Kendari (ANTARA) - Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara (KBST) meningkatkan keterampilan berbahasa bagi guru Bahasa Indonesia tingkat SMP dan SMA/SMK sederajat dan dosen yang ada di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Kepala Kantor Bahasa Sultra Uniawati di Kendari, Rabu, mengatakan upaya itu dilakukan melalui sosialisasi dan pelaksanaan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) Adaptif Merdeka sebagai implementasi Program Prioritas Badan Bahasa.
"Kegiatan ini diikuti oleh guru Bahasa Indonesia tingkat SMP-SMA/sederajat, dosen, dan mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lakidende di Kabupaten Konawe," katanya.
Uniawati menyampaikan bahwa UKBI Adaptif Merdeka sebagai salah satu implementasi program prioritas dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Dia menyebutkan dalam tes UKBI Adaptif Merdeka, ada sejumlah keterampilan berbahasa yang diujikan yaitu menyimak, menulis, berbicara, membaca, serta merespons kaidah sebagai tolok ukur tingkat kemahiran berbahasa.
"Pelaksanaan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia atau UKBI Adaptif Merdeka ini pada dasarnya adalah bentuk penghargaan terhadap Bahasa Indonesia," ujar dia.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Konawe Suryadi menilai UKBI Adaptif Merdeka merupakan alat untuk menguji kemahiran berbahasa Indonesia dengan mempertimbangkan kemampuan peserta.
Suryadi mengatakan bahwa UKBI merupakan program yang luar biasa dan masyarakat, terutama tenaga pendidik dan profesional memiliki animo sangat besar terhadap program ini.
"Kami menyampaikan terima kasih kepada KBST yang telah memberi kepercayaan untuk terus menyelenggarakan kegiatan di Kabupaten Konawe. Selama tiga tahun terakhir, KBST fokus dan terus mendorong pelaksanaan kegiatan kebahasaan dan kesastraan di Konawe," katanya.
Ia menambahkan, sebagai tindak lanjut dari kegiatan sosialisasi tersebut, pihaknya bakal mengikutkan para pemangku kepentingan di Kabupaten Konawe, seperti guru, kepala sekolah, dan pelajar untuk menguji kemampuan berbahasa Indonesia melalui UKBI.
Kepala Kantor Bahasa Sultra Uniawati di Kendari, Rabu, mengatakan upaya itu dilakukan melalui sosialisasi dan pelaksanaan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) Adaptif Merdeka sebagai implementasi Program Prioritas Badan Bahasa.
"Kegiatan ini diikuti oleh guru Bahasa Indonesia tingkat SMP-SMA/sederajat, dosen, dan mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lakidende di Kabupaten Konawe," katanya.
Uniawati menyampaikan bahwa UKBI Adaptif Merdeka sebagai salah satu implementasi program prioritas dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Dia menyebutkan dalam tes UKBI Adaptif Merdeka, ada sejumlah keterampilan berbahasa yang diujikan yaitu menyimak, menulis, berbicara, membaca, serta merespons kaidah sebagai tolok ukur tingkat kemahiran berbahasa.
"Pelaksanaan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia atau UKBI Adaptif Merdeka ini pada dasarnya adalah bentuk penghargaan terhadap Bahasa Indonesia," ujar dia.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Konawe Suryadi menilai UKBI Adaptif Merdeka merupakan alat untuk menguji kemahiran berbahasa Indonesia dengan mempertimbangkan kemampuan peserta.
Suryadi mengatakan bahwa UKBI merupakan program yang luar biasa dan masyarakat, terutama tenaga pendidik dan profesional memiliki animo sangat besar terhadap program ini.
"Kami menyampaikan terima kasih kepada KBST yang telah memberi kepercayaan untuk terus menyelenggarakan kegiatan di Kabupaten Konawe. Selama tiga tahun terakhir, KBST fokus dan terus mendorong pelaksanaan kegiatan kebahasaan dan kesastraan di Konawe," katanya.
Ia menambahkan, sebagai tindak lanjut dari kegiatan sosialisasi tersebut, pihaknya bakal mengikutkan para pemangku kepentingan di Kabupaten Konawe, seperti guru, kepala sekolah, dan pelajar untuk menguji kemampuan berbahasa Indonesia melalui UKBI.