Kendari (ANTARA) - Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Tenggara Nur Endang Abbas bersama jajarannya menyerahkan bantuan bagi anak penderita gizi buruk di Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe.
"Ini merupakan kegiatan kita yang pertama di tahun 2023 ini. Sebelumnya, kami rutin melakukan upaya sosialisasi dan edukasi mengenai pentingnya makanan bergizi bagi anak-anak. Pemberian bantuan ini merupakan bentuk intervensi kita pada kasus-kasus gizi buruk di Sultra," kata Nur Endang Abbas di Kendari, Ahad.
Sebanyak 32 anak terindikasi bergizi buruk di kecamatan itu mendapatkan bantuan pangan dari PKK Sultra sebagai bagian dari upaya menanggulangi gizi buruk dan stunting.
Penyerahan bantuan ini dilaksanakan di Kantor Desa Sorue, dan dihadiri Camat Soropia dan jajarannya, beserta para kepala desa/kelurahan lingkup Kecamatan Soropia. Anak-anak penderita gizi buruk tersebut berasal dari berbagai desa di kecamatan tersebut.
Endang menjelaskan, ada hal yang ironis terkait tingginya kasus gizi buruk di Kecamatan Soropia. Dikatakan, penduduk Soropia kebanyakan adalah nelayan. Namun, anak-anak mereka mengalami gizi buruk. Padahal, ikan merupakan pangan kaya gizi.
Setelah ditelaah lebih jauh, kata dia, ternyata ikan-ikan tangkapan itu tidak untuk dikonsumsi keluarga, termasuk anak-anak mereka. Ikan-ikan hasil tangkapan mereka semuanya dijual untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
"Karena persoalan ekonomi, ikan tangkapan mereka tidak dikonsumsi oleh anggota keluarga. Ikan-ikan itu dijual dan anak-anaknya diberi makan mi instan," kata mantan Sekda Sultra ini.
Oleh karena itu, kata dia, TP PKK Sultra terus berupaya melakukan intervensi di lapangan dengan menggandeng seluruh pemangku kepentingan terkait dalam rangka memerangi gizi buruk dan stunting.
"Pemberian bantuan pangan bagi anak-anak gizi buruk ini merupakan langkah darurat agar anak-anak ini bisa mendapatkan asupan gizi dengan segera untuk mengembalikan kondisi tubuh mereka," kata Nur Endang.*
"Ini merupakan kegiatan kita yang pertama di tahun 2023 ini. Sebelumnya, kami rutin melakukan upaya sosialisasi dan edukasi mengenai pentingnya makanan bergizi bagi anak-anak. Pemberian bantuan ini merupakan bentuk intervensi kita pada kasus-kasus gizi buruk di Sultra," kata Nur Endang Abbas di Kendari, Ahad.
Sebanyak 32 anak terindikasi bergizi buruk di kecamatan itu mendapatkan bantuan pangan dari PKK Sultra sebagai bagian dari upaya menanggulangi gizi buruk dan stunting.
Penyerahan bantuan ini dilaksanakan di Kantor Desa Sorue, dan dihadiri Camat Soropia dan jajarannya, beserta para kepala desa/kelurahan lingkup Kecamatan Soropia. Anak-anak penderita gizi buruk tersebut berasal dari berbagai desa di kecamatan tersebut.
Endang menjelaskan, ada hal yang ironis terkait tingginya kasus gizi buruk di Kecamatan Soropia. Dikatakan, penduduk Soropia kebanyakan adalah nelayan. Namun, anak-anak mereka mengalami gizi buruk. Padahal, ikan merupakan pangan kaya gizi.
Setelah ditelaah lebih jauh, kata dia, ternyata ikan-ikan tangkapan itu tidak untuk dikonsumsi keluarga, termasuk anak-anak mereka. Ikan-ikan hasil tangkapan mereka semuanya dijual untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
"Karena persoalan ekonomi, ikan tangkapan mereka tidak dikonsumsi oleh anggota keluarga. Ikan-ikan itu dijual dan anak-anaknya diberi makan mi instan," kata mantan Sekda Sultra ini.
Oleh karena itu, kata dia, TP PKK Sultra terus berupaya melakukan intervensi di lapangan dengan menggandeng seluruh pemangku kepentingan terkait dalam rangka memerangi gizi buruk dan stunting.
"Pemberian bantuan pangan bagi anak-anak gizi buruk ini merupakan langkah darurat agar anak-anak ini bisa mendapatkan asupan gizi dengan segera untuk mengembalikan kondisi tubuh mereka," kata Nur Endang.*