Kendari (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaannya kembali menggandeng Putera Sampoerna Foundation (PSF) untuk membentuk serta melahirkan Teacher Learning Center (TLC) dalam rangka peningkatan profesionalitas dan kompetensi guru di daerah itu.

Pembentukan TLC Sultra tersebut telah memasuki acara puncak di 2022, ditandai dengan kegiatan talkshow bertemakan "peran strategis TLC SuLtra mewujudkan pembelajaran 4.0 unggul, inovatif, dan berdaya saing global" yang dibuka oleh Pj Sekda Sultra yang juga Kadis Dikbud Sultra, Asrun Lio di Kendari, Minggu.

Dalam sambutannya sekaligus menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan talkshow tersebut bersama pihak Putera Sampoerna Foundation (PSF) dan Koordinator TLC Sultra, Asrun Lio mengungkapkan, kehadiran TLC di Sultra merupakan salah satu wujud komitmen Pemprov Sultra dalam mendorong peningkatan profesionalitas dan kompetensi guru.

Ia mengakui, pembentukan TLC di Sultra untuk menjawab kebutuhan guru, seperti adanya kegiatan-kegiatan pelatihan dan pendampingan yang murah, terjangkau, mudah diakses, berkualitas, dan benar-benar langsung menyentuh para tenaga pendidik.

"Kondisi pembelajaran terus mengalami perkembangan dan kapasitas guru menjadi bagian yang utama dalam peningkatan kualitas pendidikan kita. Apabila guru yang telah mendapatkan pelatihan model lama, maka harus dilakukan update untuk mendapatkan pola-pola yang baru, sehingga para tenaga pendidik mampu melakukan adaptasi terhadap perkembangan kondisi pembelajaran yang terjadi," tuturnya.

Asrun Lio mengatakan, dahulu tidak pernah dijadikan sebagai salah satu instruksi pembelajaran, namun saat ini, apalagi saat menghadapi situasi pandemi COVID-19 telah dipakai sebagai alat pembelajaran.

"TLC Sultra merupakan sebuah lembaga yang dibentuk oleh Pemprov Sultra sebagai salah program unggulan dalam meningkatkan. Tentu dalam prosesnya, Pemprov Sultra menghadirkan para pakar pembelajaran di bidangnya. Saat ini, ada sebuah lembaga yang sangat baik melakukan menajemen pendidikan yakni Putera Sampoerna Foundation," terang mantan Kepala Sekretariat Rektor UHO Kendari ini.

Untuk itu, masih dia, Pemprov Sultra menggandeng lembaga PSF untuk bagaimana menjadikan TLC Sultra dapat berjalan secara mandiri sehingga pihak PSF tinggal melakukan pemantauan, sedangkan Pemprov Sultra terus melakukan penyempurnaan dari segi fasilitas. Asrun Lio (kedua kiri) bingcang bersama Putera Sampoerna Foundation dan Koordinator TLC mengenai cara meningkatkan kompetensi guru di Sultra. (FOTO ANTARA/HO)

"Bukan karena saya alumni Putera Sampoerna Foundation sehingga kita menggandengnya. Melainkan kemampuan dan keterampilan lembaga ini sehingga Pemprov Sultra memilih bermitra. Kita berharap agar satu hingga dua tahun ke depan, TLC Sultra menjadi mandiri bahkan mampu bersaing dengan lembaga-lembaga atau balai penjamin mutu lainnya. Jika demikian maka managemen TLC Sultra bisa melakukan promosi sehingga mendatangkan income sendiri," paparnya.

Dia mengungkapkan, TLC Sultra yang telah mandiri bisa menjadi lembaga yang melayani pendidikan dasar, menengah, bahkan perguruan tinggi. Untuk itu, keberadaan TLC Sultra akan terus diperkenalkan sekaligus sebagai wujud intervensi pemerintah dalam mendorong peningkatan profesionalitas dan kompetensi guru.

Peraih peringkat satu rata-rata Indeks Efektivitas Tertinggi Layanan Pendidikan se-Sultra tahun 2019 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Sultra ini pun berharap, melalui konstruksi lembaga TLC tersebut, maka kualitas pendidikan di Sultra bisa terus meningkat karena kompetensi guru-guru yang dimiliki.

Pihak PSF, Jani Sinulingga menjelaskan, PSF merupakan institusi pendidikan yang memiliki fokus utama mengembangkan kualitas pendidikan yang ada di seluruh wilayah Indonesia, dengan visi berada di garis terdepan dan misi meningkatkan sekolah sehingga mampu menjadi rujukan dimana pun berada.

Koordinator Kemiraan TLC Sultra, Idham menjelaskan, TLC Sultra terbentuk dari kekhawatiran Asrun Lio terhadap kurangnya pelatihan bagi guru-guru.

"Meskipun ada pelatihan nasional maupun di daerah tetapi kurang menyentuh tenaga pendidik secara langsung. Adanya PSF sebagai mitra maka dibentuklah TLC yang kemudian merekrut tenaga-tenaga yang memiliki ilmu pengetahuan mumpuni.

TLC bisa memfasilitasi guru sekaligus menjadi siswa sehingga merasakan bagaimana dinamika pembelajaran yang asik dan menyenangkan untuk siswa. Jadi TLC ini dalam rangka menghadirkan guru-guru yang profesional," ucapnya.

Sementara itu, Kabid Pembina GTK Dikbud Sultra, Husrin H Hamid mengatakan, talkshow tersebut merupakan puncak kegiatan TLC Tahun 2022, yang diikuti oleh seluruh Kepala Cabang Daerah (KCD) dinas, Ketua MKKS, hingga kepala sekolah SMA SMK se Sultra.

"Talkshow ini merupakan puncak acara educator sharing network yang merupakan salah satu rangkaian kegiatan TLC Sultra. Jadi TLC merupakan lembaga yang dibentuk Pemprov Sultra, dengan misi menjadi lembaga peningkatan profesionalisme guru yang unggul, melalui pelayanan inovatif untuk mewujudkan pendidikan di Sultra berdaya saing global," terangnya.

Dia menambahkan, kegiatan tersebut berfungsi untuk mewadahi tenaga pendidik saling berkumpul, berbagi informasi, dan membahas mengenai metode pembelajaran terkini, permasalahan pendidikan, serta praktik terbaik dalam pelaksanaan pendidikan.

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024