Kendari (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyebutkan Kota Kendari pada April 2023 mengalami inflasi tahunan (yoy) sebesar 5,51 persen.
Kepala BPS Sultra, Agnes Widiastuti di Kendari, Selasa, menyebutkan inflasi Kota Kendari sebesar 5,51 persen itu dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,68.
Inflasi yoy tertinggi terjadi di Kotabaru sebesar 6,75 persen dengan IHK 121,12 dan terendah terjadi di Pangkalpinang sebesar 2,78 persen dengan IHK 114,15.
Inflasi terjadi, kata Agnes, karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran yaitu: kelompok transportasi sebesar 17,63 persen; kelompok pendidikan sebesar 8,00 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 4,83 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 3,87 persen.
Kemudian, kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 3,34 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,23 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,88 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,74 persen.
Selain itu kelompok kesehatan sebesar 1,45 persen; serta kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,92 persen.
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,51 persen.
Adapun tingkat inflasi bulanan (mtm) pada periode yang sama sebesar 0,46 persen dan tingkat inflasi year to date (ytd) April 2023 sebesar 0,41 persen.
Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar antara lain angkutan udara, bensin, beras, bahan bakar plus rumah tangga, mobil, angkutan dalam kota, rokok kretek filter, akademi/perguruan tinggi, minyak goreng, serta rokok putih.
Agnes Widiastuti menambahkan untuk gabungan dua kota di Sulawesi Tenggara sebesar 5,30 persen.
Ia mengatakan tingkat inflasi gabungan dua kota IHK bulanan (mtm) sebesar 0,43 persen dan tingkat inflasi year to date (ytd) April 2023 sebesar 0,29 persen.
"Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi yoy antara lain Ikan teri, ikan cakalang/ikan sisik, ikan layang/ikan benggol, bayam, cabai rawit, daging ayam ras, daun kelor, ikan rambe, pepaya muda serta sayur terong," tuturnya.
Kepala BPS Sultra, Agnes Widiastuti di Kendari, Selasa, menyebutkan inflasi Kota Kendari sebesar 5,51 persen itu dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,68.
Inflasi yoy tertinggi terjadi di Kotabaru sebesar 6,75 persen dengan IHK 121,12 dan terendah terjadi di Pangkalpinang sebesar 2,78 persen dengan IHK 114,15.
Inflasi terjadi, kata Agnes, karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran yaitu: kelompok transportasi sebesar 17,63 persen; kelompok pendidikan sebesar 8,00 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 4,83 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 3,87 persen.
Kemudian, kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 3,34 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,23 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,88 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,74 persen.
Selain itu kelompok kesehatan sebesar 1,45 persen; serta kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,92 persen.
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,51 persen.
Adapun tingkat inflasi bulanan (mtm) pada periode yang sama sebesar 0,46 persen dan tingkat inflasi year to date (ytd) April 2023 sebesar 0,41 persen.
Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar antara lain angkutan udara, bensin, beras, bahan bakar plus rumah tangga, mobil, angkutan dalam kota, rokok kretek filter, akademi/perguruan tinggi, minyak goreng, serta rokok putih.
Agnes Widiastuti menambahkan untuk gabungan dua kota di Sulawesi Tenggara sebesar 5,30 persen.
Ia mengatakan tingkat inflasi gabungan dua kota IHK bulanan (mtm) sebesar 0,43 persen dan tingkat inflasi year to date (ytd) April 2023 sebesar 0,29 persen.
"Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi yoy antara lain Ikan teri, ikan cakalang/ikan sisik, ikan layang/ikan benggol, bayam, cabai rawit, daging ayam ras, daun kelor, ikan rambe, pepaya muda serta sayur terong," tuturnya.