Kendari (ANTARA) - PT Pos Kendari, Sulawesi Tenggara mengatakan siap mengantar secara langsung Bantuan Langsung Tunai (BLT) dampak penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) kepada Kelompok Penerima Manfaat (KPM) yang sakit atau penyandang disabilitas.
Kepala PT Pos Indonesia Sulawesi Tenggara Wildan Hamdani di Kendari, Senin mengatakan pihaknya siap mengunjungi langsung rumah KPM untuk menyalurkan BLT dampak penyesuaian BBM dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sebesar Rp500 ribu.
"Adapun yang berhalangan datang ke Kantor Pos kami tetap menyalurkan door to door atau datang ke rumah KPM. Untuk yang kita antar adalah KPM yang berhalangan dalam konteks berhalangan kesehatan misalnya sakit atau disabilitas," katanya.
Dia menyampaikan, pihaknya menyalurkan BLT dampak penyesuaian BBM selama dua bulan yakni September dan Oktober 2022 yang masing-masing bulan sebesar Rp150.000 dan BPNT sebesar Rp200.000, dengan demikian secara keseluruhan penerima manfaat akan menerima sebesar Rp500.000.
Dia menyebut untuk jadwal utama yang berakhir pada 13 September 2022, pihaknya akan menyalurkan BLT dampak penyesuaian BBM dan BPNT kepada 189.248 yang se-Sulawesi Tenggara dengan rincian Kota Kendari 16.258 KPM; Baubau 10.919; Kabupaten Konawe 19.775; Konawe Utara 4.320; Konawe Selatan 21.844; Konawe Kepulauan 3.259; Kolaka 14.085; Kolaka Timur 10.548; Kolaka Utara 12.926.
Selanjutnya, Kabupaten Bombana 11.925 KPM; Muna 18.918; Muna Barat 9.119; Buton 8.783; Buton Utara 6.279; Buton Tengah 6.749; Buton Selatan 5.094; Wakatobi 8.447.
Selain itu dia menyebut pendistribusian untuk daerah terluar tetap dilakukan pihaknya dengan datang langsung ke wilayah sampai pada level kecamatan atau kelurahan.
Ia mengaku untuk wilayah terluar, pada umumnya pihaknya mendatangi suatu kelurahan kemudian menetapkan sebagai titik para para KPM untuk menerima bantuan sosial.
"Iya memang selama ini begitu (mendatangi rumah KPM yang sakit atau penyandang disabilitas). Syaratnya cukup menyerahkan identitas seperti KTP untuk dicocokkan dengan daftar penerima yang kami terima dari Kementerian Sosial," ujar dia.
Meski begitu, dia mengaku saat ini penyaluran BLT masih dilakukan di kantor-kantor pos setiap wilayah.
PT Pos membuat strategi dalam mengurai kerumunan dengan menjadwal setiap kelurahan yang berbeda-beda sehingga dari pagi sampai sore berbeda masing-masing kelurahan yang datang menerima BLT.
"Yang kami harapkan KPM mematuhi jadwal tersebut yang sudah kami share melalui kelurahan dan melalui dinas sosial. Setelah jadwal pembayaran utama, kami tetap memberikan waktu kepada para KPM yang berhalangan datang di jadwal utama tersebut," kata Wildan.
Kepala PT Pos Indonesia Sulawesi Tenggara Wildan Hamdani di Kendari, Senin mengatakan pihaknya siap mengunjungi langsung rumah KPM untuk menyalurkan BLT dampak penyesuaian BBM dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sebesar Rp500 ribu.
"Adapun yang berhalangan datang ke Kantor Pos kami tetap menyalurkan door to door atau datang ke rumah KPM. Untuk yang kita antar adalah KPM yang berhalangan dalam konteks berhalangan kesehatan misalnya sakit atau disabilitas," katanya.
Dia menyampaikan, pihaknya menyalurkan BLT dampak penyesuaian BBM selama dua bulan yakni September dan Oktober 2022 yang masing-masing bulan sebesar Rp150.000 dan BPNT sebesar Rp200.000, dengan demikian secara keseluruhan penerima manfaat akan menerima sebesar Rp500.000.
Dia menyebut untuk jadwal utama yang berakhir pada 13 September 2022, pihaknya akan menyalurkan BLT dampak penyesuaian BBM dan BPNT kepada 189.248 yang se-Sulawesi Tenggara dengan rincian Kota Kendari 16.258 KPM; Baubau 10.919; Kabupaten Konawe 19.775; Konawe Utara 4.320; Konawe Selatan 21.844; Konawe Kepulauan 3.259; Kolaka 14.085; Kolaka Timur 10.548; Kolaka Utara 12.926.
Selanjutnya, Kabupaten Bombana 11.925 KPM; Muna 18.918; Muna Barat 9.119; Buton 8.783; Buton Utara 6.279; Buton Tengah 6.749; Buton Selatan 5.094; Wakatobi 8.447.
Selain itu dia menyebut pendistribusian untuk daerah terluar tetap dilakukan pihaknya dengan datang langsung ke wilayah sampai pada level kecamatan atau kelurahan.
Ia mengaku untuk wilayah terluar, pada umumnya pihaknya mendatangi suatu kelurahan kemudian menetapkan sebagai titik para para KPM untuk menerima bantuan sosial.
"Iya memang selama ini begitu (mendatangi rumah KPM yang sakit atau penyandang disabilitas). Syaratnya cukup menyerahkan identitas seperti KTP untuk dicocokkan dengan daftar penerima yang kami terima dari Kementerian Sosial," ujar dia.
Meski begitu, dia mengaku saat ini penyaluran BLT masih dilakukan di kantor-kantor pos setiap wilayah.
PT Pos membuat strategi dalam mengurai kerumunan dengan menjadwal setiap kelurahan yang berbeda-beda sehingga dari pagi sampai sore berbeda masing-masing kelurahan yang datang menerima BLT.
"Yang kami harapkan KPM mematuhi jadwal tersebut yang sudah kami share melalui kelurahan dan melalui dinas sosial. Setelah jadwal pembayaran utama, kami tetap memberikan waktu kepada para KPM yang berhalangan datang di jadwal utama tersebut," kata Wildan.