Kendari (ANTARA) - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kendari, Sulawesi Tenggara menyiapkan seluruh personel sebagai bentuk kesiagaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi akibat curah hujan dengan intensitas tinggi.

"Kami dari Basarnas mempersiapkan segala sesuatunya sebagai bentuk kesiapsiagaan kami untuk mengantisipasi dampak bencana hidrometeorologi dengan menyiapkan seluruh personel," kata Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi di Kendari, Senin.

Selain kesiapsiagaan personel, pihaknya rutin memeriksa alat utama penyelamatan jika terjadi hal yang tidak diinginkan seperti perahu karet yang sering digunakan untuk mengevakuasi warga jika terjadi banjir.

"Kami menyiapkan personel dan peralatan apabila sewaktu-waktu diminta untuk membantu pelaksanaan evakuasi maka Basarnas siap," ujar Aris.

Pihaknya juga membangun koordinasi dengan pemangku kepentingan lainnya seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) termasuk TNI dan Polri di wilayah kerja Basarnas Kendari.

"Kami berkoordinasi dengan pemangku kepentingan yang ada BPBD termasuk BMKG dan juga stakeholder (pemangku kepentingan) yang lain dari TNI dan kepolisian serta potensi-potensi yang lain untuk mengantisipasi apabila terjadi bencana hidrometeorologi yang kita waspadai ini," ujar dia.

Pihaknya menyiapkan personel dan alat penyelamatan karena hasil koordinasi bersama BMKG menyebut terdapat tiga daerah siaga bencana hidrometeorologi, yakni Kabupaten Konawe, Konawe Utara, dan Kolaka Utara.

Selain itu, terdapat empat daerah waspada banjir yakni Konawe Selatan, Kolaka, Kolaka Timur, dan Kota Kendari.

"Hasil koordinasi kami dengan BMKG Kendari bahwa ada tiga daerah yang harus di siaga, kemudian empat wilayah atau daerah mewaspadai akan kemungkinan timbulnya bencana hidrometeorologi yang diakibatkan dari curah hujan yang cukup tinggi di wilayah tersebut," kata Aris.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau tiga daerah di Sulawesi Tenggara siaga terhadap berpotensi terjadinya bencana hidrometeorolgi akibat curah hujan dengan intensitas yang tinggi.

Kepala Stasiun Klimatologi Sulawesi Tenggara Aris Yunatas mengatakan berdasarkan prakiraan cuaca berbasis dampak hari ini sampai 2 Agustus 2022 perlu diwaspadai potensi siaga di wilayah Sulawesi Tenggara meliputi Kabupaten Konawe Utara, Kolaka Utara dan Konawe.

"Prakiraan hujan lebat diperkirakan hari ini sampai 2 Agustus 2022 dengan potensi bencana hidrometeorologi (banji, red.) dan penyebab hujan lebat adanya anomali cuaca di wilayah Sultra," katanya.

Terkait peringatan dini cuaca buruk di tiga kabupaten tersebut, pihaknya sudah bersurat ke tiga bupati, yaitu Konawe, Kolaka Utara dan Konawe Utara.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024