Bandung (ANTARA) -
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman menyerahkan seluruhnya proses pencarian fakta sebenarnya kepada tim gabungan independen pencari fakta (TGIPF) soal adanya oknum TNI yang menendang Aremania (suporter Arema) saat tragedi di Stadion Kanjuruhan.
 
Dia mengatakan kekerasan yang dilakukan oleh oknum TNI itu kemungkinan bukan tanpa sebab. Namun, ia pun masih menunggu proses yang dilakukan TGIPF terkait kekerasan itu.
 
"Kita menunggu tim dari TGPF, kita tunggu dari kepolisian juga menyerahkan kepada TGPF untuk mencari sebenarnya yang terjadi apa," kata Dudung di Stadion Siliwangi, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu.
 
Adapun kekerasan yang diduga dilakukan oleh oknum TNI itu terekam dalam video yang tersebar di media sosial. Aksi itu terjadi ketika Aremania turun ke lapangan dari area tribun Stadion Kanjuruhan.
 
Di samping itu, menurut Dudung banyak juga anggota TNI lain yang turut membantu menyelamatkan para Aremania ketika tragedi kerusuhan itu terjadi.
 
"Tentunya kita melihat banyak prajurit kita yang menolong masyarakat dari mulai lapangan sampai ke kendaraan ambulans bahkan sekarang juga di rumah sakit kita juga yang menolong," ucap dia.
 
Usai melakukan kegiatan di Stadion Siliwangi, Dudung mengaku segera berangkat ke Malang untuk melihat kondisi korban tragedi. Dia pun bakal menemui para anggota TNI di Malang yang sempat memberi bantuan kepada para korban.
 
"Sore ini saya akan berangkat ke Malang, saya akan melihat masyarakat yang terluka kemudian saya juga akan berbelasungkawa kepada masyarakat yang meninggal," kata Dudung.


Baca juga: Panglima TNI Andika Perkasa pastikan oknum TNI terlibat tragedi Kanjuruhan disanksi pidana
  Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto bersama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di sela upacara peringatan HUT TNI ke-77 di Makodam V/Brawijaya, Surabaya, Rabu (4/10/2022). (ANTARA/HO-Pendam V/Brawijaya)

Minta Maaf

Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto meminta maaf atas tindakan oknum prajurit yang "overacting" saat terjadi tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10) malam sehingga membuat suporter Aremania ada yang tersakiti.

"Saya ingin menyampaikan permohonan maaf atas apa yang terjadi di Kanjuruhan, di mana ada oknum prajurit kami yang bertindak "overacting" sehingga menyebabkan ada beberapa suporter Aremania yang mungkin tersakiti," kata Mayjen Nurchahyanto usai mengikuti Upacara HUT Ke-77 TNI di Makodam V/Brawijaya Surabaya, Rabu.

Nurchahyanto mengatakan prajurit bersangkutan sudah atau sedang diproses sesuai hukum yang berlaku. Jika prajurit tersebut terbukti bersalah pasti akan dihukum.

"Saat ini lima orang prajurit sedang diperiksa di Pomdam Malang. Sedang dalam proses dan kita lihat perkembangannya," kata dia.

Meski begitu, Pangdam mengapresiasi sejumlah prajurit yang membantu para Aremania untuk mendapatkan pertolongan.

Di sisi lain, lanjut dia, memang ada prajurit yang melakukan pelanggaran, tapi sisi lain banyak media yang melihat sendiri banyak prajurit yang bahu membahu membangun dengan Aremania dan petugas kepolisian memberikan pertolongan pertama kepada para korban.

"Sangat luar biasa itu, saya apresiasi mereka, saya apresiasi kepedulian mereka terhadap para korban," ujar dia.

Lebih lanjut, Pangdam menyebut peringatan HUT Ke-77 TNI dilakukan secara sederhana hanya parade dan kemudian syukuran.

"Mengingat situasi dan suasana yang tidak memungkinkan, maka beberapa kegiatan panggung prajurit dibatalkan. Kami hanya fokus kepada acara sederhana namun khidmat," kata dia.

Upacara peringatan HUT Ke-77 TNI turut dihadiri Forkopimda Jatim, yakni Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, Pangkoarmada, Ketua DPRD Jatim, Kajati Jatim, serta seluruh instansi terkait.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kasad serahkan proses ke TGIPF soal oknum TNI tendang Aremania

Pewarta : Bagus Ahmad Rizaldi
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024