Kendari (ANTARA) - Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), mengingatkan seluruh Aparatur SipiL Negara (ASN) untuk sesegera mungkin menggunakan seragam batik Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI)  yang baru di saat pelaksanaan upacara bendera yang dilaksanakan setiap bulan pada tanggal 17-an.

"Saya harap seluruh ASN Lingkup Pemprov, tak ada lagi yang memakai batik KorpRi yang lama, dan sudah wajib memakai batik Korpri yang baru," kata Kepala BKD Sultra, Zanuriah usai menghadiri upacara bendera dalam rangka Hari Kesadaran Nasional 2022 yang di pusatkan di pelataran Kantor Gubernur Sultra, di Kendari, Senin.

Upacara Hari Kesadaran Nasional tingkat Provinsi Sultra, dipimpin Asisten Administrasi Umum Setda Sultra, Sukamto Toding mewakili gubernur Sultra.

Menurut Zanuriah, pakaian batik Korpri motif baru merupakan pakaian dinas yang dipakai untuk menunjukkan identitas seorang Aparatur Sipil Negara dalam melaksanakan tugas kedinasan di lingkungan kantor masing-masing. 

Namun dibalik penggunaan seragam batik Korpri tersebut, ada beberapa OPD di Provinsi Sultra diakui masih tetap menggunakan batik Korpri yang lama karena belum ada pengadaan pakaian batik Korpri yang terbaru.

"Bagaimana kami mau memakai batik Korpri yang baru, karena selama 2-3 tahun ini  belum ada pengadaan dari kantor kami. Padahal setiap dua tahun sekali kita diwajibkan untuk menjahit pakaian dinas harian," kata beberapa ASN yang tidak mau ditulis namanya.

  Aparatur Sipil Negara (ASN) Lingkup Pemprov Sultra usai mengikuti upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Kesadaran Nasional  2022 di pelataran kantor Gubernur Sultra di Kendari, Senin. (Foto ANTARA/Azis Senong) Bahkan pada pelaksanaan upacara bendera hari ini, masih ada beberapa pejabat eselon dua dan tiga yang masih memakai batik Korpri yang lama.

Sebelumnya, Asisten Administrasi Umum Setda Sultra, Sukamto Toding dalam pengarahannya di hadapan ribuan ASN lingkup Pemprov Sultra mengatakan, upacara bendera hari ini merupakan yang pertama dilaksanakan sepanjang lebih dari dua tahun terakhir ditiadakan akibat Covid-19 yang melanda hampir seluruh belahan dunia.

"Kita patut bersyukur kepada Allah Subuhanahu wataAllah, yang hari ini sudah membolehkan kita untuk melakukan kegiatan secara terbuka termasuk upacara hari ini, meskipun masih mengharuskan kita tetap mematuhi protokol kesehatan," ujar Sukamto.

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024