Kendari (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, menyampaikan penjelasan sejumlah gejala yang timbul ketika terjadi gangguan ginjal akut pada anak.

"Gangguan ginjal akut progresif atipikal dapat memperlihatkan gejala pertama demam, batuk, pilek pada anak usia 0 sampai 18 tahun; kedua gejala infeksi saluran cerna yaitu mual dan muntah," kata Kepala Dinas Kesehatan Kendari Rahminingrum melalui telepon di Kendari, Selasa.

Selanjutnya gejala ketika gangguan ginjal akut pada anak yakni warna urine berubah menjadi cokelat, juga mengalami penurunan jumlah urine, hingga tidak buang air kecil sama sekali.

Rahminingrum menjelaskan gagal ginjal akut misterius pada anak disebut juga acute kidney injury (AKI), dimana terjadi penurunan yang cepat dan tiba-tiba pada fungsi ginjal.

Menurut dia, hal itu ditandai dengan penurunan volume buang air kecil hingga tidak buar air sama sekali.

Ia mengimbau warga  apabila mengalami gejala khas yakni penurunan jumlah dan frekuensi buang air kecil (BAK) atau tidak ada urine selama 12 jam maka segera membawa anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Dia meminta tenaga kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan tidak meresepkan obat-obatan dalam bentuk sediaan cair atau sirop.

Selain itu, Rahminingrum mengingatkan apotek untuk tidak menjual obat bebas dan atau bebas terbatas dalam bentuk cair atau sirop kepada masyarakat.

Masyarakat juga diminta untuk pengobatan anak tidak mengonsumsi obat dalam bentuk cair atau sirop tanpa berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter.

"Sebagai alternatif dapat menggunakan bentuk sediaan lain seperti tablet, kapsul, suppositaria (anal) atau lainnya," kata Rahminingrum.

Dinas Kesehatan Kendari menyebut sejauh ini daerah tersebut belum memiliki dan menemukan kasus ginjal akut pada anak-anak.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Sultra Putu Agustin Kusumawati mengatakan terdapat dua kasus anak meninggal diduga mengalami gangguan ginjal akut.

Dia menyebut dua kasus tersebut merupakan warga Kabupaten Konawe yang sempat di rawat di Rumah Sakit Bahtermas dan satu anak lainnya yakni asal Kabupaten Buton Selatan sempat dirawat di Rumah Sakit Palagimata Kota Baubau.

"Pasiennya memang sudah meninggal satu dari Kabupaten Konawe dan satu dari Buton Selatan. Untuk yang di Bahteramas meninggal pada minggu lalu, dan yang di Buton Selatan tadi malam," katanya

Pihaknya sudah mengambil sampel darah untuk diteliti di laboratorium Kementerian Kesehatan guna memastikan kebenaran apakah dua anak yang meninggal benar gagal ginjal akut atau sekadar dugaan.

"Kita menunggu konfirmasi dari Kementerian Kesehatan. Nanti setelah ada hasil dari laboratorium baru kami akan sampaikan," kata Putu Agustin.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024