Jakarta (ANTARA) - Pelatih Maroko Walid Reragui memuji habis-habisan timnya setelah menuliskan kisah bak dongeng dengan mencapai semifinal Piala Dunia 2022 yang akhirnya dijegal juara bertahan Prancis 2-0 pada Rabu malam waktu setempat.

"Kami sudah mengerahkan segalanya, itu yang terpenting. Anak-anak sudah berjuang sampai menit terakhir," kata Reragui yang dipuji karena cara timnya mengalahkan Spanyol dan Portugal dalam dua babak sebelumnya.

"Kami memang ingin memenangkan pertandingan ini, namun kami menghadapi tim kuat yang tahu apa yang dilakukannya dan menunggu Anda membuat kesalahan yang kami buat pada awal pertandingan," kata dia merujuk gol menit kelima yang diciptakan Theo Hernandez.

Reragui terpaksa menghadapi masalah oleh sejumlah pemain yang tidak bugar sepenuhnya. Bek tengah Nayef Aguerd tak jadi dipasang setelah pemanasan sehingga terpaksa memasukkan Achraf Dari.

Bek tengah yang juga kapten Romain Saiss, sempat menjadi starter namun kemudian ditarik keluar lapangan setelah hanya bisa bermain selama 21 menit karena cederanya kambuh.

"Kami kehilangan banyak pemain yang sudah memberikan yang terbaik, (Noussair) Mazraoui sakit tapi dia bermain. Saiss juga. Saya tidak bisa bisa berkata apa-apa lagi jika pemain sudah berbuat maksimal," kata Reragui.

Maroko tampil menekan sepanjang pertandingan karena berusaha menyamakan kedudukan namun tidak memiliki sentuhan mematikan di area penalti.

"Kami bisa mencetak gol, tapi sayangnya gol tidak terjadi. Semoga rakyat Maroko memaafkan kami. Kami ingin mencapai final tapi insya Allah lain kali," kata dia seperti dikutip AFP.

“Kami sudah berbuat maksimal, itu yang terpenting. Yang terpenting adalah memberikan citra yang baik, menunjukkan kepada dunia bahwa sepak bola Maroko ada dan kami memiliki suporter yang elok."

"Untuk mencapai level yang amat sangat tinggi ini, demi menjuarai Piala Dunia, kami masih harus bekerja tetapi kami tidak terlalu jauh lagi," pungkas dia.

Baca juga: Piala Dunis 2022: hentikan Maroko si pembunuh raksasa, Prancis jumpa Argentina di final
  Pelatih timnas Inggris Gareth Southgate vs pelatih timnas Prancis Didier Deschamps (ANTARA/Juns)

Bangga

Pelatih Prancis Didier Deschamps mengungkapkan kebanggaan dan keharuannya setelah Les Bleus mencapai final Piala Dunia kedua berturut-turut dengan mengalahkan Maroko 2-0 dalam laga semifinal di Stadion Al Bayt, Qatar, Rabu malam waktu setempat.

Juara edisi 2018 itu akan mempertahankan gelarnya melawan Argentina pada Minggu setelah gol Theo Hernandez dan Randal Kolo Muani membuat mereka menang atas si pembunuh raksasa.

"Ada haru dan bangga," kata pelatih Prancis itu dengan gembira. "Jelas ini langkah penting lainnya dan sekarang akan ada langkah lainnya."

"Kami sudah bareng selama sebulan. Tak begitu mudah, tapi ya, sejauh ini menyenangkan dan pemain-pemain saya mendapat ganjarannya," sambung dia seperti dikutip AFP.

Prancis berusaha menjadi tim pertama dalam 60 tahun terakhir yang menjuarai Piala Dunia dua kali berturut-turut setelah Brazil melakukannya pada 1958 dan 1962.


Baca juga: Piala Dunia 2022: Argentina melaju ke final usai kalahkan Kroasia 3-0


Baca juga: Piala Dunia 2022: Susunan pemain laga semifinal Prancis vs Maroko



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Reragui bangga upaya gigih Maroko walau kalah di semifinal

Pewarta : Jafar M Sidik
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024