Baubau (ANTARA) - Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Baubau, Sulawesi Tenggara, dan Bank Indonesia (BI) berharap pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta Aparatur Sipil Negara menjadi motor penggerak penggunaan Quick Response Indonesia Standar (QRIS).

Pemimpin Kantor BNI Cabang Baubau, Rahmat Ferdiansyah, di Baubau, Rabu, mengatakan BNI sebagai salah satu bank yang memotori penggunaan digitalisasi itu terus menggalakkan penggunaan QRIS untuk menuju Baubau smart city.

"Alhamdullilah, BI mempercayai BNI sebagai salah satu bank BUMN untuk mendorong penggunaan QRIS, jadi kami ada BNI mobile banking adalah sistem pembayaran digital yang untuk mempermudah atau mempercepat bertransaksi," ujar Rahmat usai kegiatan Training of Trainers, Pejuang QRIS dan Penggunaan Mobile Banking Kota Baubau bersama BI, BNI, dan Bank Sultra.

Peserta kegiatan yang diikuti pelaku UMKM dan ASN daerah itu, kata dia, diharapkan dari mereka untuk bisa menjadi pejuang QRIS atau yang memperkenalkan sistem transaksi digitalisasi tersebut sehingga lebih meluas.

"Jadi tadi (peserta) ada rumah makan coto, indo mart, toko klontong, siomay dan dari OPD (ASN), yang tentu harapannya itu mereka bisa sebagai pejuang QRIS atau memperkenalkan QRIS itu. Nah QRIS itu bisa melalui BNI mobile banking maupun di bank lain," ujarnya.

Sejauh ini pemilik QRIS di daerah itu, menurut dia sudah cukup banyak, yang mana kalau secara kuantitas sudah sekitar diatas 60 persen, namun demikian pihaknya terus mendorong utamanya juga penggunanya supaya lebih meningkat lagi.

"Kalau di ASN sendiri sudah menggunakan QRIS BNI yakni untuk pembayaran pajak retribusi sembilan mata pajak dan di pasar Wameo. Jadi yang kita tingkatkan lagi adalah penggunaannya, kalau pemiliknya (yang memasang QRIS) sudah banyak, olehnya itu yang kita lakukan bersama BI ini adalah untuk penggunaannya lebih diseringkan dan dimasifkan lagi," ujarnya.

Sosialisasi QRIS terus dilakukan, kata Rahmat sebagai upaya untuk lebih mengenalkan bahwa transaksi digital itu salah satu cara pembayaran yang lebih cepat dan mudah secara transfer melalui mobile banking. "QRIS itu adalah cara pembayaran menggantikan uang tunai," imbuhnya. Pemimpin Kantor BNI Cabang Baubau, Rahmat Ferdiansyah (kiri) memaparkan terkait manfaat QRIS kepada pelaku UMKM dan ASN daerah itu dalam Training of Trainers Pejuang QRIS dan Penggunaan Mobile Banking di Kota Baubau oleh BI, BNI dan Bank Sultra, di Baubau, Rabu. (Antara/Yusran)

Sementara itu, Asisten Analis Unit Implementasi Kebijakan Sistem Pembayaran BI Sultra, Perdana Wahyu Hartono mengatakan Kota Baubau sebagai salah satu kota terbesar kedua di Sultra setelah Kendari mempunyai potensi untuk ekosistem keuangan digital diperluas. Tetapi secara analisa masyarakat atau pelaku usaha belum banyak yang menggunakan QRIS sebagai alat pembayaran utama.

"Jadi tujuan kita mengundang UMKM dan OPD (ASN) untuk bisa menjadi motor penggerak agar setiap pelanggan atau pembeli mereka yang hadir itu didorong untuk menggunakan QRIS, sehingga ketika ada yang terbiasa dan lainnya mulai mengikuti atau meluas itu yang akan membentuk ekosistem digital keuangan di Baubau untuk lebih maju lagi," ujar Perdana Wahyu Hartono.




 

Pewarta : Yusran
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024