Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyoroti kasus seorang ibu yang memberikan kopi susu instan kepada bayi dan menekankan pentingnya penyuluhan kepada masyarakat untuk mencegah aksi serupa terulang.

Jokowi dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang diselenggarakan BKKBN di Jakarta, Rabu, mengatakan semua pihak harus berhati-hati dengan adanya kasus pemberian kopi susu kepada bayi. Seluruh masyarakat, perlu mendapat penyuluhan mengenai pola pengasuhan bayi yang tepat.
 

“Hati-hati mengenai ini. Maka, sekali lagi yang namanya penyuluhan, penyuluhan, penyuluhan penting. Karena, kata ibunya bermanfaat kopi susu sachet ini, karena ada susunya. Hati-hati,” ujar Jokowi dalam Rakernas bertajuk Strategi Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana serta Program Percepatan Penurunan Stunting itu.

Jokowi mengatakan kondisi organ dalam seperti ginjal, jantung pada bayi itu belum kuat. Karena itu, tidak semestinya bayi diberikan kopi susu.

Presiden juga menyinggung aparat kepolisian yang mendatangi sosok ibu pemberi kopi susu tersebut. Menurut Presiden Jokowi, seharusnya kader BKKBN dan Posyandu yang pertama kali mendatangi ibu tersebut untuk memberikan penyuluhan.

“Tapi, seharusnya yang bener mestinya kader Posyandu, kader dari BKKBN yang datang ke sana. Karena kecepatan Kapolri mungkin, karena reaksi Kapolri cepat, maka datang lebih cepat dari kader,” ujar Presiden Jokowi.

Dalam beberapa hari terakhir, sebuah video mengenai bayi yang meminum kopi susu viral di sosial media. Dalam video itu, orang dewasa yang memberikan kopi susu tersebut beralasan kopi susu lebih baik dari kental manis. Menurut orang dewasa itu, kopi susu benar-benar mengandung susu, sementara susu kental manis tidak memiliki kandungan susu.
 

Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo saat ditemui ANTARA usai Rapat Kerja Nasional (Rakernas) BKKBN di Jakarta, Rabu (25/1/2023). (ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti)

Berikan bantuan

Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa seorang ibu yang memberikan kopi susu sachet kepada bayinya sudah didatangi oleh kepolisian untuk ditindak lanjuti dan diberikan bantuan yang diperlukan.

“Kebetulan ada anggota kami melihat dan itu jadi viral, bahwa ada anak bayi yang diberikan kopi susu sachet. Mungkin karena keinginan orang tuanya ingin memberikan susu,” kata Kapolri saat ditemui ANTARA usai Rapat Kerja Nasional (Rakernas) BKKBN di Jakarta, Rabu.

Sigit menuturkan saat ditemui oleh pihak kepolisian, kedua orang tua dari bayi tersebut merasa kebingungan. Namun, setelah diberikan penjelasan terkait dengan kasus viral tersebut orang tua bisa memahami dan sudah diberikan bantuan yang bisa menambah gizi anak tersebut.

Melalui peristiwa itu, Sigit meminta kepada seluruh jajarannya di daerah untuk betul-betul mengawal percepatan penurunan angka stunting secara maksimal dan teliti.

Tiap jajaran diminta untuk memeriksa wilayahnya, sehingga Polri bisa terjun untuk menyalurkan bantuan yang dibutuhkan masyarakat seperti makanan tambahan bagi ibu yang sedang memasuki masa kehamilan atau anak dalam masa pertumbuhan.

Sigit menambahkan Polri juga bersedia membantu memberikan layanan di rumah sakit Polri di tiap daerah untuk mengatasi pemeriksaan gizi anak tersebut.

“Kita juga punya pengalaman untuk merawat pasien COVID-19 dengan fasilitas Halodoc waktu itu. Saya minta juga bisa diterapkan dalam membantu proses mengejar target menurunkan angka stunting. Saya kira ini bisa kita lakukan dengan metode yang sama dan mudah-mudahan bisa ikut membantu program pemerintah tersebut,” kata Sigit.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) turut menyoroti kasus itu dan menekankan pentingnya penyuluhan kepada masyarakat untuk mencegah aksi serupa terulang.

Presiden meminta setiap pihak untuk berhati-hati dengan adanya kasus pemberian kopi susu kepada bayi. Seluruh masyarakat, perlu mendapat penyuluhan mengenai pola pengasuhan bayi yang tepat.

“Hati-hati mengenai ini. Maka, sekali lagi yang namanya penyuluhan, penyuluhan, penyuluhan penting. Karena, kata ibunya bermanfaat kopi susu sachet ini, karena ada susunya. Hati-hati,” ujar Jokowi.

Jokowi mengatakan kondisi organ dalam seperti ginjal, jantung pada bayi itu belum kuat. Oleh karenanya, tidak semestinya bayi diberikan kopi susu.

Presiden juga menyinggung aparat kepolisian yang mendatangi sosok ibu pemberi kopi susu tersebut. Menurut Presiden Jokowi, seharusnya kader BKKBN dan Posyandu yang pertama kali mendatangi ibu tersebut untuk memberikan penyuluhan.

“Tapi, seharusnya yang bener mestinya kader Posyandu, kader dari BKKBN yang datang ke sana. Karena kecepatan Kapolri mungkin, karena reaksi Kapolri cepat, maka datang lebih cepat dari kader,” ujar Presiden Jokowi.

Sebelumnya melalui aplikasi TikTok, terdapat video seorang bayi yang diberikan kopi susu sachet oleh ibunya. Sang ibu beranggapan jika kopi susu mempunyai kandungan susu sebenarnya, dibandingkan dengan kental manis.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jokowi singgung soal penyuluhan terkait kasus bayi diberi kopi susu

Pewarta : Indra Arief Pribadi
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024