Ternate (ANTARA) - Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ternate, Maluku Utara (Malut), menyatakan, Tim SAR Gabungan terus melakukan pencarian terhadap korban KM Cahaya Arafah yang tenggelam di perairan Tokaka, Halmahera Selatan dan kini telah berhasil menemukan 10 korban.
Kepala Basarnas Ternate Fathur Rahman dihubungi dari Ternate, Kamis membenarkan tim SAR Gabungan kembali menemukan satu korban KM Cahaya Arafah dalam posisi mengapung di permukaan air oleh KRI Layaran sekitar 6.2 NM dari LKP sekitar pukul 15.45 WIT dan seluruh korban yang ditemukan berjumlah 10 orang.
Selanjutnya korban dibawa ke posko DVI Polda Malut di Pelabuhan Tokaka oleh Tim SAR Gabungan untuk di identifikasi. Setelah diidentifikasi, satu korban yang ditemukan diketahui bernama Sarjono Pelisir (57 tahun) asal Desa Oha, Kecamatan Gane Barat.
Korban yang ditemukan itu merupakan Anak Buah Kapal KM Cahaya Arafah yang juga tenggelam bersama penumpang lainnya.
"Jenazah ABK tersebut kemudian diserahkan kepada pihak keluarga, sehingga dengan bertambahnya satu korban yang ditemukan, maka total seluruh korban berjumlah enam orang di hari ke empat pencarian dan secara keseluruhan berjumlah 10 orang, tersisa tiga orang dalam proses pencarian," ujarnya.
Dirinya merinci data korban ditemukan meninggal dunia pada hari keempat adalah Risal Badri (9 tahun), Ramla Gonofo (60 tahun), Abubakar Mahmud (70 tahun), Asmania Haji (61 tahun) dan Afifah Kaisa (3 tahun).
Baca juga: Basarnas kerahkan 13 armada cari penumpang KM Cahaya Arafah yang tenggelam
Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ternate, Maluku Utara (Malut) menyatakan, Tim SAR Gabungan terus melakukan pencarian terhadap korban KM Cahaya Arafah yang tenggelam di perairan Tokaka, Halmahera Selatan dan berhasil menemukan 10 orang korban (Basarnas)
Baca juga: KSOP sebut kapal berpenumpang 66 orang tenggelam di perairan Halsel
Sebelumnya, di hari ketiga, tim SAR Gabungan menemukan empat korban dalam kondisi meninggal, di antaranya Siti Hadira Pakelo (42 tahun) asal Pulau Joronga, Hamima (69 tahun) asal Dolik Gane Barat, Nurjae Ahmad (50 tahun) asal Tokaka dan seorang balita bernama Rahman Amran (4 tahun) asal Tokaka, Kabupaten Halmahera Selatan.
Fathur menjelaskan, korban dievakuasi ke kapal KN Pandudewanata kemudian di bawa ke pelabuhan Desa Tokaka dan diserahkan ke pihak keluarga masing-masing.
Dalam mendukung pencarian sembilan korban itu,Basarnas telah mengerahkan 18 armada, di antaranya KN SAR 237 Pandudewanata, KP Gamalama XXX-3002, KAL Tidore III-14-11, KRI 527 Teluk Wondama, KRI 853 Tatihu, KRI 854 Layaran, KRI 867 Albakora, KNP 358. Untuk personel, juga dikerahkan dari Kopaska TNI AL, penyelam TNI AL, LCVP KRI 527 Wondama, Searider KRI 527 Wondama, Sea Rider Pandudewanata, Rubber Boat Unit Siaga SAR Halsel/Bacan, longboat milik masyarakat, kapal SAR Evakuasi, Kapal SAR medis dan kapal SAR komunikasi.
Kepala Basarnas Ternate Fathur Rahman dihubungi dari Ternate, Kamis membenarkan tim SAR Gabungan kembali menemukan satu korban KM Cahaya Arafah dalam posisi mengapung di permukaan air oleh KRI Layaran sekitar 6.2 NM dari LKP sekitar pukul 15.45 WIT dan seluruh korban yang ditemukan berjumlah 10 orang.
Selanjutnya korban dibawa ke posko DVI Polda Malut di Pelabuhan Tokaka oleh Tim SAR Gabungan untuk di identifikasi. Setelah diidentifikasi, satu korban yang ditemukan diketahui bernama Sarjono Pelisir (57 tahun) asal Desa Oha, Kecamatan Gane Barat.
Korban yang ditemukan itu merupakan Anak Buah Kapal KM Cahaya Arafah yang juga tenggelam bersama penumpang lainnya.
"Jenazah ABK tersebut kemudian diserahkan kepada pihak keluarga, sehingga dengan bertambahnya satu korban yang ditemukan, maka total seluruh korban berjumlah enam orang di hari ke empat pencarian dan secara keseluruhan berjumlah 10 orang, tersisa tiga orang dalam proses pencarian," ujarnya.
Dirinya merinci data korban ditemukan meninggal dunia pada hari keempat adalah Risal Badri (9 tahun), Ramla Gonofo (60 tahun), Abubakar Mahmud (70 tahun), Asmania Haji (61 tahun) dan Afifah Kaisa (3 tahun).
Baca juga: Basarnas kerahkan 13 armada cari penumpang KM Cahaya Arafah yang tenggelam
Baca juga: KSOP sebut kapal berpenumpang 66 orang tenggelam di perairan Halsel
Sebelumnya, di hari ketiga, tim SAR Gabungan menemukan empat korban dalam kondisi meninggal, di antaranya Siti Hadira Pakelo (42 tahun) asal Pulau Joronga, Hamima (69 tahun) asal Dolik Gane Barat, Nurjae Ahmad (50 tahun) asal Tokaka dan seorang balita bernama Rahman Amran (4 tahun) asal Tokaka, Kabupaten Halmahera Selatan.
Fathur menjelaskan, korban dievakuasi ke kapal KN Pandudewanata kemudian di bawa ke pelabuhan Desa Tokaka dan diserahkan ke pihak keluarga masing-masing.
Dalam mendukung pencarian sembilan korban itu,Basarnas telah mengerahkan 18 armada, di antaranya KN SAR 237 Pandudewanata, KP Gamalama XXX-3002, KAL Tidore III-14-11, KRI 527 Teluk Wondama, KRI 853 Tatihu, KRI 854 Layaran, KRI 867 Albakora, KNP 358. Untuk personel, juga dikerahkan dari Kopaska TNI AL, penyelam TNI AL, LCVP KRI 527 Wondama, Searider KRI 527 Wondama, Sea Rider Pandudewanata, Rubber Boat Unit Siaga SAR Halsel/Bacan, longboat milik masyarakat, kapal SAR Evakuasi, Kapal SAR medis dan kapal SAR komunikasi.