Jakarta (ANTARA) - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menegaskan tindakan perempuan bercadar yang menodongkan senjata api ke anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) di Istana Merdeka pada Selasa pagi bukan aksi teror.

"Bukan teror, jangan berandai-andai, belum, nanti aja kalau ada perkembangan kita sampaikan. Masih banyak kemungkinan yang bisa terjadi, belum tentu teror," kata Fadil di Jakarta, Senin.

Meski demikian, Fadil mengatakan penyidik kepolisian akan tetap mendalami apakah yang bersangkutan mempunyai afiliasi dengan organisasi tertentu dan mempelajari motif atas tindakannya.

Polda Metro Jaya mempunyai satuan tugas khusus untuk menyelidiki dan mencegah terjadinya aksi teror. Kapolda menyatakan, tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan.

"Polda Metro Jaya kan juga mempunyai satgas wilayah untuk mendalami kegiatan terkait dengan teror, poinnya adalah masyarakat tidak usah khawatir situasi Jakarta kondusif, kita mampu mencegah," ujarnya.

Tiga anggota Polisi Lalu Lintas Polda Metro Jaya pada Selasa pagi sekitar pukul 07.00 WIB mengamankan seorang perempuan yang menodongkan senjata api jenis FN ke arah personel Paspampres.

Perempuan tanpa identitas berumur sekitar 25 tahun berjalan kaki dari arah Harmoni menuju Jalan Medan Merdeka Utara. Tepat di depan pintu masuk Istana Merdeka, ia langsung menodongkan senjata api jenis FN ke Paspampres.

Personel Polantas yang menyaksikan kejadian tersebut langsung menghentikan aksi yang bersangkutan dan mengamankan pistol tersebut.

Yang bersangkutan selanjutnya dibawa ke Mako Polda Metro Jaya dan diserahkan ke Subdirektorat Keamanan Negara (Subdit Kamneg) Ditreskrimum Polda Metro Jaya untuk diperiksa.

Selain itu penyidik Kepolisian juga akan mendalami asal pistol tersebut. Polda Metro Jaya melibatkan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri untuk menelusuri apakah pistol tersebut adalah pistol buatan pabrik atau pistol rakitan.

Baca juga: Polisi amankan wanita pembawa senjata saat terobos Istana Merdeka Jakarta
 
Arsip foto - Tiga personel pengamanan presiden (Paspampres) berbaris di depan Istana Merdeka Jakarta, Minggu (27/1/2007). FOTO ANTARA/Fouri Gesang Sholeh/aa. (ANTARA/FOURI GESANG SHOLEH)


Telusuri 

Polda Metro Jaya menelusuri asal senjata api yang ditodongkan oleh seorang perempuan bercadar ke anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) di depan Istana Merdeka pada Selasa pagi.

"Soal darimana dia mendapatkan, sekarang tim sedang melakukan interview, pendekatan yang lebih bersifat psikologis agar dia mau terbuka darimana asal senjata apinya," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran di Jakarta, Selasa.

Fadil juga mengatakan penyidik Kepolisian melibatkan Laboratorium Forensik Polri untuk mempelajari apakan senjata api tersebut adalah senjata api buatan pabrik atau senjata api rakitan.

"Mengenai asal senjata api kita akan melibatkan laboratorium forensik untuk melakukan uji balistik, apakah ini senjata api pabrikan atau senjata api rakitan," ujarnya.

Tiga anggota Polisi Lalu Lintas Polda Metro Jaya pada Selasa pagi sekitar pukul 07.00 WIB mengamankan seorang perempuan yang menodongkan senjata api jenis pistol FN ke arah personel Paspampres.

Fadil mengatakan saat diamankan perempuan tersebut sempat meronta namun tidak melakukan perlawanan berarti dan tidak mengucapkan apapun.

"Tidak ada kata-kata yang diucapkan. Saat diamankan oleh anggota Paspampres dan bersama dengan anggota Polantas yang bersangkutan sedikit meronta tapi bisa dilumpuhkan," kata Fadil.

Perempuan tersebut berumur sekitar 25 tahun berjalan kaki dari arah Harmoni menuju Jalan Medan Merdeka Utara. Tepat di depan pintu masuk Istana Merdeka, ia langsung menodongkan senjata api jenis FN ke Paspampres.

Personel Polantas yang menyaksikan kejadian tersebut langsung menghentikan aksi yang bersangkutan dan mengamankan pistol tersebut.

Yang bersangkutan selanjutnya dibawa ke Mako Polda Metro Jaya dan diserahkan ke Subdirektorat Keamanan Negara (Subdit Kamneg) Ditreskrimum Polda Metro Jaya untuk diperiksa.
 

Baca juga: Paspampres menjelaskan kronologi perempuan bersenjata api dekati istana

Baca juga: Wanita penerobos Istana Merdeka sempat menodongkan senjata kepada Paspampres




Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kapolda Metro: Perempuan todongkan pistol ke Paspampres bukan teror

Pewarta : Fianda Sjofjan Rassat
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024