Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan RI melaporkan Subvarian Omicron BN.1 yang terdeteksi di Indonesia berjumlah 20 kasus sejak kali pertama dideteksi di Kepulauan Riau pada 16 September 2022.

"Kami menemukan satu varian yang berbeda dengan yang lain. Ini yang lagi kami monitor, apakah ini akan menjadi penyebab peningkatan kasus atau tidak di Indonesia," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi yang ditemui di Gedung Kemenkes RI Jakarta, Kamis.

Nadia mengatakan 20 kasus BN.1 di Indonesia hingga saat ini dilaporkan dari DKI Jakarta sebanyak sembilan kasus, Jawa Tengah lima kasus, Kepulauan Riau tiga kasus, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan masing-masing satu kasus.

Menurut Nadia, BN.1 merupakan sublineage dari BA.2.75 yang merupakan turunan dari varian Omicron. Di dunia, pertama dilaporkan pada akhir Juli 2022 dari India.

Saat ini, kasus BN.1 dilaporkan di Amerika Serikat, Inggris, Austria, Australia, dan India.

"Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat sedang memonitor varian ini, karena terdapat peningkatan kasus dengan varian BN.1 selama 1 bulan terakhir," katanya.

Proporsi kasus secara global pada sepekan terakhir adalah sebesar 5,1 persen, meningkat dari 4,4 persen dari pekan sebelumnya.

Nadia mengatakan belum cukup data mengenai kemampuan transmisi dan keparahan. "Tapi diasumsikan memiliki kemampuan untuk immunity-escape," katanya.

Nadia mengimbau masyarakat untuk tetap patuh pada protokol kesehatan menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan (3M) serta segera mengakses layanan vaksinasi di sentra kesehatan terdekat.

"Tetap percepatan vaksinasi kami lakukan, dan vaksinasi booster masih menjadi syarat perjalanan," katanya.

Selain itu, Kemenkes juga mengintensifkan survailens genomik untuk melacak kasus, meski secara umum tren kasus COVID-19 yang didominasi Subvarian XBB dan BQ.1 di Indonesia telah melampaui situasi puncak.
  Masyarakat mendapatkan vaksinasi COVID-19 dari petugas kesehatan di Kediri, Jawa Timur. ANTARA/ HO-Kominfo Kota Kediri  

Angka kesembuhan

Satuan Tugas Penanganan COVID-19 melaporkan angka kesembuhan harian meningkat sebanyak 5.118 orang, menurut data yang dihimpun di Jakarta pada Kamis.

Sehingga total angka kesembuhan COVID-19 di Indonesia hingga kini tercatat sebanyak 6.486.808 orang.

Hal itu turut diiringi penurunan kasus aktif sebanyak 2.168 orang, sehingga pasien yang masih mendapat perawatan medis sejumlah 45.562 orang.

Angka kesembuhan harian tertinggi diraih DKI Jakarta yakni pada 2.600 pasien.

Kemudian peningkatan angka kasus konfirmasi positif harian pada hari ini sebanyak 2.977 orang.

Total kasus konfirmasi positif COVID-19 di Indonesia bertambah sekitar 6.692.509 orang.

Angka meninggal dunia akibat COVID-19 bertambah 27 orang pada hari ini, menjadikan total korban sebanyak 160.139 orang.

Positivity rate spesimen harian senilai 9,84 persen, dan positivity rate orang harian sebesar 8,93 persen.

Sebanyak 4.412 orang diawasi sebagai suspek, dari hari pengetesan 58.114 spesimen.



 

 






Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenkes: Varian baru BN.1 di Indonesia capai 20 kasus, terbanyak DK

Pewarta : Andi Firdaus
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024