Jakarta (ANTARA) - Melonguane, Sulawesi Utara diguncang gempa bumi dengan magnitudo 5,9 pada Selasa pukul 09.13.16 WIB, tepatnya di 2.84 LU,127.09 BT atau 136 km Tenggara Melonguane pada kedalaman 10 Km.

Berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

Sebelumnya gempa bumi dengan magnitudo 4,7 sekala Richter, mengguncang Pesisir Barat, Lampung, pada Selasa pukul 05.55 WIB.

"Gempa bumi magnitudo 4,7 dengan Pusat gempa berada di laut 55 kilometer Tenggara Pesisir Barat," tulis dari website resmi BMKG, Selasa.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesbar, Mirza Sahri, mengatakan, berdasarkan informasi dari BMKG gempa susulan terjadi pukul 06.42 WIB.

"Hingga pukul 06:42 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan," kata Mirza di Krui.

Dia mengatakan, meski gempa berada di laut 55 km tenggara gempa terasa cukup kuat, namun hingga saat ini belum ada laporan kerusakan di wilayah Pesisir Barat.

Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat, agar tetap tenang dan waspada.

"Untuk itu kepada masyarakat di daerah di Kabupaten Pesisir Barat diimbau agar tetap tenang," ujarnya.

Masyarakat tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Dampak gempa bumi yang digambar kan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa bumi ini dirasakan di wilayah Kota Agung dan Ngaras dengan Skala Intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang) Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut.

Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini berkekuatan M=4,7. Episenter terletak pada koordinat 5.62 LS dan 104.19 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 55 km Tenggara Pesisir Barat pada kedalaman 46 km.


 



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Melonguane Sulawesi Utara diguncang gempa magnitudo 5,9

Pewarta : Desi Purnamawati
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024