Sidoarjo (ANTARA) - Pilot pesawat Citilink Indonesia nomor penerbangan QG 307 tujuan Surabaya-Makasar (SUB-UPG) Capt. Boy Awalia meninggal dunia usai pesawat yang dikemudikan mendarat darurat di Bandara Internasional Juanda Surabaya, Kamis.
Humas PT Angkasa Pura I Juanda Yuristho Ardi Hanggono di Sidoarjo, mengatakan sedianya pesawat tersebut lepas landas dari Juanda pukul 06.10 WIB.
"Lalu pada pukul 06.22 WIB pesawat meminta emergency landing ke tower dengan alasan pilot incapacity (pilot sakit di dalam pesawat)," katanya.
Ia mengatakan, sesuai prosesur tim "Airport Rescue Fire Fighting" (ARFF) menyiapkan kendaraan dan SOP penanganan pendaratan darurat.
"Tim ARFF dan ambulans KKP standby di parking stand 6. Pesawat mendarat kembali pukul 06.56 WIB. Kemudian pilot dievakuasi oleh KKP ke rumah sakit terdekat," katanya.
Ia mengatakan, sejumlah 171 penumpang turun kembali ke ruang tunggu untuk diterbangkan menggunakan pesawat ex Surabaya-Samarinda (AAP-SUB) dan telah lepas landas pukul 10.58 WIB dengan lancar.
"informasi yang kami terima pilot meninggal dunia," katanya.
Plt Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Surabaya, dr Acub Zainal mengatakan, petugas KKP Kelas I Surabaya sempat mengecek kondisi sang pilot usai mendarat.
Usai mendapat informasi jika ada pilot yang sakit, kata dia, petugas langsung bergegas mendatangi pilot tersebut. Petugas datang ke pesawat untuk mengecek kondisi pilot dan petugas menemukan jika denyut nadi pilot sudah tidak teraba.
"Ketika staf medis kami datang di pesawat, yang bersangkutan sudah tidak teraba nadinya," kata.
Acub menambahkan, pilot tersebut sempat dilarikan ke rumah sakit.
"Saat di rumah sakit dokter menyatakan jika sang pilot sudah tidak bernyawa," katanya.
Penerbangan maskapai Citilink Indonesia dengan rute Denpasar-Dili, Timor Leste. ANTARA/HO/Humas Bandara Bali
Pilot laik terbang
PT Citilink Indonesia menyatakan kondisi pilot penerbangan QG307 rute Surabaya, Jawa Timur, ke Makassar, Sulawesi Selatan, pada Kamis pagi dalam kondisi fit dan laik terbang sebelum mengalami darurat kesehatan dan meninggal dunia.
"Dapat disampaikan bahwa sebelum melakukan penerbangan, Citilink Indonesia telah melakukan prosedur pengecekan kesehatan kepada seluruh crew yang bertugas dan dinyatakan fit atau laik terbang," kata Direktur Utama PT Citilink Indonesia Dewa Kadek Rai dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.
Dewa menjelaskan setelah lepas landas pukul 06.00 WIB, selanjutnya sekitar 15 menit mengudara, pesawat Citilink Indonesia rute Surabaya-Makassar kembali dan mendarat lagi di Bandara Juanda. Hal tersebut dilakukan lantaran pilot mengalami darurat kesehatan.
"Pesawat tersebut telah mendarat kembali pukul 07.00 WIB di Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya dengan baik dan selamat," ujarnya.
Dewa mengatakan saat itu petugas darat bersama seluruh pemangku kepentingan di Bandara Juanda Surabaya telah mempersiapkan prosedur penanganan evakuasi darurat kesehatan dengan sangat cepat dan baik. Adapun pilot pun langsung ditangani oleh dokter di rumah sakit terdekat.
"Adapun berdasarkan hasil pemeriksaan dokter dari pihak rumah sakit setempat, disampaikan bahwa pilot kami dinyatakan telah meninggal dunia," katanya.
Lebih lanjut, Dewa menyampaikan petugas Citilink Indonesia di Surabaya telah menginformasikan dan memberikan penjelasan kepada penumpang serta memberikan service on ground, dan penumpang dapat menerima informasi tersebut dengan baik.
Untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan penumpang, Citilink Indonesia melakukan penggantian pesawat serta seluruh kru, dan penerbangan tersebut telah diterbangkan kembali pada pukul 10.46 WIB.
"Manajemen Citilink mengucapkan turut bela sungkawa sedalam-dalamnya atas kepergian pilot kami, yang selama ini dikenal sangat baik dan memiliki dedikasi yang tinggi selama bertugas. Kami juga mengucapkan permohonan maaf yang sebesar besarnya atas ketidaknyamanan yang terjadi," katanya.
Ia menambahkan almarhum akan diterbangkan langsung pada hari ini dari Surabaya menuju Jakarta dan jenazah akan disemayamkan di Jakarta sesuai dengan penanganan prosedur yang berlaku.
