Kendari (ANTARA) - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Komite Seni Budaya Nusantara (DPW KSBN) Sulawesi Tenggara, Ruksamin mengajak semua pihak untuk sama-sama merawat dan tetap menjaga kekompakan di tengah keragaman perbedaan suku dan budaya.
"Budaya kita di Sultra ibarat Pelangi yang memiliki banyak perbedaan warna tetapi tetap indah dalam bingkai persaudaraan," kata dia saat menghadiri pelantikan pengurus Kerukunan Keluarga Labora (KKL) Muna di Muna, dalam keterangan resmi diterima di Kendari, Senin.
Menurut Bupati Konawe Utara itu, adat-istiadat dan budaya yang ada di Sulawesi Tenggara beraneka ragam, tetapi semuanya harus saling bergandengan agar masa depan Sultra yang berbudaya tetap terjaga dan keharmonisan antar suku juga tetap terpelihara.
"Budaya serta adat istiadat yang berlandaskan agama harus terus kita gali kekayaannya demi menciptakan karakter Sultra yang berbudaya," ujar Ruksamin.
Pria kelahiran Tinobu 14 Maret 1973 itu meminta kepada seluruh paguyuban yang ada Sulawesi Tenggara yang berjuluk "Bumi Anoa" khususnya pengurus KKL Muna agar menjaga eksistensi dan membesarkan organisasi masing-masing.
Menurut Ruksamin, dengan pengukuhan KKL Muna, budaya masyarakat Labora tetap eksis dan bisa bersinergi dengan budaya atau paguyuban lainnya yang tersebar di 17 kabupaten/kota se-Sultra.
Ketua DPW Partai Bulan Bintang (PBB) Sultra itu menuturkan satu-satunya kekayaan di Sultra yang tidak akan pernah hilang sampai akhir hayat adalah budaya masyarakat Sultra itu sendiri.
"Kekayaan alam kita bisa saja habis ke depan tetapi budaya kita tidak akan pernah hilang, ini yang harus kita jaga sama-sama dan salah satunya adalah mewujudkan Sultra sebagai pusat energi dunia," ujar Ruksamin.
Ruksamin menggandeng pengurus KSBN Sultra dan paguyuban-paguyuban lainnya menghadiri pelantikan pengurus Kerukunan Keluarga Labora (KKL) Muna.
Ia hadir dalam kegiatan tersebut mengenakan seragam budaya asal Labora Muna bercorak hijau paduan putih.
Ruksamin menyaksikan langsung pelantikan pengurus KKL Muna periode 2023-2028 yang dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Muna Bachrun.*
"Budaya kita di Sultra ibarat Pelangi yang memiliki banyak perbedaan warna tetapi tetap indah dalam bingkai persaudaraan," kata dia saat menghadiri pelantikan pengurus Kerukunan Keluarga Labora (KKL) Muna di Muna, dalam keterangan resmi diterima di Kendari, Senin.
Menurut Bupati Konawe Utara itu, adat-istiadat dan budaya yang ada di Sulawesi Tenggara beraneka ragam, tetapi semuanya harus saling bergandengan agar masa depan Sultra yang berbudaya tetap terjaga dan keharmonisan antar suku juga tetap terpelihara.
"Budaya serta adat istiadat yang berlandaskan agama harus terus kita gali kekayaannya demi menciptakan karakter Sultra yang berbudaya," ujar Ruksamin.
Pria kelahiran Tinobu 14 Maret 1973 itu meminta kepada seluruh paguyuban yang ada Sulawesi Tenggara yang berjuluk "Bumi Anoa" khususnya pengurus KKL Muna agar menjaga eksistensi dan membesarkan organisasi masing-masing.
Menurut Ruksamin, dengan pengukuhan KKL Muna, budaya masyarakat Labora tetap eksis dan bisa bersinergi dengan budaya atau paguyuban lainnya yang tersebar di 17 kabupaten/kota se-Sultra.
Ketua DPW Partai Bulan Bintang (PBB) Sultra itu menuturkan satu-satunya kekayaan di Sultra yang tidak akan pernah hilang sampai akhir hayat adalah budaya masyarakat Sultra itu sendiri.
"Kekayaan alam kita bisa saja habis ke depan tetapi budaya kita tidak akan pernah hilang, ini yang harus kita jaga sama-sama dan salah satunya adalah mewujudkan Sultra sebagai pusat energi dunia," ujar Ruksamin.
Ruksamin menggandeng pengurus KSBN Sultra dan paguyuban-paguyuban lainnya menghadiri pelantikan pengurus Kerukunan Keluarga Labora (KKL) Muna.
Ia hadir dalam kegiatan tersebut mengenakan seragam budaya asal Labora Muna bercorak hijau paduan putih.
Ruksamin menyaksikan langsung pelantikan pengurus KKL Muna periode 2023-2028 yang dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Muna Bachrun.*