Kendari (ANTARA) - Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, akan menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar mulai tahun 2024.

"Program Merdeka Belajar merupakan langkah untuk mentransformasi pendidikan demi terwujudnya Sumber Daya Manusia Unggul Indonesia yang memiliki Profil Pelajar Pancasila," ujar Gubernur Sultra Ali Mazi yang di kutip dari pernyataan Kadis Dikbud Sultra, Yusmin di Kendari, Sabtu.

Ia mengatakan, akhir-akhir ini Gubernur Sultra Ali Mazi bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra terus mengkampanyekan kurikulum tersebut di hampir seluruh wilayah, terlihat di hampir seluruh kabupaten kota ditemui spanduk dan baliho gubernur yang bertuliskan Kurikulum Merdeka Belajar di tingkatan SMU/SMK dan SLB.

"Merdeka Belajar adalah harapan dari para guru untuk motivasi terkait teori dan aplikasi yang diharapkan agar para guru dapat bekerja lebih maksimal dalam memberikan pendidikan kepada para murid,” ujar Yusmin.

Menurut mantan Kepala Biro Kesra Setda Sultra itu, menjadi seorang guru sangat tidak mudah sehingga guru pendidik adalah tantangan yang besar dan sangat mulia
profesinya.

"Kurikulum Merdeka Belajar sangat berkaitan dengan Sultra Cerdas, salah satu program dan visi-misi Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra Ali Mazi dan Lukman Abunawas,” ujarnya.

Olehnya itu kata Yusman, Dinas pendidikan dan Kebudayaan Sultra mendukung penuh program kurikulum Merdeka Belajar sebagai kurikulum nasional pada tahun 2024.

"Penerapan kurikulum ini sangat baik untuk memberikan keleluasaan kepada penyelenggara pendidikan menciptakan pendidikan yang berkualitas,” ujar Yusmin.

Ia juga menambahkan, Kurikulum Merdeka belajar tersebut siswa diajak bagaimana bisa mandiri, bisa berkolaborasi dengan orang banyak dan bagaimana siswa dibuat harus berpikir kreatif.
 

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024