"Citilink senantiasa mengutamakan aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan. Oleh karena itu, kami selalu berupaya sejak dini dalam mengantisipasi hal-hal yang berpotensi mengganggu keselamatan dan keamanan penerbangan," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pilot Citilink meninggal usai pesawat mendarat darurat di Juanda
Humas PT Angkasa Pura I Juanda Yuristho Ardi Hanggono di Sidoarjo, mengatakan sedianya pesawat tersebut lepas landas dari Juanda pukul 06.10 WIB.
"Lalu pada pukul 06.22 WIB pesawat meminta emergency landing ke tower dengan alasan pilot incapacity (pilot sakit di dalam pesawat)," katanya.
Ia mengatakan, sesuai prosesur tim "Airport Rescue Fire Fighting" (ARFF) menyiapkan kendaraan dan SOP penanganan pendaratan darurat.
"Tim ARFF dan ambulans KKP standby di parking stand 6. Pesawat mendarat kembali pukul 06.56 WIB. Kemudian pilot dievakuasi oleh KKP ke rumah sakit terdekat," katanya.
Ia mengatakan, sejumlah 171 penumpang turun kembali ke ruang tunggu untuk diterbangkan menggunakan pesawat ex Surabaya-Samarinda (AAP-SUB) dan telah lepas landas pukul 10.58 WIB dengan lancar.
"informasi yang kami terima pilot meninggal dunia," katanya.
Plt Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Surabaya, dr Acub Zainal mengatakan, petugas KKP Kelas I Surabaya sempat mengecek kondisi sang pilot usai mendarat.
Usai mendapat informasi jika ada pilot yang sakit, kata dia, petugas langsung bergegas mendatangi pilot tersebut. Petugas datang ke pesawat untuk mengecek kondisi pilot dan petugas menemukan jika denyut nadi pilot sudah tidak teraba.
"Ketika staf medis kami datang di pesawat, yang bersangkutan sudah tidak teraba nadinya," kata.
Acub menambahkan, pilot tersebut sempat dilarikan ke rumah sakit.
"Saat di rumah sakit dokter menyatakan jika sang pilot sudah tidak bernyawa," katanya.
Pilot laik terbang
PT Citilink Indonesia menyatakan kondisi pilot penerbangan QG307 rute Surabaya, Jawa Timur, ke Makassar, Sulawesi Selatan, pada Kamis pagi dalam kondisi fit dan laik terbang sebelum mengalami darurat kesehatan dan meninggal dunia.
"Dapat disampaikan bahwa sebelum melakukan penerbangan, Citilink Indonesia telah melakukan prosedur pengecekan kesehatan kepada seluruh crew yang bertugas dan dinyatakan fit atau laik terbang," kata Direktur Utama PT Citilink Indonesia Dewa Kadek Rai dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.
Dewa menjelaskan setelah lepas landas pukul 06.00 WIB, selanjutnya sekitar 15 menit mengudara, pesawat Citilink Indonesia rute Surabaya-Makassar kembali dan mendarat lagi di Bandara Juanda. Hal tersebut dilakukan lantaran pilot mengalami darurat kesehatan.
"Pesawat tersebut telah mendarat kembali pukul 07.00 WIB di Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya dengan baik dan selamat," ujarnya.
Dewa mengatakan saat itu petugas darat bersama seluruh pemangku kepentingan di Bandara Juanda Surabaya telah mempersiapkan prosedur penanganan evakuasi darurat kesehatan dengan sangat cepat dan baik. Adapun pilot pun langsung ditangani oleh dokter di rumah sakit terdekat.
"Adapun berdasarkan hasil pemeriksaan dokter dari pihak rumah sakit setempat, disampaikan bahwa pilot kami dinyatakan telah meninggal dunia," katanya.
Lebih lanjut, Dewa menyampaikan petugas Citilink Indonesia di Surabaya telah menginformasikan dan memberikan penjelasan kepada penumpang serta memberikan service on ground, dan penumpang dapat menerima informasi tersebut dengan baik.
Untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan penumpang, Citilink Indonesia melakukan penggantian pesawat serta seluruh kru, dan penerbangan tersebut telah diterbangkan kembali pada pukul 10.46 WIB.
"Manajemen Citilink mengucapkan turut bela sungkawa sedalam-dalamnya atas kepergian pilot kami, yang selama ini dikenal sangat baik dan memiliki dedikasi yang tinggi selama bertugas. Kami juga mengucapkan permohonan maaf yang sebesar besarnya atas ketidaknyamanan yang terjadi," katanya.
Ia menambahkan almarhum akan diterbangkan langsung pada hari ini dari Surabaya menuju Jakarta dan jenazah akan disemayamkan di Jakarta sesuai dengan penanganan prosedur yang berlaku.
"Citilink senantiasa mengutamakan aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan. Oleh karena itu, kami selalu berupaya sejak dini dalam mengantisipasi hal-hal yang berpotensi mengganggu keselamatan dan keamanan penerbangan," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pilot Citilink meninggal usai pesawat mendarat darurat di Juanda