ikan. Sementara mangrove itu mencegah dari gelombang pasang yang tinggi," kata Danlanal Kendari.