Jakarta (ANTARA) - Pebulu tangkis tunggal putra Jonatan Christie lolos ke babak perempat final Kejuaraan Dunia BWF 2022 dan akan bertemu dengan pemain unggulan keempat Chou Tien Chen asal Taiwan pada Jumat.

Meski berdasarkan BWF posisi Jonatan berada tiga peringkat di bawah Chen, namun catatan pertemuan kedua pemain menunjukkan keunggulan bagi wakil Indonesia dengan skor 6-3.

"Besok lawan Chou Tien Chen yang kita tahu dia adalah pemain yang tidak mudah menyerah, dia selalu berusaha semaksimal mungkin. Jadi besok bakal jadi pertandingan yang cukup ketat," kata Jonatan soal pertandingannya, seperti dilansir informasi tertulis PP PBSI di Jakarta, Kamis.

Jonatan memprediksi laganya di babak delapan besar akan berlangsung ketat, dan berpeluang berlangsung dalam tiga gim. Oleh karenanya ia akan menjaga fokus untuk menghadapi Chen yang selalu tampil alot.

Hasil pertandingannya hari ini yang dituntaskan dalam dua gim juga diharapkan bisa membantunya untuk memulihkan stamina lebih cepat.

"Dibanding Chou Tien Chen yang bermain rubber gim sengit tadi lawan Lee Cheuk Yiu (Hong Kong China), sementara saya bermain dua gim. Ya walau waktunya tidak beda jauh, dia satu jam sebelas menit dan saya lima puluh empat menit, mungkin ada keuntungannya sedikit," ungkapnya.

Jonatan melaju ke babak delapan besar setelah mengalahkan rekan senegara Chen, yaitu Wang Tzu Wei di babak 16 besar lewat kemenangan 24-22, 21-16.

Kemenangan kelima dari 12 pertemuan kontra Wang sekaligus menjadi revans setelah kekalahan di Malaysia Masters bulan Juli.

"Puji Tuhan bersyukur bisa kedua kalinya masuk perempat final Kejuaraan Dunia dan bisa revans dari Wang Tzu Wei. Yang membedakan dengan pertemuan terakhir di Malaysia adalah kondisi lapangan dan shuttlecock. Di sana koknya cepat dan lapangannya berangin, tapi di sini kebalikannya sehingga Wang kurang nyaman," katanya.

Meski terbilang tak mudah, namun satu-satunya situasi kritis yang dihadapi Jonatan ialah di gim poin yang tercipta dalam kondisi setting. Jonatan yang berupaya menggandakan poin untuk menyudahi gim, harus tersusul sehingga mendorongnya bermain lebih keras.

"Sebenarnya tadi bisa ada kesempatan mainnya tidak setting, tapi memang saat di gim pertama unggul 20-17, fokus saya sedikit hilang jadi dia ambil kesempatan itu," pungkasnya.
 
Baca juga: Kejuaraan Dunia 2022 Tokyo, The Daddies maju ke perempat final usai kalahkan ganda Jerman
  Arsip - Pebulu tangkis putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting mengembalikan kok ke pebulu tangkis India Sai Praneeth Bhamidipati pada babak ketiga Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2019 di St. Jakobshalle, Basel, Swiss, Kamis (22/8/2019). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak/pd. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Ginting ke perempat final

Anthony Sinisuka Ginting melewati babak 16 besar Kejuaraan Dunia 2022 dengan kemenangan rubber game atas Shi Yu Qi yang bermain alot, Kamis, sehingga lolos ke perempat final turnamen ini.

Berlaga di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Ginting membukukan kemenangan perdana dari pebulu tangkis asal China itu dengan 21-11, 13-21, 21-18.

"Puji Tuhan bisa bermain baik dan tanpa cedera hari ini, sangat senang bisa menang karena ini kemenangan pertama saya melawan Shi Yuqi. Kemenangan ini sangat penting buat saya," kata Ginting dalam informasi tertulis PP PBSI di Jakarta, Kamis.

Keunggulan Ginting didukung dengan posisi lapangan yang membuatnya bermain lebih nyaman sehingga Ginting bermain dengan dominan dan mengontrol ritme pada gim pertama dan awal gim ketiga.

Posisi ini pula yang dimanfaatkan Ginting saat masuk gim penentu dengan memupuk perolehan poin sebanyak mungkin dan membuat celah skor yang jauh di atas Shi pada interval awal.

"Kuncinya sebelum interval saya mencoba untuk menjauhkan poin dulu. Setelah interval saya kehilangan banyak poin, tapi di poin-poin kritis saya coba menekan dia sebanyak mungkin dan akhirnya dia banyak melakukan kesalahan sendiri. Saya tak mau menyerah," kata Ginting.

Menurut pebulu tangkis jebolan klub SGS PLN Bandung ini tidak ada perbedaan mencolok dalam melawan Shi yang sebelumnya absen dari kompetisi selama satu tahun akibat terkena sanksi.

Namun tetap saja, kemenangan perdananya atas Shi setelah menelan enam kekalahan secara beruntun menjadi tambahan kepercayaan diri dalam ajang bergengsi ini.

"Tidak ada perubahan signifikan dari gaya bermain Shi Yu Qi dibanding tahun-tahun lalu. Setiap pemain yang datang punya kesempatan yang sama untuk memenangkan gelar. Tidak ada garansi siapa yang akan juara, yang penting melakukan yang terbaik," pungkas Ginting.




Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jonatan bertemu unggulan keempat di perempat final Kejuaraan Dunia

Pewarta : Roy Rosa Bachtiar
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024