Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan proyek pertambangan dan pengolahan nikel rendah karbon terintegrasi PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) dan PT Bahodopi Nickel Smelting Indonesia (PT BNSI).

Lokasi pertambangan berada di Kecamatan Bungku Timur dan Bahodopi serta lokasi pabrik pengolahan di Desa Sambalagi, Kecamatan Bungku Pesisir, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.

"Saya berharap ini akan diikuti dengan peletakan batu-batu berikutnya, insya Allah bisa diselesaikan dalam 2,5 tahun. Saya lihat kemampuan tim dan semangatnya, di mana proyek ini terlihat rapi dan tertata, saya yakin ini bagian dari manajemen yang baik," kata Airlangga sebagaimana dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Jumat.

Total biaya investasi untuk proyek tersebut mencapai Rp37,5 triliun dengan kapasitas produksi mencapai 73 ribu ton per tahun.

Smelter nikel yang merupakan salah satu proyek strategis nasional tersebut menggunakan teknologi rotary kiln electric furnace (RKEF) dan juga didukung oleh sumber listrik yang berasal dari gas alam.

Hal itu akan mengurangi emisi karbon dari keseluruhan operasi proyek dengan target hingga 33 persen pada 2030.

"Ini pabrik green smelter pertama yang saya lihat. Berbasis gas LNG, tentu minta dukungan dari Komisi Energi (DPR RI) bahwa ini adalah green energy, green product, dan green mining," jelas Airlangga.

Proyek ini diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sulawesi Tengah secara khusus dan Pulau Sulawesi pada umumnya.

Keberadaan proyek ini juga membantu menyerap sekitar 12 ribu hingga 15 ribu tenaga kerja saat masa konstruksi dan sekitar 3 ribu tenaga kerja saat operasional.

"Ada multiplier effect yang didapatkan masyarakat dari kegiatan ini, dan masyarakat bisa terlibat pada ekosistem pengembangan industri yang ada di Morowali," katanya.

Ia meyakini pertumbuhan industri yang cepat akan diikuti peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Saya menghimbau agar korporasi mengirim sebanyak-banyaknya pemuda-pemudi di sekitar sini untuk pendidikan dan pelatihan, sehingga nanti bisa bekerja di perusahaan ini," ujar Airlangga.

Pada kesempatan yang sama, dilakukan juga groundbreaking Pelabuhan Bahomotefe, yang akan mendukung konektivitas antarwilayah, sehingga mampu mengeksplorasi rantai logistik bahan tambang yang sudah diberikan nilai tambah hilirisasi.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menko Airlangga lakukan groundbreaking pengolah nikel rendah karbon

Pewarta : Sanya Dinda Susanti
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024