Sumenep (ANTARA) - Sedikitnya 170 orang calon penumpang yang hendak menuju kepulauan Sumenep, Jawa Timur kini tertahan di Kantor Pelindo III Kalianget, karena kapal tidak berlayar akibat cuaca buruk.

Menurut Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas V Kalianget Sumenep Taufikur Rahman di Sumenep, Jawa Timur, Rabu, kapal menuju kepulauan tidak bisa berlayar, karena kini sedang cuaca ekstrem.

"Calon penumpang yang tertahan ini yang hendak menyeberang ke berbagai tujuan ke Kepulauan di Madura seperti ke Pulau Raas, Kangean, Sapeken dan Masalembu," katanya.

Ia menjelaskan, kebijakan Pelindo tidak memberangkatkan kapal menuju Kepulauan Sumenep itu, mengacu kepada rilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

"Dalam rilis itu disebutkan bahwa cuaca ekstrem berupa angin kencang dan ombak besar belum aman untuk pelayaran," katanya.

Oleh karena itu, katanya, terhitung sejak 22 Desember 2022 hingga 7 Januari 2023 tidak berlayar.

"Awalnya, kami diimbau hingga 4 Januari 2023, akan tetapi pada rilis terakhir kami disarankan hingga 7 Januari 2023," katanya.

Saat ini, kata dia, para calon penumpang kapal itu ditampung di kantor Pelindo III Kalianget.

"Makanan dan minuman mereka ini mendapatkan bantuan dari Dinas Sosial Pemkab Sumenep tiga kali sehari" katanya.

Menurut Kepala Dinas Sosial Pemkab Sumenep Ach Dzukarnaen, selain membantu makanan, pihaknya juga menyediakan kasus tidur lipat, tikar dan bantal.

"Pemkab Sumenep berupaya maksimal memberikan bantuan kepada calon penumpang kapal, hingga mereka bisa berlayar dan cuaca kembali normal," katanya.
  Bupati Sumenep mengunjungi penampungan calon penumpang kapal menuju Kepulauan Sumenep, Rabu (4/1) yang tertahan di Pelabuhan Kalianget akibat cuaca buruk (ANTARA/HO-Kominfo Sumenep)

Opsi pemulangan

Pemerintah Kabupaten Sumenep menyiapkan opsi pemulangan ratusan penumpang kapal yang tertahan di Pelabuhan Kalianget karena kapal tidak bisa berlayar akibat cuaca buruk.

"Kami saat ini masih terus berkoordinasi dengan para pihak terkait tentang kemungkinan adanya kapal penumpang yang beroperasi," kata Bupati Sumenep Achmad Fauzi di Pelabuhan Kalianget, Sumenep, Jawa Timur, Rabu.

Bupati Fauzi datang ke terminal penumpang Dermaga III Pelabuhan Kalianget untuk menemui para calon penumpang kapal yang tertahan akibat penundaan pemberangkatan ke sejumlah pulau di Sumenep, akibat cuaca buruk.

Data terbaru Dinas Sosial Pemkab Sumenep menyebutkan jumlah calon penumpang kapal yang tertahan saat ini 175 orang, bertambah lima orang dari sebelumnya.

Perinciannya, 131 calon penumpang kapal saat ini ditampung di Pelabuhan Kalianget dan 44 orang lainnya di Aula Kecamatan Kalianget.

Dari 175 orang tersebut, calon penumpang dengan tujuan Kecamatan (Pulau) Masalembo 27 orang, Sapeken 19 orang, Kangean 127 orang dan calon penumpang dengan tujuan Kecamatan (Pulau) Raas dua orang.

"Jadi, mereka ini dengan tujuan yang berbeda," ujar dia.

Ia menjelaskan ada beberapa opsi yang bisa dilakukan Pemkab Sumenep agar calon penumpang asal Kepulauan Sumenep itu bisa segera pulang, di antaranya kalau ada kapal penumpang yang beroperasi dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya ke Masalembo, opsi yang hendak dilakukan Pemkab Sumenep menyiapkan bantuan transportasi darat ke Surabaya.

"Namun, itu akan dilakukan jika memang ada kapal penumpang yang beroperasi ke Masalembo, dan yang perlu diperhatikan juga bahwa pemberangkatan kapal penumpang itu tergantung kondisi cuaca laut dan otoritas kesyahbandaran dan pelabuhan," katanya.

Oleh karena itu, ia berharap, cuaca segera kondusif agar para calon penumpang kapal asal Kepulauan Sumenep tersebut bisa segera pulang.

Opsi lain yang juga menjadi pemikiran pemkab dengan sistem urai, yakni jika ada kapal berangkat menuju Masalembo, maka setelah sampai lokasi tujuan, penumpang lain dengan tujuan berbeda akan diangkut dengan kapal warga yang difasilitasi oleh Pemkab Sumenep.

"Tapi, sekali lagi, ini bisa dilakukan apabila situasi sudah dinyatakan kondusif dan cuaca laut tidak berbahaya bagi pelayaran," katanya.

Saat berkunjung ke tempat penampungan calon penumpang kapal itu, Bupati Achmad Fauzi juga memberikan arahan tentang penyebab sebenarnya kapal menuju Kepulauan Sumenep tidak berlayar.

"Mohon dipahami, kapal bukan tidak mau berlayar, akan tetapi yang menjadi kendala karena saat ini cuaca sedang tidak bersahabat bagi pelayaran. Jika Syahbandar memaksakan diri untuk berlayar, khawatir terjadi hal-hal tidak diinginkan," katanya.

Oleh karena itu, ia meminta para calon penumpang bersabar sambil berdoa agar cuaca segera normal, sehingga mereka bisa segera kembali ke kampung halamannya.

Selama tinggal di lokasi penampungan, para calon penumpang kapal yang hendak menuju Kepulauan Sumenep ini mendapatkan jatah bantuan makanan tiga kali sehari dari Dinas Sosial Pemkab Sumenep, serta pengobatan dan pemeriksaan kesehatan gratis dari dokter kesehatan Polres Sumenep dan Dinas Kesehatan Pemkab Sumenep.
 

Pewarta : Abd Aziz
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024