Kendari (ANTARA) - Puluhan mahasiswa melalui program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM 2) mengunjungi Museum Negeri Sulawesi Tenggara di Kota Kendari, Sabtu, terkesima dan memuji berbagai benda koleksi bersejarah di museum tersebut.

"Dalam Museum negeri Sultra ini ternyata banyak koleksi-koleksi masa lampau yang dijaga dan dirawat sekaligus destinasi menarik untuk dikunjungi," kata
Nurhasibah, salah seorang mahasiswi dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

Ia mengatakan, kedatangan mereka di Museum Negeri Sultra bersama 80-an orang mahasiswa dalam PMM 2022 itu adalah dalam rangka studi modul nusantara yang masuk dalam bagian mata kuliah mereka.

"Jadi di modul nusantara ini kita melakukan observasi mengenai budaya, adat istiadat, sosial, ekonomi yang ada di Sultra. Dari kunjungan ke museum ini nantinya akan di buatkan laporan hasil kegiatan," ujarnya.

Hal senda diungkapkan Airlangga Firmasyah, mahasiswa asal Pasundan Jawa Barat mengatakan saat berada di Museum Negeri di Kendari merasa mendapatkan pengetahuan baru mengenai Sulawesi Tengara.

"Di museum ini koleksinya cukup lengkap, mulai dari koleksi teknologi, ruang arkeolog, ruang keramik, seni rupa hingga pajangan yang di tampilkan juga terperinci,
mulai dari foto dan penjelasannya. Kita juga bisa melihat, baju adat dan Anoa hewan endemik Sultra yang sudah diawetkan, ujarnya.

Di museum ini juga, kata mahasiswa lainnya, peninggalan sejarah dari abad 18-20-an, pakaian ada zaman kerajaan masih tersimpan rapi dan terjaga, kerangka ikan Paus biru sepanjang 12 meter dan rumah perahu suku Bajo.

"Jadi kami mahasiswa dari seluruh Indonesia ini jadinya tahu dan mengenal lebih dekat tentang budaya dan adat istiadat yang ada di Sultra," ujar Feby, mahasiswa dari Kalimantan itu.

Para mahasiswa yang tergabung dalam program pertukaran mahasiswa merdeka ini akan berada di Kota Kendari selama satu semester.
Dan sebelum berkunjung ke Museum diKendari mereka juga telah mengunjungi beberapa daerah yang ada di Sultra, mulai dari Kabupaten Konawe, Konawe Selatan dan Kolaka dan selanjutnya akan berkunjung ke Kabupaten Muna, Buton dan Wakatobi. Rumah Suku Bajo yang menjadi Koleksi Museum Negeri Sultra jadi perhatian pengunjung, termasuk para Mahasiswa dalam Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka saat berkunjung di Museum Negeri Sultra di Kendari. (Foto Antara/Azis Senong)
Kepala UPTD Museum dan Taman Budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra La Udin mengungkapkan apresiasi terhadap kunjungan para mahasiswa yang tergabung dalam program Pertukaran Mahasiswa Merdeka ke Museum Sultra.

"Harapan kami, dengan hasil kunjungan adik-adik mahasiswa di Museum ini, setelah kembali ke daerahnya bisa lebih banyak bercerita terkait apa yang dilihat, terutama ragam budaya, suku maupun bahasa daerah yang ada di Sulawesi Tenggara secara keseluruhan," ujarnya.

Ia mengatakan, adik-adik mahasiswa selama di Kota Kendari, tentu sudah ada yang mulai memahami bahasa daerah yang ada di Sultra seperti bahasa Tolaki, Muna, Buton, dan Moronene.

Daya tarik setelah datang di Museum Sultra, beberapa objek wisata menarik terdekat di Kota Kendari bisa sekaligus dikunjungi seperti Masjid terapung Al-Alam Teluk. Kendari, Pantai Nambo dan Kebun Raya Kota Kendari.

Pewarta : Sarifuddin dan Taufik
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024