Kendari (ANTARA) - KSOP Kelas II Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (sultra) menyebutkan, selama angkutan Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah tahun 2023 jumlah penumpang melalui Pelabuhan Murhum Baubau sebanyak 106.695 orang.
Kepala Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut dan Usaha Kepelabuhanan KSOP Kelas II Baubau, Herwan Rasyid dalam keterangan yang diterima di Kendari, Selasa menyebutkan Posko penyelenggaraan angkutan laut lebaran tahun 2023/1444 Hijriah di Pelabuhan Murhum Baubau, telas resmi ditutup yang berlangsung selama 32 hari sejak 7 April - 8 Mei 2023.
Menurut Herman Rasyid, jumlah penumpang tersebut meningkat 20,16 persen dibandingkan jumlah penumpang angkutan lebaran tahun 2022 sebanyak 88.792 orang.
"Artinya, angkutan lebaran 2023 ini, penumpang naik sebanyak 51.759 orang dan penumpang turun sebanyak 54.936 orang sehingga totalnya sebanyak 106.695 orang. Jumlah ini meningkat 20,16 persen jika dibandingkan penumpang angkutan lebaran 2022 sebanyak 88.792," ujarnya.
Dikatakan, penumpang angkutan lebaran di Pelabuhan Murhum dilayani oleh kapal Pelni, kapal swasta dan kapal perintis dengan pelayaran provinsi di Indonesia serta antar pulau di Sulawesi Tenggara.
Secara umum kata Rasyid, penyelenggaraan angkutan laut lebaran 2023 di Pelabuhan Murhum berjalan dengan baik. Pun begitu, pihaknya juga mengevaluasi beberapa hal yang mesti mendapat perhatian ke depan.
Pertama kata Rasyid, pihaknya berharap PT. Pelni dapat menyediakan mesin boarding pass yang dapat diakses langsung oleh penumpang. Selama ini, masih dilakukan oleh petugas Pelni.
"Jadi mungkin (mesin boarding pass) satu ditempatkan di Pelabuhan dan satu di kantor Pelni dan penumpang sendiri yang melakukan boarding pass seperti di bandara," ungkapnya.
Kedua kata Rasyid, penumpang diharapkan datang di pelabuhan minimal dua jam sebelum keberangkatan kapal untuk melakukan chek in. Sebab, keterlambatan penumpang membuat kedatangan kapal di pelabuhan berikutnya akan tertunda.
"Kemudian evaluasi berikutnya, soal tangga kapal karena jika ada penumpang sakit, dia harus ditandu lewat tangga. Kalau buruh tidak kuat memandu, bisa jatuh. Sehingga kami harapkan kepada Pelni, kalau bisa ada tangga khusus atau pintu kapal dibuka sesuai tinggi dermaga,"ujarnya.
Disamping itu, Pelni menyediakan tangga khusus untuk menaikkan koper penumpang di atas kapal. Sebab, pengalaman sebelumnya, beberapa koper penumpang rusak, karena harus diangkat dengan beban berat untuk di naikkan lewat tangga manual.
Kepala Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut dan Usaha Kepelabuhanan KSOP Kelas II Baubau, Herwan Rasyid dalam keterangan yang diterima di Kendari, Selasa menyebutkan Posko penyelenggaraan angkutan laut lebaran tahun 2023/1444 Hijriah di Pelabuhan Murhum Baubau, telas resmi ditutup yang berlangsung selama 32 hari sejak 7 April - 8 Mei 2023.
Menurut Herman Rasyid, jumlah penumpang tersebut meningkat 20,16 persen dibandingkan jumlah penumpang angkutan lebaran tahun 2022 sebanyak 88.792 orang.
"Artinya, angkutan lebaran 2023 ini, penumpang naik sebanyak 51.759 orang dan penumpang turun sebanyak 54.936 orang sehingga totalnya sebanyak 106.695 orang. Jumlah ini meningkat 20,16 persen jika dibandingkan penumpang angkutan lebaran 2022 sebanyak 88.792," ujarnya.
Dikatakan, penumpang angkutan lebaran di Pelabuhan Murhum dilayani oleh kapal Pelni, kapal swasta dan kapal perintis dengan pelayaran provinsi di Indonesia serta antar pulau di Sulawesi Tenggara.
Secara umum kata Rasyid, penyelenggaraan angkutan laut lebaran 2023 di Pelabuhan Murhum berjalan dengan baik. Pun begitu, pihaknya juga mengevaluasi beberapa hal yang mesti mendapat perhatian ke depan.
Pertama kata Rasyid, pihaknya berharap PT. Pelni dapat menyediakan mesin boarding pass yang dapat diakses langsung oleh penumpang. Selama ini, masih dilakukan oleh petugas Pelni.
"Jadi mungkin (mesin boarding pass) satu ditempatkan di Pelabuhan dan satu di kantor Pelni dan penumpang sendiri yang melakukan boarding pass seperti di bandara," ungkapnya.
Kedua kata Rasyid, penumpang diharapkan datang di pelabuhan minimal dua jam sebelum keberangkatan kapal untuk melakukan chek in. Sebab, keterlambatan penumpang membuat kedatangan kapal di pelabuhan berikutnya akan tertunda.
"Kemudian evaluasi berikutnya, soal tangga kapal karena jika ada penumpang sakit, dia harus ditandu lewat tangga. Kalau buruh tidak kuat memandu, bisa jatuh. Sehingga kami harapkan kepada Pelni, kalau bisa ada tangga khusus atau pintu kapal dibuka sesuai tinggi dermaga,"ujarnya.
Disamping itu, Pelni menyediakan tangga khusus untuk menaikkan koper penumpang di atas kapal. Sebab, pengalaman sebelumnya, beberapa koper penumpang rusak, karena harus diangkat dengan beban berat untuk di naikkan lewat tangga manual.