Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) akan melakukan sidak ke sejumlah distributor dan menggelar pasar murah di beberapa titik tertentu dalam upaya menekan inflasi menjelang Natal dan Tahun Baru,
Asisten II Bidang Perekonomian Sekretariat daerah (Setda) Kota Kendari, Susanti di Kendari, Senin, mengatakan keputusan untuk melakukan sidak dan pasar murah tersebut setelah melakukan evaluasi kepada sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mengantisipasi terjadinya inflasi.
"Saya tidak akan mengumumkan tanggal berapa, tapi sudah ditentukan, tetapi kita semua akan turun ke lapangan secara terpadu," ujar Susanti.
Sementara untuk sidak, pihaknya berencana akan melakukannya sepekan sebelum Natal dan tahun Baru dengan melibatkan OPD, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Kejaksaan Kota Kendari.
Sementara untuk kegiatan pasar murah sendiri, pihaknya belum bisa menyebutkan secara pasti, karena pasar murah akan digelar setelah sidak berlangsung.
Hal tersebut, lanjutnya, dengan tujuan antara lain memastikan ketersediaan sejumlah kebutuhan pokok baik di tingkat pengecer maupun di tingkat distributor.
"Sebelumnya, pasar murah telah dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan, tetapi menjelang natal dan tahun baru ini, kita harus lakukan lagi. Jadi kita sidak dulu kemudian kita buka pasar murah, agar tidak ada kenaikan pada saat natal dan tahun baru nanti," jelasnya.
Keterangan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sultra terkait harga kebutuhan pokok pada yang dipantau tanggal 2 Desember 2022, harga sembako masih tergolong stabil dan stoknya cukup tersedia di sejumlah pasar.
Harga beras misalnya untuk medium tetap pada kisaran Rp10.300/kg hingga Rp10.500/kg dan beras premium antara Rp11.000 hingga Rp12.000/kg tergantung dari jenis dan kualitasnya.
Sementara gula pasir lokal, minyak goreng serta telur ayam masing-masing Rp14.500/kg, Rp14.000 dan Rp17.000/liter dan Rp29.000/kg. Begitu juga dengan harga cabai merah keriting maupun cabai besar masih pada kisaran Rp40.000/kg dan cabai hijau Rp30.000/kg
Asisten II Bidang Perekonomian Sekretariat daerah (Setda) Kota Kendari, Susanti di Kendari, Senin, mengatakan keputusan untuk melakukan sidak dan pasar murah tersebut setelah melakukan evaluasi kepada sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mengantisipasi terjadinya inflasi.
"Saya tidak akan mengumumkan tanggal berapa, tapi sudah ditentukan, tetapi kita semua akan turun ke lapangan secara terpadu," ujar Susanti.
Sementara untuk sidak, pihaknya berencana akan melakukannya sepekan sebelum Natal dan tahun Baru dengan melibatkan OPD, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Kejaksaan Kota Kendari.
Sementara untuk kegiatan pasar murah sendiri, pihaknya belum bisa menyebutkan secara pasti, karena pasar murah akan digelar setelah sidak berlangsung.
Hal tersebut, lanjutnya, dengan tujuan antara lain memastikan ketersediaan sejumlah kebutuhan pokok baik di tingkat pengecer maupun di tingkat distributor.
"Sebelumnya, pasar murah telah dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan, tetapi menjelang natal dan tahun baru ini, kita harus lakukan lagi. Jadi kita sidak dulu kemudian kita buka pasar murah, agar tidak ada kenaikan pada saat natal dan tahun baru nanti," jelasnya.
Keterangan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sultra terkait harga kebutuhan pokok pada yang dipantau tanggal 2 Desember 2022, harga sembako masih tergolong stabil dan stoknya cukup tersedia di sejumlah pasar.
Harga beras misalnya untuk medium tetap pada kisaran Rp10.300/kg hingga Rp10.500/kg dan beras premium antara Rp11.000 hingga Rp12.000/kg tergantung dari jenis dan kualitasnya.
Sementara gula pasir lokal, minyak goreng serta telur ayam masing-masing Rp14.500/kg, Rp14.000 dan Rp17.000/liter dan Rp29.000/kg. Begitu juga dengan harga cabai merah keriting maupun cabai besar masih pada kisaran Rp40.000/kg dan cabai hijau Rp30.000/kg