Kendari (ANTARA) - Tim Subdit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan penindakan terhadap penambangan batu gamping ilegal di Desa Tongauna, Kecamatan Sawa, Kabupaten Konawe Utara (Konut).
"Benar (Krimsus menindak tambang batu gamping di Konut). Ini merupakan perkara pertama kasus ilegal mining di awal 2023 dan saat ini telah dilakukan proses penyidikan oleh Subdit IV terkait penambangan batu gamping secara ilegal oleh terlapor berinisial J," kata Wakil Direktur Kriminal Khusus (Wadirkrimsus) Polda Sultra AKBP Didik Erfianto di Kendari, Sabtu.
Dalam penindakan itu, kata Didik, personelnya menyita dua alat berat berupa eskavator yang digunakan J untuk menambang tanpa izin.
"Saudara J melakukan penambangan tanpa izin menggunakan alat berat eskavator, sehingga penyidik telah melakukan penyitaan terhadap barang bukti tersebut sesuai dengan SOP dan telah mendapatkan persetujuan penyitaan dari Pengadilan setempat," jelasnya.
Mantan Kapolresta Kendari ini menyampaikan penambangan yang dilakukan J tidak memiliki dasar sama sekali, seperti izin yang sah dari pemerintah.
Dia menerangkan atas kegiatan penambangan tersebut diduga J melanggar UU Pertambangan sebagaimana diatur dalam Pasal 158 juncto 35.
"Kami rencana akan melakukan gelar perkara untuk menetapkan tersangka di minggu depan untuk mempercepat proses penanganan perkara sehingga perkara tersebut dapat diteliti dan dilimpahkan ke kejaksaan," sambungnya.
AKBP Didik Erfianto menegaskan bahwa saat ini penyidik terus melakukan patroli mining di areal-areal tambang secara rutin untuk mewujudkan zero ilegal mining di wilayah hukum Polda Sultra sesuai dengan arahan dan atensi pimpinan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Polda Sultra tindak tambang batu gamping ilegal di Konawe Utara
"Benar (Krimsus menindak tambang batu gamping di Konut). Ini merupakan perkara pertama kasus ilegal mining di awal 2023 dan saat ini telah dilakukan proses penyidikan oleh Subdit IV terkait penambangan batu gamping secara ilegal oleh terlapor berinisial J," kata Wakil Direktur Kriminal Khusus (Wadirkrimsus) Polda Sultra AKBP Didik Erfianto di Kendari, Sabtu.
Dalam penindakan itu, kata Didik, personelnya menyita dua alat berat berupa eskavator yang digunakan J untuk menambang tanpa izin.
"Saudara J melakukan penambangan tanpa izin menggunakan alat berat eskavator, sehingga penyidik telah melakukan penyitaan terhadap barang bukti tersebut sesuai dengan SOP dan telah mendapatkan persetujuan penyitaan dari Pengadilan setempat," jelasnya.
Mantan Kapolresta Kendari ini menyampaikan penambangan yang dilakukan J tidak memiliki dasar sama sekali, seperti izin yang sah dari pemerintah.
Dia menerangkan atas kegiatan penambangan tersebut diduga J melanggar UU Pertambangan sebagaimana diatur dalam Pasal 158 juncto 35.
"Kami rencana akan melakukan gelar perkara untuk menetapkan tersangka di minggu depan untuk mempercepat proses penanganan perkara sehingga perkara tersebut dapat diteliti dan dilimpahkan ke kejaksaan," sambungnya.
AKBP Didik Erfianto menegaskan bahwa saat ini penyidik terus melakukan patroli mining di areal-areal tambang secara rutin untuk mewujudkan zero ilegal mining di wilayah hukum Polda Sultra sesuai dengan arahan dan atensi pimpinan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Polda Sultra tindak tambang batu gamping ilegal di Konawe Utara