Jakarta (ANTARA) - Indonesia tak menyisakan pemainnya pada nomor tunggal putra Kejuaraan Dunia 2022 di Tokyo, setelah dua pemainnya gagal melewati babak perempat final dikalahkan lawan-lawannya.

Tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting yang menempati unggulan keenam harus mengakui peraih medali emas Olimpiade asal Denmark Viktor Axelsen dengan dua set langsung 10-21,10-21, sedangkan Jonatan Cristie  harus bermain tiga set sebelum kalah dari pemain asal Taiwan Chou Tien Chen, 21-14, 11-21, 20-22.

"Saya tidak bermain dengan baik hari ini, performa saya kurang maksimal untuk mengimbangi Viktor. Sebaliknya dia bermain baik, jarang melakukan kesalahan sendiri. Hasilnya memang di luar dugaan sebelum masuk lapangan," kata Ginting dalam informasi tertulis PP PBSI di Jakarta.

Pemain unggulan keenam dikalahkan pebulu tangkis asal Denmark peraih medali emas Olimpiade itu dengan skor 10-21, 10-21.

Ginting mengaku tidak menemukan pola yang tepat untuk mengimbangi permainan Viktor.

"Saya tidak tahu apakah kondisi lapangan dan shuttlecock berpengaruh atau tidak, tapi yang saya rasakan ketika coba menyerang lawan, bolanya seperti lambat sekali. Tapi bila saya coba mengangkat sering kali keluar," tambah Ginting.

Juara SIngapore Open 2022 ini menyayangkan kegagalannya merebut tiket babak empat besar. Padahal medali Kejuaraan Dunia adalah salah satu target dalam karir bulu tangkisnya.

Ginting menjadi wakil terakhir Indonesia dari nomor tunggal putra yang bertanding di perempat final. Jonatan Christie, yang menjadi tunggal putra Indonesia lainnya, terlebih dulu kalah pada pertandingan Jumat siang.

Jonatan tampil mengecewakan di babak perempat final saat menghadapi unggulan keempat, Chou Tien Chen. Pertandingannya berakhir dengan tiga gim 21-14, 11-21, 20-22 setelah bermain selama 71 menit.

"Pastinya kecewa dengan hasil ini, tapi saya tadi sudah melakukan yang terbaik," kata Jonatan usai pertandingan.

Indonesia akhirnya hanya meloloskan dua wakil ke babak semifinal yang datang dari nomor ganda putra. Mereka adalah Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, yang akan saling berhadapan untuk memperebutkan satu tempat di laga puncak.
 
Baca juga: Indonesia pastikan satu tempat di final ganda putra Kejuaraan Dunia 2022 Tokyo
  Jonatan Christie memastikan diri melaju ke babak kedua Kejuaraan Dunia BWF 2022 setelah mengalahkan wakil Jerman Kai Hendrik Schafer dengan mudah 21-4, 21-16 di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Jepang, Selasa (23/8/2022).  (ANTARA/HO-PBSI) (ANTARA/HO-PBSI)

Pebulu tangkis tunggal putra Jonatan Christie tampil mengecewakan pada babak perempat final Kejuaraan Dunia 2022 saat bermain tidak konsisten pada gim penentu yang berakhir dengan kekalahan 21-14, 11-21, 20-22 oleh Chou Tien Chen dari Taiwan di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Tokyo, Jumat.

Saat menghadapi unggulan keempat tersebut, Jonatan mengemas kemenangan mudah pada gim pertama. Meski kehilangan momentum pada gim kedua, namun permainannya membaik saat memasuk gim ketiga.

Pada gim ini, Jonatan mencetak keunggulan dengan skor 10-6, 11-9, 17-10, dan 20-15. Namun mendadak Jonatan seakan tak berkutik saat sudah mengamankan match point.

Menjelang match point, Chen terlihat beberapa kali mengubah strategi permainan untuk mencari celah kelemahan lawannya. Puncaknya terjadi saat Jonatan terlebih dulu unggul dengan skor 20-15.

Chen menemukan cara untuk bangkit dan menyusul ketertinggalan lewat permainan zona depan dan netting yang sulit dipatahkan oleh Jonatan.

Di sisi lain lapangan, Jonatan yang semakin terdesak bermain tidak konsisten dan banyak mati sendiri sehingga menguntungkan poin untuk pebulu tangkis asal Taiwan itu.

Jonatan yang sudah patah semangat, tak bisa berbuat banyak dan membiarkan Chen mencetak tujuh poin secara beruntun dan tak sanggup melaju ke babak semifinal.

Dalam laga rubber game kontra Chen, Jonatan tersingkir dari ranah persaingan setelah memainkan pertandingan selama 71 menit.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ginting ladeni Axelsen tanpa performa terbaik di perempat final

Pewarta : Roy Rosa Bachtiar
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024