Kendari (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyebutkan kebutuhan sembilan bahan pokok atau sembako cukup tersedia di tingkat pedagang pengecer maupun distributor.

Kadis Perindag Sultra, Siti Saleha di Kendari, Rabu menyebutkan, dari 16 bahan pokok dan jenisnya yang menjadi pantauan setiap hari di sejumlah pasar umumnya memiliki stok yang cukup dan memenuhi kebutuhan masyarakat  untuk beberapa hari ke depan.

"Hasil pantauan tim kami, stoknya menunjukkan lebih dari cukup dan hargapun masih tergolong stabil," ucap Saleha didampingi Kabid Perdagangan Dalam Negeri, La Ode Muhammad  Fitrah Arsyad.

Ia menyebutkan, 16 bahan pokok yang di pantau setiap hari di tiga pasar utama dan dua pasar tradisional adalah beras jenis premium dan beras medium masih stabil pada kisaran Rp12.000/kg untuk premium dan Rp10.350/kg  untuk beras medium.

"Jadi khusus untuk beras ini, ada jenisnya. Untuk premium kualitas tertinggi mencapai Rp12.000/kh sementara beras premium di bawahnya ada yang seharga Rp11.000/kg, tergantung dari jenis dan kualitasnya," ujarnya.

Sementara gula pasir lokal tetap stabil pada  Rp14.835/kg, minyak goreng premium Rp19.000/liter  dan minyak goreng lokal  Rp14.000/liter. Daging sapi segar juga masih tetap pada kisaran Rp140.000/kg, ayam broiler Rp30.000/kg dan ayam kampung Rp80.000/kg.

Bagitu juga dengan jenis bahan pokok lainnya seperti telur ayam pada kisaran Rp27.500/kg, walaupun sebelumnya sempat naik hingga Rp30.000 bahkan Rp32.500/kg dampak dari besarnya permintaan masyarakat yang dirangkaikan suasana peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW.

Siti Saleh juga menyebutkan bahwa ketersediaan kebutuhan pokok di pasaran juga dipengaruhi arus transportasi melalui jalur darat maupun laut dari sejumlah provinsi sebagai pemasok cukup lancar dan tak ada hambatan.

"Biasanya bila ada kebutuhan pokok harganya naik, bila terjadi kelangkaan pasokan yang disebabkan terlambat arus transportasi dari pelabuhan pemasok ke pelabuhan tujuan. Tetapi Alhamdulillah selama beberapa tahun terakhir ini semuanya lancar dan aman," tutur Siti Saleha yang juga mantan Pj Bupati Bombana itu.

Khusus kebutuhan cabai yang terkadang stoknya kurang yang memicu naiknya harga seketika, kata dia, sudah menjadi hal biasa di kalangan pedagang maupun masyarakat sebagai pembeli karena bila terjadi kelangkaan di pasaran, penyebabnya hanya dua panen petani gagal karena penyakit atau faktor musim hujan yang tinggi disebabkan produknya menurun.

"Untuk harga cabai merah besar saat ini tetap pada Rp32.500/kg, dan cabai rawit merah Rp50.000-Rp51.000/kg dan cabai rawit  hijau Rp30.000/kg," tuturnya.

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024