Kendari (ANTARA) - Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kendari menyebut nelayan bernama Amlati (50) yang hilang saat melaut di perairan Desa Lamena, Kecamatan Mawasangka Timur, Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Penanggung jawab Hubungan Masyarakat Basarnas Kendari Wahyudin di Kendari, Sabtu, mengatakan korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di lokasi sekitar 1,89 mil laut dari tempat dilaporkan hilang.
"Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia posisi terapung oleh nelayan sekitar, kemudian dievakuasi oleh Polair Baubau dengan menggunakan speedboat (kapal cepat)," katanya.
Dia menyebut setelah korban dievakuasi, kemudian dibawa ke rumah duka untuk diserahterimakan kepada pihak keluarga di Desa Bone-Bone, Kecamatan Baupoaro, Kota Baubau.
Basarnas Kendari sebelumnya menerima informasi hilangnya korban dari seorang bhabinkamtibmas Desa Lamena, Sabtu pagi.
Setelah menerima informasi tersebut, Tim Penyelamat Pos SAR Baubau berangkat ke lokasi kejadian dengan membawa peralatan pendukung keselamatan untuk memberikan bantuan SAR.
Wahyudi menjelaskan peristiwa itu bermula saat korban melaut sekitar pukul 04.00 Wita. Namun, sekitar pukul 08.30 Wita, salah seorang nelayan menemukan perahu korban tanpa awak di sekitar perairan Lamena dengan kondisi mesin masih hidup.
"Setelah dicek, ternyata perahu itu sudah tidak memiliki baling-baling. Ditemukan juga handphone (telepon seluler) korban masih dalam keadaan aktif," katanya.
Tim SAR gabungan yang terdiri atas unsur Pos SAR Baubau, Polair, PMI Baubau, nelayan sekitar hingga keluarga korban berusaha melakukan pencarian terhadap pria paruh baya itu. Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
"Dengan ditemukan korban maka operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup, seluruh unsur yang terlibat di kembalikan ke kesatuannya masing-masing," kata dia.
Baca juga: Basarnas Kendari cari nelayan hilang saat melaut di Buteng
Penanggung jawab Hubungan Masyarakat Basarnas Kendari Wahyudin di Kendari, Sabtu, mengatakan korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di lokasi sekitar 1,89 mil laut dari tempat dilaporkan hilang.
"Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia posisi terapung oleh nelayan sekitar, kemudian dievakuasi oleh Polair Baubau dengan menggunakan speedboat (kapal cepat)," katanya.
Dia menyebut setelah korban dievakuasi, kemudian dibawa ke rumah duka untuk diserahterimakan kepada pihak keluarga di Desa Bone-Bone, Kecamatan Baupoaro, Kota Baubau.
Basarnas Kendari sebelumnya menerima informasi hilangnya korban dari seorang bhabinkamtibmas Desa Lamena, Sabtu pagi.
Setelah menerima informasi tersebut, Tim Penyelamat Pos SAR Baubau berangkat ke lokasi kejadian dengan membawa peralatan pendukung keselamatan untuk memberikan bantuan SAR.
Wahyudi menjelaskan peristiwa itu bermula saat korban melaut sekitar pukul 04.00 Wita. Namun, sekitar pukul 08.30 Wita, salah seorang nelayan menemukan perahu korban tanpa awak di sekitar perairan Lamena dengan kondisi mesin masih hidup.
"Setelah dicek, ternyata perahu itu sudah tidak memiliki baling-baling. Ditemukan juga handphone (telepon seluler) korban masih dalam keadaan aktif," katanya.
Tim SAR gabungan yang terdiri atas unsur Pos SAR Baubau, Polair, PMI Baubau, nelayan sekitar hingga keluarga korban berusaha melakukan pencarian terhadap pria paruh baya itu. Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
"Dengan ditemukan korban maka operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup, seluruh unsur yang terlibat di kembalikan ke kesatuannya masing-masing," kata dia.
Baca juga: Basarnas Kendari cari nelayan hilang saat melaut di Buteng