Kendari (ANTARA) - TNI Angkatan Udara dari Lanud Haluoleo Kendari memberikan bantuan sembako dan susu balita kepada Panti Asuhan Al-Ikhlas Baruga, di Kecamatan Baruga, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, sebagai upaya pencegahan kasus stunting.

Komandan Lanud Haluoleo Kolonel Pnb Antonius Adi Nur di Kendari, Selasa mengatakan pihaknya memberikan sejumlah bantuan sembako dan susu balita sebagai upaya pencegahan stunting di panti asuhan tersebut sehingga anak-anak di panti asuhan tersebut tidak mengalami kekurangan gizi kronis.

"Bakti sosial pencegahan stunting Lanud Haluoleo ini dalam rangka peringatan HUT TNI Angkatan Udara ke-77 tahun 2023, dengan melaksanakan kontribusi pemberian sembako secara langsung kepada yang membutuhkan di Panti Asuhan Al-Ikhlas Baruga," katanya.

Dia berharap dengan bantuan tersebut mampu menyediakan asupan gizi dan nutrisi kepada anak-anak yang ada di Panti Asuhan Al-Ikhlas sehingga tidak mengalami gagal tumbuh akibat gizi kronis.

"Pemberian bantuan bakti sosial ini diharapkan dapat memberikan yang terbaik, solusi dalam mengatasi kekurangan terkait kebutuhan primer sehari-hari di panti asuhan Al-Ihklas Ini, yang lebih banyak di huni oleh anak-anak balita di bawa umur," ujar Danlanud Haluoleo Kendari.

Komandan Lanud Haluoleo Kolonel Pnb Antonius Adi Nur didampingi Ketua Pia Ardhya Garini Cab. 8/D. ll Lanud Hlo Ny. Agnes Antonius, Pejabat List A Lanud Haluoleo dan Pengurus Pia Ardhya Garini Lanud tersebut menyerahkan secara simbolis kepada pengurus panti asuhan tersebut.


  Lanud Haluoleo beri bantu sembako ke panti asuhan cegah kasus stunting, Selasa (21/3/2023) (ANTARA/HO-Lanud Haluoleo)


Sebelumnya Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara menargetkan angka stunting atau gagal tumbuh anak akibat gizi kronis di daerah tersebut bisa turun menjadi 14 persen di tahun 2023.

Gubernur Sultra Ali Mazi mengatakan pihaknya bertekad menekan angka stunting hingga mencapai prevalensi 14 persen pada tahun 2023 sesuai yang ditargetkan Presiden Joko Widodo untuk di tahun 2024 mendatang.

"Saat ini kan sudah di angka 30 persen, jadi kita tinggal mengurangi setengahnya. Angka prevalensi stunting kita targetkan bisa 14 persen tercapai pada 2023 ini," katanya.

Disebutkan berdasarkan survei status gizi Indonesia 2021, Provinsi Sulawesi Tenggara sendiri termasuk dalam lima besar nasional dengan angka stunting paling tinggi yakni 30,2 persen.

Kasus stunting tertinggi di Kabupaten Buton Selatan sebanyak 45,2 persen, menyusul Buton Tengah 42,7 persen dan Buton 33,9 persen. Sementara itu, untuk angka stunting terendah berada di Kolaka Timur dengan capaian 23 persen.

Namun, pada tahun 2022 kasus stunting di Sulawesi Tenggara turun sebanyak 2,5 persen menjadi angka 27,7 persen. Kabupaten Buton Tengah menempati posisi kasus stunting tertinggi dengan 41,6 persen.

Sedangkan Kota Kendari menjadi daerah di Sulawesi Tenggara dengan angka stunting terendah yakni 19,5 persen. Kasus stunting di Kendari turun 4,5 persen dibandingkan tahun 2021 lalu di angka 24 persen.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024