Kendari (ANTARA) - Korem 143/Haluoleo memberikan bantuan sosial kepada sejumlah keluarga stunting atau yang mengalami gizi kronis di sejumlah daerah di Sulawesi Tenggara dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Tentara Nasional Indonesia.
Komandan Korem 143/Haluoleo Brigjen TNI Yufti Sanjaya di Kendari, Selasa mengatakan bahwa menangani kasus gizi kronis anak dibutuhkan peran dari semua pihak.
"Penanganan stunting ini menjadi tanggungjawab kita semua, sehingga siapapun diharapkan bisa memberikan kontribusi dalam menekan atau penanganan stunting," katanya usai memberikan bantuan kepada keluarga berisiko stunting di Kendari.
Danrem berharap kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam menurunkan angka stunting di Sultra serta untuk mencapai target nasional yakni 14 persen pada tahun 2024.
Danrem menyebut, secara simultan bantuan stunting pada masing-masing Kodim di Sultra dengan total keluarga yang diserahkan bantuan berjumlah 155 keluarga dengan rincian Korem 143/HO 30 orang, serta Kodim 1412/Kolaka, Kodim 1413/Buton, Kodim 1416/Muna, Kodim 1417/Kendari, dan Kodim 1429 Buton Utara masing-masing berjumlah 25 orang.
Untuk di Kota Kendari, pemberian bantuan sosial ini diawali dengan penyuluhan terkait dengan Program Bangga Kencana serta stunting kepada keluarga yang terindikasi dan beresiko stunting yang disampaikan oleh Koordinator Bidang Adpin Perwakilan BKKBN Sulawesi Tenggara Agus Salim.
Agus Salim menekankan pentingnya memahami 4T yakni terlalu Tua untuk melahirkan, Terlalu muda melahirkan, Terlalu rapat dalam melahirkan, Terlalu sering melahirkan.
"Dengan menghindari 4T maka bayi yang lahir dapat memperoleh pola asuh yang baik sehingga dengan demikian maka asupan gizi yang diberikan juga akan tercukupi sehingga anak yang dilahirkan dapat terhindar dari stunting," kata Agus Salim.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Korem 143/Haluoleo bagikan bansos kepada keluarga stunting di Sultra
Komandan Korem 143/Haluoleo Brigjen TNI Yufti Sanjaya di Kendari, Selasa mengatakan bahwa menangani kasus gizi kronis anak dibutuhkan peran dari semua pihak.
"Penanganan stunting ini menjadi tanggungjawab kita semua, sehingga siapapun diharapkan bisa memberikan kontribusi dalam menekan atau penanganan stunting," katanya usai memberikan bantuan kepada keluarga berisiko stunting di Kendari.
Danrem berharap kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam menurunkan angka stunting di Sultra serta untuk mencapai target nasional yakni 14 persen pada tahun 2024.
Danrem menyebut, secara simultan bantuan stunting pada masing-masing Kodim di Sultra dengan total keluarga yang diserahkan bantuan berjumlah 155 keluarga dengan rincian Korem 143/HO 30 orang, serta Kodim 1412/Kolaka, Kodim 1413/Buton, Kodim 1416/Muna, Kodim 1417/Kendari, dan Kodim 1429 Buton Utara masing-masing berjumlah 25 orang.
Untuk di Kota Kendari, pemberian bantuan sosial ini diawali dengan penyuluhan terkait dengan Program Bangga Kencana serta stunting kepada keluarga yang terindikasi dan beresiko stunting yang disampaikan oleh Koordinator Bidang Adpin Perwakilan BKKBN Sulawesi Tenggara Agus Salim.
Agus Salim menekankan pentingnya memahami 4T yakni terlalu Tua untuk melahirkan, Terlalu muda melahirkan, Terlalu rapat dalam melahirkan, Terlalu sering melahirkan.
"Dengan menghindari 4T maka bayi yang lahir dapat memperoleh pola asuh yang baik sehingga dengan demikian maka asupan gizi yang diberikan juga akan tercukupi sehingga anak yang dilahirkan dapat terhindar dari stunting," kata Agus Salim.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Korem 143/Haluoleo bagikan bansos kepada keluarga stunting di Sultra