Kendari (ANTARA) - Gempa dangkal kedalaman 7 kilometer mengguncang wilayah Kecamatan Rarowatu, Kabupaten Bombana di Sulawesi Tenggara, Sabtu pukul 18.56 Wita, sebut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kendari.
Kepala Stasiun Geofisika Kendari, Rudin dalam keterangan tertulisnya diterima di Kendari, mengatakan gempa bermagnitudo 3 terletak pada koordinat 4,75 Lintang Selatan dan 121,94 Bujur Timur.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal di Tenggara Rarowatu, Kabupaten Bombana," katanya.
Gempa tersebut, menurut Stasiun Geofisika Kendari berpusat sekitar 3,8 km, Tenggara Rarowatu Kabupaten Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara pada skala II-III.
Pada skala III MMI getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Meski begitu, dia menyebut, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.
"Hingga pukul 20.05 WITA, hasil monitoring BMKG menunjukkan belum terjadi aktivitas gempa bumi susulan," jelasnya.
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya serta menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," kata Rudin.
Kepala Stasiun Geofisika Kendari, Rudin dalam keterangan tertulisnya diterima di Kendari, mengatakan gempa bermagnitudo 3 terletak pada koordinat 4,75 Lintang Selatan dan 121,94 Bujur Timur.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal di Tenggara Rarowatu, Kabupaten Bombana," katanya.
Gempa tersebut, menurut Stasiun Geofisika Kendari berpusat sekitar 3,8 km, Tenggara Rarowatu Kabupaten Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara pada skala II-III.
Pada skala III MMI getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Meski begitu, dia menyebut, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.
"Hingga pukul 20.05 WITA, hasil monitoring BMKG menunjukkan belum terjadi aktivitas gempa bumi susulan," jelasnya.
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya serta menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," kata Rudin.