Kendari (ANTARA) - Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan pemeriksaan terhadap kandungan takjil yang dijual di wilayah itu.
Ketua Tim Komunikasi Informasi dan Edukasi BPOM Kendari Hasnah Nur di Kendari, Sabtu, mengatakan pemeriksaan takjil tersebut salah satu program dari intensifikasi pengawasan pangan.
"Hari ini kami melakukan pengawasan dari segi jajanan takjil atau jajanan buka puasa," kata dia.
Dia menyebutkan pengawasan tersebut dilakukan di tiga titik di Kota Kendari, yakni Pasal Andonuhu, Kecamatan Poasia, Pasar Lapulu, Kecamatan Abeli, dan sekitar Bundaran Pesawat, Kecamatan Lepo-lepo, Kota Kendari.
"Pengawasan takjil dan jajanan buka puasa di tiga titik, yaitu satu di Andonuhu, lalu kemudian di Lepo-lepo, lalu kemudian yang satunya di Lapulu," jelasnya.
Untuk hasil sementara, pihaknya telah memeriksa sebanyak 31 sampel jajanan takjil atau jajanan buka puasa dan hasilnya memenuhi syarat.
"Untuk hasil sementara, kita sudah memeriksa ada 20 itu alhamdulillah memenuhi syarat," ujar dia.
Meski begitu, pihaknya masih menunggu sampel dari hasil pengawasan di Pasar Lapulu dan di Kecamatan Lepo-lepo.
"Karena sampling akan dilakukan terhadap 30 sampai 40 sampel. Jadi, kita masih menunggu hasil dari Lepo-lepo dan dari Lapulu," tuturnya.
Jika menemukan ada zat berbahaya dari jajanan takjil yang dilakukan pengujian, pihaknya akan melakukan pembinaan terhadap pedagang takjil tersebut.
Tim Komunikasi Informasi dan Edukasi BPOM Kendari juga memberikan edukasi kepada para pedagang takjil terkait dengan cara melakukan keamanan pangan di setiap lini.
"Bagaimana proses pengolahan pangannya, bagaimana memberikan layanan kepada konsumennya untuk tidak memegang secara langsung makanannya," tutupnya.
Ketua Tim Komunikasi Informasi dan Edukasi BPOM Kendari Hasnah Nur di Kendari, Sabtu, mengatakan pemeriksaan takjil tersebut salah satu program dari intensifikasi pengawasan pangan.
"Hari ini kami melakukan pengawasan dari segi jajanan takjil atau jajanan buka puasa," kata dia.
Dia menyebutkan pengawasan tersebut dilakukan di tiga titik di Kota Kendari, yakni Pasal Andonuhu, Kecamatan Poasia, Pasar Lapulu, Kecamatan Abeli, dan sekitar Bundaran Pesawat, Kecamatan Lepo-lepo, Kota Kendari.
"Pengawasan takjil dan jajanan buka puasa di tiga titik, yaitu satu di Andonuhu, lalu kemudian di Lepo-lepo, lalu kemudian yang satunya di Lapulu," jelasnya.
Untuk hasil sementara, pihaknya telah memeriksa sebanyak 31 sampel jajanan takjil atau jajanan buka puasa dan hasilnya memenuhi syarat.
"Untuk hasil sementara, kita sudah memeriksa ada 20 itu alhamdulillah memenuhi syarat," ujar dia.
Meski begitu, pihaknya masih menunggu sampel dari hasil pengawasan di Pasar Lapulu dan di Kecamatan Lepo-lepo.
"Karena sampling akan dilakukan terhadap 30 sampai 40 sampel. Jadi, kita masih menunggu hasil dari Lepo-lepo dan dari Lapulu," tuturnya.
Jika menemukan ada zat berbahaya dari jajanan takjil yang dilakukan pengujian, pihaknya akan melakukan pembinaan terhadap pedagang takjil tersebut.
Tim Komunikasi Informasi dan Edukasi BPOM Kendari juga memberikan edukasi kepada para pedagang takjil terkait dengan cara melakukan keamanan pangan di setiap lini.
"Bagaimana proses pengolahan pangannya, bagaimana memberikan layanan kepada konsumennya untuk tidak memegang secara langsung makanannya," tutupnya.