Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo memberikan penjelasan soal pinjaman dari BUMN yang bisa diakses kepada seorang pemuda Baubau yang tengah mencari modal di sela-sela kegiatan meninjau pemberian bantuan subsidi upah di Kantor Pos Baubau, Sulawesi Tenggara, Selasa.
Pemuda bernama Rahmat Irwanto itu memanfaatkan kesempatan bertanya kepada Presiden mengenai ijazah sarjana miliknya yang ingin dimanfaatkan sebagai jaminan untuk mendapatkan pinjaman modal dari bank BUMN, demikian keterangan Biro Pers Sekretariat Presiden yang diterima di Jakarta.
"Baru lima tahun lalu saya lulus. Bisakah ijazah saya dijadikan sebagai modal di BUMN, entah itu Bank BRI, entah Bank Mandiri, karena mengingat startup yang Bapak sampaikan kemarin sudah menjamur Pak?" tanya Rahmat kepada Presiden.
Jokowi kemudian menjawab bahwa setidaknya ada dua cara yang bisa ditempuh oleh Rahmat apabila ia ingin mengajukan pinjaman, pertama adalah melalui skema kredit usaha rakyat (KUR)
"Pertama coba dengan yang namanya KUR. KUR itu bisa sampai Rp500 juta," jawab Presiden.
Cara kedua menurut Presiden adalah melalui modal ventura yang juga terdapat di BUMN.
"Kalau misalnya punya platform, punya aplikasi, berguna untuk petani untuk nelayan atau untuk UMKM bisa ikut pitching," ujar Presiden.
Lebih lanjut, Presiden menyarankan kepada Rahmat untuk mempersiapkan proposal penawaran dan memaparkan proposal yang berisikan kesiapan, kemampuan, dan keuntungan yang bisa diberikan.
"Sekali lagi orang mau meminjamkan ke kita itu akan melihat performa, lihat kinerja, lihat apa yang ditawarkan, apa yang diprospek. Kalau bagus bisa saja tanpa agunan, pitching itu nggak ada agunan," ucap Presiden.
Menurut Presiden, dalam proses pitching nanti akan melalui serangkaian proses seleksi dan hanya produk dengan kualitas baik yang akan terpilih.
"Yang paling mudah kalau memang barangnya bagus, produk aplikasinya bagus, produk platformnya bagus, itu bisa pitching. Biasanya (dari) seribu orang, hanya 10 orang yang dipilih, dipilih yang bagus-bagus, tapi kalau Rahmat punya yang bagus, berani, itu kompetisi," jelas Presiden.
Turut mendampingi Presiden dalam kunjungannya di Kantor Pos Baubau antara lain Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi, dan Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jokowi jelaskan soal pinjaman BUMN kepada pemuda Baubau pencari modal
Pemuda bernama Rahmat Irwanto itu memanfaatkan kesempatan bertanya kepada Presiden mengenai ijazah sarjana miliknya yang ingin dimanfaatkan sebagai jaminan untuk mendapatkan pinjaman modal dari bank BUMN, demikian keterangan Biro Pers Sekretariat Presiden yang diterima di Jakarta.
"Baru lima tahun lalu saya lulus. Bisakah ijazah saya dijadikan sebagai modal di BUMN, entah itu Bank BRI, entah Bank Mandiri, karena mengingat startup yang Bapak sampaikan kemarin sudah menjamur Pak?" tanya Rahmat kepada Presiden.
Jokowi kemudian menjawab bahwa setidaknya ada dua cara yang bisa ditempuh oleh Rahmat apabila ia ingin mengajukan pinjaman, pertama adalah melalui skema kredit usaha rakyat (KUR)
"Pertama coba dengan yang namanya KUR. KUR itu bisa sampai Rp500 juta," jawab Presiden.
Cara kedua menurut Presiden adalah melalui modal ventura yang juga terdapat di BUMN.
"Kalau misalnya punya platform, punya aplikasi, berguna untuk petani untuk nelayan atau untuk UMKM bisa ikut pitching," ujar Presiden.
Lebih lanjut, Presiden menyarankan kepada Rahmat untuk mempersiapkan proposal penawaran dan memaparkan proposal yang berisikan kesiapan, kemampuan, dan keuntungan yang bisa diberikan.
"Sekali lagi orang mau meminjamkan ke kita itu akan melihat performa, lihat kinerja, lihat apa yang ditawarkan, apa yang diprospek. Kalau bagus bisa saja tanpa agunan, pitching itu nggak ada agunan," ucap Presiden.
Menurut Presiden, dalam proses pitching nanti akan melalui serangkaian proses seleksi dan hanya produk dengan kualitas baik yang akan terpilih.
"Yang paling mudah kalau memang barangnya bagus, produk aplikasinya bagus, produk platformnya bagus, itu bisa pitching. Biasanya (dari) seribu orang, hanya 10 orang yang dipilih, dipilih yang bagus-bagus, tapi kalau Rahmat punya yang bagus, berani, itu kompetisi," jelas Presiden.
Turut mendampingi Presiden dalam kunjungannya di Kantor Pos Baubau antara lain Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi, dan Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jokowi jelaskan soal pinjaman BUMN kepada pemuda Baubau pencari modal