Kendari (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi menggaungkan pentingnya semua kalangan masyarakat menjaga dan merawat keberagaman suku, agama, serta budaya saat peringatan HUT Ke-59 Sultra demi tercipta suasana aman, damai, dan harmonis.
"Hal terpenting yang mesti ditanamkan dalam kehidupan saat ini adalah meskipun kita berbeda suku, budaya, agama, dan status sosial dalam keragaman tapi harus dilandasi oleh pemikiran dan semangat aku bangga menjadi anak Sulawesi Tenggara," kata dia di Kendari, Kamis.
Ia menyampaikan masyarakat setempat harus memiliki kesadaran kolektif dalam merawat keberagaman sebab daerah tersebut memiliki multi etnis, suku, agama, dan budaya, dengan demikian pembangunan dapat lancar.
Meskipun daerah tersebut beragam, kata dia, warga harus memiliki landasan pemikiran dan semangat bangga menjadi anak Sulawesi Tenggara sehingga dapat berkontribusi membangun daerah sesuai peran masing-masing.
"Kebanggaan tersebut harus termanifestasi dalam sebuah komitmen untuk terus meningkatkan peran dan kontribusi positif sesuai dengan kapasitas masing-masing demi mendorong kemajuan Sulawesi Tenggara ke arah yang lebih baik di masa kini dan masa yang akan datang," ujar Ali Mazi.
Menurut dia, kolaborasi dan sinergi antara berbagi pihak, baik pemerintah daerah dan pusat, forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda), TNI-Polri, dan masyarakat dibutuhkan guna mengatasi berbagai persoalan, seperti inflasi, kemiskinan ekstrem, serta pencegahan dan penurunan stunting.
"Inflasi, kemiskinan ekstrem, pencegahan dan penurunan stunting, serta permasalahan sosial seperti adanya ancaman krisis energi dan krisis keuangan global, semuanya harus menjadi perhatian serius kita bersama," ujar dia.
Ia mengatakan semua pemangku amanah pembangunan Sulawesi Tenggara bersama seluruh masyarakat terus bersinergi, bekerja keras, dan berpikir cerdas dalam mengelola dan mengembangkan potensi sumber daya manusia dan alam.
"Guna mendorong peningkatan investasi dengan tetap mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal dan prinsip pembangunan berkelanjutan serta merawat sikap konsisten dalam mencapai target dalam sebuah pembangunan," ujarnya.
Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi menjadi inspektur upacara HUT Ke-59 Provinsi Sultra dengan diikuti Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Saleh, Forkopimda Sultra, para bupati dan wali kota seluruh Sultra serta dihadiri 2.500-an kepala desa, lurah, dan camat seprovinsi itu.
Upacara HUT Sultra yang jatuh setiap 27 April juga dihadiri anggota DPR RI asal Sultra, yakni Tina Nur Alam dan Hugua, Panglima Komando Operasi Udara 2 Marsekal Muda TNI Andi Kustoro, serta tamu undangan lainnya.
Puncak peringatan HUT Ke-59 Provinsi Sulawesi Tenggara ditandai dengan atraksi lima penerjun payung dari TNI AU yang dipusatkan di lapangan upacara Bumi Praja Kantor Gubernur Sultra. Sebelum atraksi terjun payung, tiga pesawat Sukhoi melakukan beberapa kali manuver di udara di kawasan tersebut.
"Hal terpenting yang mesti ditanamkan dalam kehidupan saat ini adalah meskipun kita berbeda suku, budaya, agama, dan status sosial dalam keragaman tapi harus dilandasi oleh pemikiran dan semangat aku bangga menjadi anak Sulawesi Tenggara," kata dia di Kendari, Kamis.
Ia menyampaikan masyarakat setempat harus memiliki kesadaran kolektif dalam merawat keberagaman sebab daerah tersebut memiliki multi etnis, suku, agama, dan budaya, dengan demikian pembangunan dapat lancar.
Meskipun daerah tersebut beragam, kata dia, warga harus memiliki landasan pemikiran dan semangat bangga menjadi anak Sulawesi Tenggara sehingga dapat berkontribusi membangun daerah sesuai peran masing-masing.
"Kebanggaan tersebut harus termanifestasi dalam sebuah komitmen untuk terus meningkatkan peran dan kontribusi positif sesuai dengan kapasitas masing-masing demi mendorong kemajuan Sulawesi Tenggara ke arah yang lebih baik di masa kini dan masa yang akan datang," ujar Ali Mazi.
Menurut dia, kolaborasi dan sinergi antara berbagi pihak, baik pemerintah daerah dan pusat, forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda), TNI-Polri, dan masyarakat dibutuhkan guna mengatasi berbagai persoalan, seperti inflasi, kemiskinan ekstrem, serta pencegahan dan penurunan stunting.
"Inflasi, kemiskinan ekstrem, pencegahan dan penurunan stunting, serta permasalahan sosial seperti adanya ancaman krisis energi dan krisis keuangan global, semuanya harus menjadi perhatian serius kita bersama," ujar dia.
Ia mengatakan semua pemangku amanah pembangunan Sulawesi Tenggara bersama seluruh masyarakat terus bersinergi, bekerja keras, dan berpikir cerdas dalam mengelola dan mengembangkan potensi sumber daya manusia dan alam.
"Guna mendorong peningkatan investasi dengan tetap mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal dan prinsip pembangunan berkelanjutan serta merawat sikap konsisten dalam mencapai target dalam sebuah pembangunan," ujarnya.
Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi menjadi inspektur upacara HUT Ke-59 Provinsi Sultra dengan diikuti Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Saleh, Forkopimda Sultra, para bupati dan wali kota seluruh Sultra serta dihadiri 2.500-an kepala desa, lurah, dan camat seprovinsi itu.
Upacara HUT Sultra yang jatuh setiap 27 April juga dihadiri anggota DPR RI asal Sultra, yakni Tina Nur Alam dan Hugua, Panglima Komando Operasi Udara 2 Marsekal Muda TNI Andi Kustoro, serta tamu undangan lainnya.
Puncak peringatan HUT Ke-59 Provinsi Sulawesi Tenggara ditandai dengan atraksi lima penerjun payung dari TNI AU yang dipusatkan di lapangan upacara Bumi Praja Kantor Gubernur Sultra. Sebelum atraksi terjun payung, tiga pesawat Sukhoi melakukan beberapa kali manuver di udara di kawasan tersebut.