Kendari (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi yang didampingi Sekretaris Daerah Provinsi Sultra, Asrun Lio mengapresiasi rumah produksi ikan asap tuna di Kota Baubau.
Melalui keterangan tertulis dari Juru bicara Gubernur Sultra, Ilham Qaimoeddin yang diterima di Kendari, Minggu, menyebutkan bahwa Gubernur Ali Mazi merespons langsung berbagai harapan dari masyarakat yang menginginkan adanya pengembangan pada produksi ikan asap tuna yang telah menjadi salah satu makanan khas atau oleh-oleh Sulawesi Tenggara, khususnya Kota Baubau.
Gubernur Ali Mazi didampingi Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Asrun Lio dan Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tenggara Pahri Yamsul secara langsung meninjau tempat produksi ikan asap tuna yang dinaungi oleh Koperasi Katapayi Sulaadi di Baubau, Sultra, Sabtu (20/5).
Awalnya, ikan asap tuna produksi Koperasi Katapayi Sulaa Mandiri berjalan dalam skala kecil kemudian mengalami banyak pesanan dan berkembang di tengah-tengah pandemi Covid-19. Ikan asap tuna per kilogram dijual dengan harga Rp150.000.
Saat ini telah memiliki sebanyak tujuh orang pekerja yang khusus mengelola ikan asap mulai dari pengirisan, pembersihan sampai pada pengasapan. Untuk pemasaran dilakukan dengan menerima pesanan dari berbagai kota di Indonesia dan dikelola secara mandiri. Saat ini Koperasi Katapayi Sulaa Mandiri tengah berbenah untuk dapat memenuhi permintaan pasar dari luar negeri, misalnya Italia.
Menurut Gubernur Ali Mazi, bahwa produksi ikan asap tuna produksi Koperasi Katapayi Sulaa Mandiri ini merupakan kerja inovatif.
Pembuatan dengan oven 50 kg namun tetap mempertahankan cara kerja pengasapan ikan dari arang tempurung kelapa ini menjadi cara yang perlu untuk ditingkatkan dan dikembangkan.
Pada kesempatan tersebut Gubernur Ali Mazi turut membantu untuk mengembangkan produksi ikan ini agar memenuhi pasar ke luar negeri, khususnya pada cara kemasan dan sterilisasi untuk pengiriman dalam jangka waktu yang agak lama.
Menjadi catatan dalam pertemuan ini, sebagai upaya pengembangan ikan asap tuna ke depan, diperlukan berbagai eksperimen agar mampu bertahan lebih lama dan diperlukan berbagai uji laboratorium sebagai bagian dari informasi produksi.
Kunjungan pada Koperasi Produsen Katapayi Sulaa Mandiri merupakan tindak lanjut dari pertemuan audiensi dengan masyarakat, di Kota Baubau, Hotel Zenit, 20 Mei 2023.
Melalui keterangan tertulis dari Juru bicara Gubernur Sultra, Ilham Qaimoeddin yang diterima di Kendari, Minggu, menyebutkan bahwa Gubernur Ali Mazi merespons langsung berbagai harapan dari masyarakat yang menginginkan adanya pengembangan pada produksi ikan asap tuna yang telah menjadi salah satu makanan khas atau oleh-oleh Sulawesi Tenggara, khususnya Kota Baubau.
Gubernur Ali Mazi didampingi Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Asrun Lio dan Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tenggara Pahri Yamsul secara langsung meninjau tempat produksi ikan asap tuna yang dinaungi oleh Koperasi Katapayi Sulaadi di Baubau, Sultra, Sabtu (20/5).
Awalnya, ikan asap tuna produksi Koperasi Katapayi Sulaa Mandiri berjalan dalam skala kecil kemudian mengalami banyak pesanan dan berkembang di tengah-tengah pandemi Covid-19. Ikan asap tuna per kilogram dijual dengan harga Rp150.000.
Saat ini telah memiliki sebanyak tujuh orang pekerja yang khusus mengelola ikan asap mulai dari pengirisan, pembersihan sampai pada pengasapan. Untuk pemasaran dilakukan dengan menerima pesanan dari berbagai kota di Indonesia dan dikelola secara mandiri. Saat ini Koperasi Katapayi Sulaa Mandiri tengah berbenah untuk dapat memenuhi permintaan pasar dari luar negeri, misalnya Italia.
Menurut Gubernur Ali Mazi, bahwa produksi ikan asap tuna produksi Koperasi Katapayi Sulaa Mandiri ini merupakan kerja inovatif.
Pembuatan dengan oven 50 kg namun tetap mempertahankan cara kerja pengasapan ikan dari arang tempurung kelapa ini menjadi cara yang perlu untuk ditingkatkan dan dikembangkan.
Pada kesempatan tersebut Gubernur Ali Mazi turut membantu untuk mengembangkan produksi ikan ini agar memenuhi pasar ke luar negeri, khususnya pada cara kemasan dan sterilisasi untuk pengiriman dalam jangka waktu yang agak lama.
Menjadi catatan dalam pertemuan ini, sebagai upaya pengembangan ikan asap tuna ke depan, diperlukan berbagai eksperimen agar mampu bertahan lebih lama dan diperlukan berbagai uji laboratorium sebagai bagian dari informasi produksi.
Kunjungan pada Koperasi Produsen Katapayi Sulaa Mandiri merupakan tindak lanjut dari pertemuan audiensi dengan masyarakat, di Kota Baubau, Hotel Zenit, 20 Mei 2023.