Kendari (ANTARA) - Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Sulawesi Tenggara Asrun Lio mengajak seluruh masyarakat yang tergabung dalam paguyuban masyarakat Yogyakarta di Kendari terus melestarikan alat musik gamelan.

"Saya mengajak Paguyuban Masyarakat Yogyakarta di Kota Kendari menjadi motor penggerak dalam upaya mendorong masyarakat untuk terus melestarikan alat kesenian gamelan kepada generasi bangsa di Bumi Anoa Sultra tercinta,” kata Asrun di Kendari, Selasa.

Pj. Sekretaris Daerah Sultra Asrun Lio mewakili Gubernur Sultra Ali Mazi pada penyerahan bantuan hibah gamelan dari Sri Sultan Hamengkubuwono ke X kepada Paguyuban Masyarakat Yogyakarta di Kota Kendari.

Ia menyampaikan sebagai anak bangsa patut berbangga karena gamelan sebagai salah satu warisan budaya bangsa yang telah ditetapkan menjadi warisan budaya dunia takbenda oleh UNESCO pada pertengahan Desember 2021 yang lalu.

Menurut dia dengan UNESCO menyatakan bahwa gamelan berperan sebagai sarana ekspresi budaya serta membangun koneksi antara manusia dengan semesta dan juga mengajarkan nilai-nilai saling menghormati, mencintai, dan peduli satu sama lain sehingga harus dibudayakan.

Ia mengatakan secara tidak langsung gamelan telah ikut secara kultural berperan sebagai alat pemersatu anak-anak bangsa yang tentunya sangat bermanfaat dalam membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di tengah keberagaman Indonesia.

“Tantangan kita saat ini dan ke depan adalah bagaimana upaya kita untuk terus melestarikan alat musik gamelan dan alat-alat musik tradisional lainnya sebagai warisan seni budaya daerah dan budaya nasional sekaligus sebagai identitas bangsa Indonesia, agar tetap terjaga dan terpelihara di tengah kuatnya arus modernisasi dan budaya asing yang begitu mudah masuk di negara kita," ujar Asrun.

Ia menerangkan melalui Program Sultra Berbudaya, pemerintah setempat memberi ruang yang seluas-luasnya dan mendorong segenap tokoh, pemerhati dan pencinta budaya, serta kelompok/komunitas atau lembaga pengembangan budaya daerah untuk lebih berperan dalam pelestarian dan pengembangan budaya daerah yang ada di nusantara.

Gamelan Perunggu Pelok Slendro
Paguyuban Masyarakat Yogyakarta Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, menerima satu set Gamelan Perunggu Pelok Slendro.

Gamelan Perunggu tersebut dari Kudho Kabudayan Daerah Istimewa Yogyakarta yang merupakan hibah Sri Sultan Hamengkubuwono ke X.

 Asrun Lio mengajak seluruh masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta yang menetap di Kota Kendari untuk terus-menerus mempertebal semangat kebersamaan dalam perbedaan yang dilandasi oleh pemikiran luhur.

Sekretaris Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakata Kadarmanto Baskara Aji mengatakan bahwa gamelan yang diberikan merupakan gamelan terbaik yang jika disentuh sedikit saja sudah bisa berbunyi.

Ia mengatakan penyerahan hibah alat musik tersebut juga dilakukan di daerah lainnya dalam rangka untuk bisa mewadahi masyarakat Yogyakarta yang ada di provinsi lain untuk lebih menyemarakkan serta ikut membangun daerah yang ditempati.

“Di manapun kita berada harus selalu menyesuaikan dengan adat istiadat kebiasaan yang ada di tempat tersebut. Namun harus tetap menjaga dan melestarikan kebudayaan Yogyakarta atau kebudayaan Jawa pada umumnya," katanya.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Masyarakat Yogyakarta di Kota Kendari, Zaenal Mustofa mengatakan bahwa gamelan merupakan kesenian yang bisa dinikmati bersama-sama walaupun berbeda etnis, bahasa, suku dan bangsa.

"Semoga bantuan ini bisa kami manfaatkan sebaik-baiknya untuk menjalin persatuan dan kesatuan di Kota Kendari dan di Sulawesi Tenggara.”

Ia berharap bantuan tersebut bisa mempererat beberapa etnis yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara sehingga ke depannya kebhinekaan, yakni Bhineka Tunggal Ika tetap jaya untuk NKRI.

 

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024