Kendari (ANTARA) - Pemkot Kendari memberikan subsidi BBM bagi pelaku sektor transportasi atau sopir angkot di kota ini guna menekan laju inflasi.
 
Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu di Kendari Rabu, mengatakan bahwa pemberian bantuan subsidi BBM kepada para sopir angkot itu merupakan rangkaian pengendalian inflasi di Kota Kendari, Sultra.
“Subsidi BBM ini dalam rangka pengendalian inflasi,” kata Asmawa Tosepu.
 
Pria yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Biro Umum Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia (RI) itu menjelaskan bahwa inflasi Kota Kendari pada tahun 2022 lalu masuk dalam 10 besar tertinggi di Indonesia, mencapai 7,11 persen.
 
Ia menyebutkan bahwa sektor transportasi juga memegang peranan yang sangat penting dalam hal pengendalian inflasi.
 
“Tentunya sektor transportasi dalam pengendalian inflasi itu memegang peranan yang sangat penting dan strategis,” ujar Asmawa Tosepu.
 
Ia menyampaikan bahwa sektor yang tidak dapat dikendalikan adalah sektor transportasi udara maupun darat, karena hasil pengamatan Badan Pusat Statistik (BPS), terjadi kenaikan harga atau biaya angkutan yang tidak sesuai dengan Peraturan Wali Kota 1057 tahun 2022 meskipun kecil.
 
Selain itu, Asmawa Tosepu juga berharap pada tahun 2023, angka inflasi di Kota Kendari menurun hingga 6,13 persen. Selain itu, dia juga mengungkapkan, di tahun 2023 angka inflasi di Kota Kendari menurun hingga 6,13  persen.
 
“Mudah-mudahan dengan pemberian subsidi BBM dalam rangka pengendalian inflasi kepada sektor transportasi darat ini, bisa sama-sama kita menjadikan Kota Kendari angka inflasinya tidak tinggi lagi,” tambahnya.
 
Untuk diketahui, jumlah angkutan yang terdaftar di Kota Kendari sejak tahun 2016 sebanyak 473 unit, tetapi yang memenuhi kriteria untuk mendapatkan bantuan subsidi BBM sebanyak 44 unit, masing-masingnya akan diberikan sebanyak 100 liter per unit.

Pewarta : La Ode Muh. Deden Saputra
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024