Kendari (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kolaka, Sulawesi Tenggara merilis pasang surut air laut di wilayah Kabupaten Kolaka Utara dan Bombana pada tanggal 6 – 8 Januari 2023 mencapai ketinggian 2,1 meter dan terendah 0, 2 meter.

Kepala Stasiun Meteorologi Sangia Nibandera Kolaka, Danu Triatmoko dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat menyebutkan, dari sembilan pelabuhan penyeberangan yang terpantau, ketinggian gelombang air pasang rata-rata mencapai 1,5 - 2,1 meter dan air surut antara 0,2 hingga 0,3 meter.

"Untuk pelabuhan Pomalaa, untuk tiga hari ke depan, pasang tertinggi mencapai 2,1 meter dan surut terendah rata-rata 0,2 meter, Pelabuhan Kolaka, pasang tertinggi rata-rata 2,1 meter dan surut terendah 0,2 meter," ujarnya.

Sementara di pelabuhan Tobako, Kolaka Utara pasang tertinggi 2,1 meter dan surut terendah rata-rata 0,2 meter, Pelabuhan Wolo pasang tertinggi 2,1 meter dan surut terendah 0,2 meter, Pelabuhan Tangetada pasang tertinggi rata-rata 2,1 meter dan surut terendah 0,2 meter.

Selain itu, di pelabuhan Sikeli (Sulawesi Tengah) pasang tertinggi 2,1 meter dan surut terendah rata-rata 0,3 meter, Pelabuhan Kasiputen (Bombana) pasang tertinggi 2,1 meter dan surut terendah 0,2 meter.

Kemudian di pelabuhan Boepinang pasang tertinggi antara 2,0 hingga 2,1 meter dan surut terendah antara 0,2 hingga 0,3 meter, serta Pelabuhan Talaga Raya pasang tertinggi antara 2,0 hingga 2,1 meter dan surut terendah rata-rata 0,3 meter.

Danu Triatmoko mengimbau kepada masyarakat khususnya nelayan yang sedang beraktivitas di perairan di wilayah tersebut agar selalu berhati-hati dan waspada jika sewaktu-waktu terjadi cuaca ekstrim akibat angin kencang yang dapat mengakibatkan terjadinya gelombang tinggi di perairan laut.

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024